Ketahui ! Ada 7 Aliran Pemikiran Dalam Psikologi, Tolak Ukur Cara Memahami Manusia

by -
*wallpaperacces.com - Aliran Pemikiran Psikologi

SEMANGATNEWS.COM – Ketika psikologi pertama kali muncul sebagai ilmu yang terpisah dari biologi dan filsafat, perdebatan tentang bagaimana menggambarkan dan menjelaskan pikiran dan perilaku manusia dimulai.

Aliran pemikiran pertama, strukturalisme, diadvokasi oleh pendiri lab psikologi pertama, Wilhelm Wundt .

Di masa lalu, psikolog sering mengidentifikasi diri mereka secara eksklusif dengan satu aliran pemikiran tunggal.

Saat ini, sebagian besar psikolog memiliki pandangan eklektik tentang psikologi. Mereka sering mengambil ide dan teori dari sekolah yang berbeda daripada berpegang pada perspektif tunggal.

Berikut ini adalah beberapa aliran pemikiran yang telah memengaruhi pengetahuan dan pemahaman kita tentang psikologi:

1 . Strukturalisme 

Strukturalisme secara luas dianggap sebagai aliran pemikiran pertama dalam psikologi. Pandangan ini berfokus pada pemecahan proses mental menjadi komponen yang paling dasar. Pemikir utama yang terkait dengan strukturalisme termasuk Wilhelm Wundt dan Edward Titchener.

Fokus strukturalisme adalah mereduksi proses mental menjadi elemen-elemen paling dasar. Para strukturalis menggunakan teknik seperti introspeksi untuk menganalisis proses batin dari pikiran manusia.

2. Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang tumbuh di Amerika Serikat yang dipelopori oleh William James. Yang menjadi minat aliran ini adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologi dan apa yang menjadi tujuan dari aktivitas itu.

Sesuai dengan namanya, aliran ini hendak mempelajari fungsi dari tingkah laku atau proses mental, jadi bukan hanya mempelajari strukturnya. Untuk dapat mempelajari fungsi tingkah laku, kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen di samping metode introspeksi yang tetap dipakai meskipun dengan banyak kritik.

Alih-alih berfokus pada proses mental itu sendiri, para pemikir fungsionalis malah tertarik pada peran yang dimainkan oleh proses-proses ini.

2. Gestalt

Psikologi Gestalt adalah sekolah psikologi yang didasarkan pada gagasan bahwa kita mengalami hal-hal sebagai satu kesatuan yang utuh. Pendekatan psikologi ini dimulai di Jerman dan Austria pada akhir abad ke-19 sebagai tanggapan terhadap pendekatan molekuler strukturalisme.

Alih-alih memecah pikiran dan perilaku menjadi elemen terkecil, psikolog gestalt percaya bahwa Anda harus melihat keseluruhan pengalaman. Menurut para pemikir Gestalt, keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.

3. Behavioris 

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu.

Oleh karena itu, penganut aliran behaviorisme menolak kerasadanya aspek-aspek kesadaran atau mentalitas dalam individu. Pandangan ini sebetulnya sudah berlangsung lama sejak jaman Yunani Kuno, ketika psikologi masih dianggap bagian dari kajian filsafat.

Namun kelahiran behaviorisme sebagai aliran psikologi formal diawali oleh J.B. Watson pada tahun 1913 yang menganggap psikologi sebagai bagian dari ilmu kealaman yang eksperimental dan obyektif, oleh sebab itu psikologi harus menggunakan metode empiris, seperti : observasi, conditioning, testing, dan verbal reports

4. Psikoanalitik

Psikoanalisis adalah sekolah psikologi yang didirikan oleh Sigmund Freud . Aliran pemikiran ini menekankan pengaruh pikiran bawah sadar terhadap perilaku.

Freud percaya bahwa pikiran manusia terdiri dari tiga elemen: id, ego, dan superego . Id terdiri dari dorongan utama sedangkan ego adalah komponen kepribadian yang bertugas menangani realitas. Superego adalah bagian dari kepribadian yang menampung semua cita-cita dan nilai-nilai yang kita internalisasikan dari orang tua dan budaya kita.

