Abai dan Terlena Tiba-tiba Positif Rate Covid 19 di Sumbar Melijit Capai 16%

by -

Abai dan Terlena Tiba-tiba Positif Rate Covid 19 di Sumbar Melijit Capai 16%

Andani; Perlu Ketegasan Pemangku Kepentingan di Daerah

SEMANGATNEWS.COM- Sumatera Barat sepertinya terlena dengan semakin melandainya pergerakan penyebaran Covid 19 selama ini. Nah kini secara mengejutkan Angka Positif Rate (PR) mencapai 16 persen, jauh di atas ambang WHO yang hanya 5 persen.

Pakar pencegahan Covid-19 dari Unand Doktor Andani Eka Putra bertegas-tegas, bahwa tingkat paparan Covid-19 di Sumbar sudah mengkhawatirkan.

“Ini bukan main-main lagi, persoalan sudah sangat serius. Obatnya hanya satu, yaitu penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran Protokol Kesehatan, bukan berdebat soal Perda dan himbauan tetapi diperlukan aksi nyata. Kita minta Gubernur, Walikota dan Bupati pasang badan terdepan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini,” kata Doktor Andani, yang kini jadi Staf Khusus Menteri Kesehatan untuk Pencegahan Covid-19.

Doktor Andani minta pelanggar Prokes ditindak, baik di Mesjid maupun di tempat umum lainnya. “Saya usul ada tindakan tegas dari Gubernur, Bupati dan Walikota terhadap ASN yang melanggar Prokes, juga kepada perusahaan swasta dan usaha kuliner. Jika perlu usahanya ditutup jika melanggar Prokes,” kata Doktor Andani dalam zoom meeting Pencegahan Covid-19 di Sumbar, Minggu (18/4) malam.

Acara zoom meeting ini dimoderatori Doktor Sari Lenggogeni dari Kawal Covid-19 Sumbar dengan peserta Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi, Wako Padang Hendri Septa, Direktur RS Djamil Dovy Djanas, Rektor Unand Yuliandri, Ketua IJTI Sumbar Jhonedy Kambang, Ketua SMSI Sumbar Zulnadi dan Sekretaris SMSI Gusfen Khairul, Kepala Satpol PP Sumbar Edi Diantolani, puluhan wartawan senior, sejumlah aktifis, pengajar PT dan pengamat.

Dijelaskan Doktor Andani, tingginya Positif Rate Covid-19 Sumbar, dari minggu lalu 12 persen, dan terakhir hari Minggu (18/4) sudah 16 persen karena masyarakat sudah abai terhadap Protokol Kesehatan.

Potensi kerumunan selama Ramadhan juga tinggi, mulai dari belanja di pasar, tempat wisata, sholat taraweh hingga pesantren Ramadhan. “Mari kita ketatkan lagi Protokol Kesehatan. Oleh masyarakat ASN masih panutan, tolong ASN tegakkan Protokol Kesehatan supaya jadi contoh,” ujar Doktor Andani.

Bak gayung bersambut Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi mengatakan akan bertegas-tegas soal Protokol Kesehatan. Pembatasan akan dilakukan dengan tetap menjaga keberlangsungan ekonomi. “Pilihan kita memang sulit. Bak makan Simalakama. Sementara kehidupan ekonomi mulai bergairah. Jadi kita ketatkan Protokol Kesehatan dan ada pembatasan tetapi juga menjaga agar ekonomi tetap menggeliat,” kata Audy Joinaldi.

Wagub menegaskan, Satpol PP tetap komit menegakkan Perda No.6/2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Bahkan dalam empat bulan terakhir, sejak Januari 2021 telah dilakukan penindakan 33.000 pelanggaran AKB oleh Satpol PP provinsi dan kabupaten/kota.

Wagub akan melihat situasi terkini dalam seminggu ke depan perihal sekolah tatap muka. Jika kondisinya mengkhawatirkan, maka bisa saja diputuskan untuk menutup sekolah tatap muka untuk sementara. “Saya akan evaluasi dan lapor Gubernur dulu soal sekolah tatap muka ini, apakah diteruskan atau kembali belajar full daring,” kata Audy Joinaldi lagi.*gk/zln

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.