9 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia Tahun 2019, Yang Terbaru ada di Sumatera Barat

by -

9 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia Tahun 2019, Yang Terbaru ada di Sumatera Barat

SEMANGATNEWS.COM – Indonesia memiliki banyak destinasi wisata keren yang menjadi magnet wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Keanekaragaman yang dimiliki negeri ini juga dapat pengakuan dari salah satu badan PBB yang mengurusi masalah pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan yaitu UNESCO.

Dengan ditetapkannya Kota Sawahlunto Sumatera Barat sebagai daftar terakhir warisan dunia oleh Unesco, maka bertambah pula daftar situs warisan dunia di indonesia. Ditetapkannya sebuah tempat, budaya dan benda menjadi situs warisan dunia UNESCO dimaksudkan untuk membantu menjaga dan melestarikan tempat-tempat yang telah ditunjuk agar menjadi warisan manusia dunia.

Berikut rangkuman 9 situs warisan Dunia yang ditetapkan UNISCO di Indoensia sampai tahun 2019.

Kategori Alam

1. Taman Nasional Komodo (1991)
Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo memiliki luas 1.817 kilometer persegi yang meliputi beberapa pulau, termasuk Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan 26 pulau kecil lainnya.

Taman nasional yang didirikan pada tahun 1980 ini menjadi tempat pelestarian komodo sekaligus berbagai hewan lainnya, seperti 32 spesies mamalia,128 spesies burung, 37 spesies reptil serta 253 spesies karang pembentuk terumbu dengan sekitar 1.000 spesies ikan.

2. Taman Nasional Ujung Kulon (1991)
Taman Nasional Ujung Kulon yang ada di Provinsi Banten ini merupakan taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia. Taman nasional seluas 122.956 Ha ini yang mencakup Gunung Krakatau, Pulau Panaitan, dan Pulau Peucang di Selat Sunda. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan satu-satunya tempat untuk melestarikan badak jawa yang keberadaannya sudah semakin langka dan hampir punah.

Selain badak, taman nasional ini juga jadi tempat pelestarian berbagai hewan dan tumbuhan angka, seperti 35 spesies mamalia, termasuk owa jawa, macan tutul jawa, banteng dan lutung budeng. Ada juga sekitar 72 spesies reptil dan amfibi serta 240 spesies burung dan unggas. Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1991 dan pada tahun 2005 taman nasional ini dinobatkan sebagai Taman Warisan ASEAN.

3. Taman Nasional Lorentz (1999)
Taman Nasional Lorentz yang berada di Prvinsi Papua ini terdaftar dalam situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1999. Taman nasional ini memiki luas 2,35 juta hektar dan merupakan area konservasi terluas di Asia Tenggara. Karena luasnya yang begitu masif, masih ada banyak daerah yang belum dieksplor dan dipetakan. Taman nasional ini juga menjadi satu dari tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.

Di taman nasional ini terdapat Gunung Cartenz dengan Puncak Jaya yang merupakan gunung tertinggi ke-9 di dunia. Taman Nasional Lorentz juga dikenal sebagai salah satu taman nasional dengan ekologi paling beragam di dunia karena disini terdapat sekitar 630 spesies burung, 123 spesies mamalia, serta ratusan spesies ikan. Selain itu di wilayah taman nasional ini juga ada persediaan mineral yang melimpah. Taman Nasional Lorentz juga dikenal memiliki geologi kompleks karena berada di titik pertemuan dua lempeng benua dengan tingkat keanekaragaman hayati dan endemisme yang tinggi.

4. Hutan Tropis Sumatera (2004)
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra adalah tempat pelestarian bagi Hutan Hujan Tropis di Sumatra dan habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, harimau sumatra, orangutan sumatra, gajah sumatra, dan badak sumatra yang merupakan spesies badak terkecil dan memiliki dua cula.

Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatra seluruhnya adalah 2,5 juta hektare yang terdiri dari 3 Taman Nasional di Sumatra, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldi, dan bunga tertinggi Amorphophallus titanum. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis Sumatra juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatra, seperti suku Mentawai dan suku Anak Dalam.

Katergori Budaya

1. Candi Borobudur (1991)
Kompleks Candi Borobudur salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991. Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang berada di Kabupaten Magelang, sekitar 40 km sebelah utara kota Yogyakarta.

Candi dengan 1460 relief dan 504 stupa ini merupakan salah satu wisata terbaik dan terpopuler di Indnesia. Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800M dibawah dinasti Syailendra. Komplek Candi Borobudur terdiri dari Candi Mendut dan Candi Pawon yang berada dalam satu tarikan garis lurus yang menyimbolkan bahwa ketiga candi itu memiliki hubungan khusus, meski tidak dibangun dalam waktu yang bersamaan.

2. Candi Prambanan (1991)
Selain Candi Borobur, Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Candi yang dibangun pada abad ke-9 ini dipersembahkan untuk tiga dewa penting (trimurti) dalam agama Hindu yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa. Di kompleks Candi Prambanan ada banyak candi, namun tiga bangunan candi yang paling besar adalah candi Trimurti tadi.

Selain tiga bangunan candi utama, di sekitar Prambanan juga terdapat banyak candi lainnya, diantaranya seperti Candi Ratu Boko, Candi Sewu, Candi Lumbung dan Candi Bubrah. Candi Prambanan masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991. Saat ini, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Yogyakarta yang selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap tahunnya.

3. Situs Sangiran ( 1996)
Sangiran merupakan situs arkeologi penting yang jadi salah satu tempat penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia purba. Situs yang terlletak di Sangiran, Jawa Tengah ini merupakan museum yang berisi benda dan fosil yang berhubungan dengan manusia purba.

Situs ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1883 dan menjadi tempat ditemukannya berbagai fosil manusia purba, seperti Meganthropus, Phitecanthropus Erectus dan Homo Erectus yang juga dikenal dengan nama Manusia Jawa. Pada tahun 1977 pemerintah Indonesia menetapkan Sangiran sebagai cagar budaya dan pada tahun 1996 UNESCO menetapkan Sangiran sebagai situs warisan dunia. Di Museum Sangiran kamu bisa belajar sejarah mengenai manusia purba yang ada sekitar 2 juta tahun lalu.

4. Sistem subak di Bali (2012)
Subak adalah kata yang berasal dari bahasa Bali. Kata tersebut pertama kali muncul dalam prasasti Pandak Bandung yang berangka tahun 1072 M. Kata subak tersebut mengacu kepada sebuah lembaga sosial dan keagamaan yang unik, mempunyai pengaturan tersendiri, asosiasi-asosiasi demokratis dari petani dalam mengatur penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi.

Pada tanggal 29 Juni 2012 dalam sidang ke-36 Komite Warisan Dunia UNESCO di kota Saint Peterburg, Federasi Rusia, pengusulan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia telah disetujui dan ditetapkan. Penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia ini disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah Bali.Sesuai dengan pengajuannya, Subak di Bali yang memiliki luas sekitar 20.000 ha terdiri atas subak yang berada di lima kabupaten, yaitu kabupaten Bangli, Gianyar, Badung, Buleleng, dan Tabanan.

5. Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (2019)
Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Penetapan ini diumumkan pada gelaran Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia, di Baku, Azerbaijan, Sabtu (6/7/2019)

Warisan Tambang Batubara Ombilin di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berjarak 95 kilometer dari Kota Padang. Di wilayah ini berdiri kokoh sisa-sisa industri pertambangan batubara dari era kolonialisme. Kini menjadi bagian dari sejarah dan perkembangan kebudayaan di Sumatera Barat.

Sumber : Berbagai sumber | 9 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia Tahun 2019, Yang Terakhir ada di Sumatera Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.