Freud percaya bahwa interaksi ketiga elemen inilah yang menyebabkan semua perilaku manusia yang kompleks. Aliran pemikiran Freud sangat berpengaruh, tetapi juga menimbulkan banyak perdebatan. Kontroversi ini tidak hanya ada pada masanya tetapi juga dalam diskusi modern tentang teori-teori Freud.

5. Humanistik

Psikologi humanistik berkembang sebagai respon terhadap psikoanalisis dan behaviorisme. Psikologi humanistik malah berfokus pada kehendak bebas individu, pertumbuhan pribadi dan konsep aktualisasi diri .

Sementara aliran pemikiran awal terutama berpusat pada perilaku manusia yang abnormal, psikologi humanistik sangat berbeda dalam penekanannya pada membantu orang mencapai dan memenuhi potensi mereka.

Psikologi humanistik tetap cukup populer saat ini dan memiliki pengaruh yang signifikan pada bidang psikologi lainnya termasuk psikologi positif . Cabang psikologi khusus ini berpusat pada membantu orang hidup lebih bahagia, kehidupan yang lebih memuaskan.

6. Kognitif

Psikologi kognitif adalah sekolah psikologi yang mempelajari proses mental termasuk bagaimana orang berpikir, memahami, mengingat dan belajar. Sebagai bagian dari bidang ilmu kognitif yang lebih besar, cabang psikologi ini terkait dengan disiplin ilmu lain termasuk ilmu saraf, filsafat, dan linguistik.

Psikologi kognitif mulai muncul selama tahun 1950-an, sebagian sebagai respons terhadap behaviorisme. Kritikus behaviorisme mencatat bahwa ia gagal menjelaskan bagaimana proses internal memengaruhi perilaku.

Periode ini kadang-kadang disebut sebagai “revolusi kognitif” sebagai kekayaan penelitian tentang topik-topik seperti pemrosesan informasi, bahasa, memori, dan persepsi yang mulai muncul.

Salah satu teori yang paling berpengaruh dari aliran pemikiran ini adalah teori tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget.

7. Transpersonal

Walaupun psikologi transpersonal relatif baru sebagai disiplin ilmu dengan dimulainya publikasi The Journal of Transpersonal Psychology pada tahun 1969 dan pembentukan Asosiasi Psikologi Transpersonal pada tahun 1971, disiplin ilmu ini ditarik dari pengetahuan mistis kuno yang berasal dari berbagai tradisi.

Psikolog transpersonal berusaha mengintegrasikan kebijaksanaan abadi dengan psikologi Barat modern, dan menerjemahkan prinsip spiritual menjadi pengetahuan yang ilmiah lewat bahasa kontemporer.

Psikologi transpersonal mengarah pada spektrum yang penuh dari perkembangan psikospiritual – dari luka dan kebutuhan yang terdalam kearah krisis eksistensial dari umat manusia, menuju kapasitas kesadaran yang tertinggi.

Konsep Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritual manusia yang dianggap bahwa dalam dimensi tersebut ternyata mengandung berbagai potensi dan kemampuan yang luar biasa yang kadang diabaikan. Hal ini berhubungan dengan pengalaman subjektif atau yang dinilai secara pribadi menurut pandangannya sendiri atau dari pengalaman luar bisa yang dialami oleh seseorang.

Itulah beberapa aliran pemikiran psikologi yang diketahui yang bisa dijadikan tolak ukur untuk memahami manusia, prilaku manusia atau menemukan solusi jalan keluar dari berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia itu sendiri dari perspektif psikologi.

Saat ini, banyak psikolog tidak menyelaraskan diri mereka hanya dengan satu aliran pemikiran. Sebaliknya, mereka mungkin mengambil pendekatan yang lebih eklektik, memanfaatkan banyak perspektif dan latar belakang teoretis yang berbeda.

Dan Bagaimanakah dengan Anda ?

Sumber:
– verywellmind-com
– dosenpsikologi.com

*(s/n)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.