Agusli Taher, Peneliti Pertanian, Musisi dan Pencipta Lagu yang Tembangnya Telah Dinyanyikan Penyanyi Legend Minang Sejak Tahun 1981 Hingga Sekarang

by -
Agusli Taher di ruang kerjanya
Agusli Taher di ruang kerjanya

Catatan Kecil : Muharyadi

SEMANGATNEWS.COM – Purna tugas sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) bahkan memasuki usia tua, bukan berarti kita sebagai Insan ciptaan Allah SWT lantas berdiam diri atau tidak ada aktivitas yang bermanfaat sama sekali untuk masyarakat. Jika ada masanya stagnan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini itu merupakan hal lumrah sepanjang tidak menganggu aktivitas kita sebagai insan kreatif.

Begitulah awal perbincangan saya dengan Dr. Ir. Agusli Taher, MS, salah seorang putra terbaik Sumatera Barat ahli pertanian bergelar doktor mantan PNS yang juga berprofesi sebagai musisi dan pencipta lagu Minang, saat ditemui di kediamannya, Komplek BPTP Sumbar Blok A 4 RT.01/RW 01, Rimbo Datar, Lubuk Kilangan Bandar Buat, Padang, Selasa sore 18.03.25.

Agusli Taher dan Penulis
Agusli Taher dan Penulis

Agusli Taher yang telah banyak mengorbitkan penyanyi legend Minang sejak tahun 1981 hingga era tahun 2000 an, saat ditemui di ruang kerjanya, tampak tengah menikmati dan mengevaluasi tembang ciptaannya yang baru saja dirilis bersama sejumlah tembang lainnya beberapa hari lalu melalui youtube dan dibawakan penyanyi remaja Venissa diantaranya berjudul “Rindu Usah Bisiakan” dengan lirik syairnya yang khas, diiringi alunan musiknya yang mendayu dayu dan enak didengar semua kalangan.

Tembang terbaru ini akan terus berlanjut, setelah saya dalam hampir dua tahun silam vakum dan banyak berdiam diri di rumah. Apalagi setelah ditinggal pergi isteri tercinta untuk selama lamanya, Hj. Yunimisnun, Jumat 21 juli 2023, kenang Agusli Taher dengan raut sedih.

Penyanyi Legend yang pernah membawakan lagu Agusli Taher
Penyanyi Legend yang pernah membawakan lagu Agusli Taher, kiri Atas Penyanyi Tiar Ramon, Kanan Zalmon, Kiri Bawag Betharia Sonata dan Kanan Bawah Harvey Malaiholo

Karena itulah, saat ini saya tetap berkomitmen untuk terus mengolah lagu-lagu berbahasa Minang bahkan ada dengan lirik bahasa Indonesia yang Insya Allah secara estafet saya rilis ke publik, ujar Agusli Taher menjanjikan.

Yang terpenting lagi di tengah-tengah perkembangan industri rekaman lagu-lagu Minang era digital saat ini saya tetap komit untuk tidak mengabaikan warna khas berbasis budaya lokal dari musik Minang moderen yang kian berkembang sebagaimana lirik syair dalam bentuk puisi. Apalagi saya pengagum lirik lagu lagu Ebiet G Ade yang syairnya puitis sekali tanpa mengabaikan budaya lokal, ujar Agusli Taher.

Menelusuri perjalanan karier Agusli Taher dari dua sisi profesinya selama ini, ia mungkin sedikit dari teknorat ahli pertanian di Sumatera Barat yang dalam perjalanan kariernya menekuni dunia musik dengan mencipta lagu lagu Minang hingga karya laryanya mengantar sejumlah artis Minang menjadi penyanyi legend dari lebih 400 an lagu yang telah diciptakannya. Ia bahkan ia menerbitkan pula buku tahun 2016 silam berjudul biografi Perjalanan Panjang Musik Minang.

Kariernya sebagai pencipta lagu Minang kian menanjak ketika lagunya dibawakan oleh dua penyanyi Minang legendaris, yakni  penyanyi legendaris Tiar Ramon dan Zalmon.

Tiar Ramon membawakan empat lagu ciptaan Agus, yakni Diseso Bayang, Rinai Pambasuah Luko, Paruntuangan, dan Langang di Nan Rami,  Diseso Bayang meledak di pasaran. Saat itu omzet penjualannya mencapai di atas 100 ribu keeping kaset. Bahkan lagu ini menjelma menjadi lagu wajib dalam hampir setiap ajang festival lagu Minang yang pernah ada.

Tembang Nan Tido Manahan Hati hingga mengantarkan Zalmon dan Agusli Taher, sebagai penyanyi dan pencipta lagu, meraih Anugerah HDX di Jakarta. Kemudian ada tembang hits dan fenomenal berjudul “Kasiak Tujuah Muaro” dengan mengantarkan tiga nama beken yakni Zalmon sebagai penyanyi, Agusli Taher pencipta lagu dan Ferry Zein sebagai pemusik.

Sebanyak 20 tembang hitsnya juga pernah dinyanyikan selain Tiar Ramon juga pernah dinyanyikan penyanyi Indonesia Harvey Malaiholo berjudul Mandeh, kemudian kado terbaik untuk Agusli Taher dipersembahkan pula oleh Harvey Malaiholo melalui tembang “Pitunang Saluang Nan Hilang” disusul Betharia Sonata dengan tembang “Minangkabau Dalam Lagu”.

Sederetan penyanyi Minang yang pernah membawakan tembang Agusli Taher diantaranya Anroys, Kardi Tanjung, Nedi Gampo, Ferry Zein, Febian, Rosnida, Dessy Shantia, Gamawan Fauzi”, Odi Malik dan penyanyi cilik Ima Gempita yang kesemuanya pernah hits di telinga publik.

Melihat sejarah kebelakang Agusli Taher lulusan S1 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) kemudian S3 di University of the Philippines Los Baños (UPLB) Filipina pernah bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumbar hingga memperoleh Satyalencana Wirakarya dari Presiden Soeharto tahun 1995 silam sebagai peneliti berprestasi di bidang lahan gambut.

Hal yang menarik pula keluarga Agusli Taher sebenarnya bukanlah berasal dari keluarga seniman, ia merupakan anak seorang petani. Sejak berusia belasan tahun ia telah memiliki kegemaran mendengarkan musik dan lagu-lagu. Bahkan di usia 10 tahun, ia mengaku telah memainkan alat musik gitar. Pengalaman pertamanya saat masih berusia 15 tahun dan ikit bergabung dengan orkes gamad Ikatan Budi saat itu ia merupakan anggota grup sebagai pemain gitar.

Pemilik perusahaan rekaman Pitunang Record ini, di sela kesibukannya sebagai peneliti, ia mengaku tak pernah berhenti menciptakan lagu. Bahkan, saya sering kerja serabutan ; sebagai pencipta, produser rekaman, juga sekaligus mencari penyanyi yang pas dengan lirik yang diciptakannya.

Dalam catatan, sejumlah penghargaan pernah dikantongi Agusli Taher diantaranya meraih penghargaan Gubenur Sumbar, yakni Citra Musik (1998), Anugerah Musik (2004), dan Anugerah Tuah Sakato (2008). Di tingkat nasional, ia memperoleh Nugraha Bhakti Musik Indonesia tahun 2005. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.