Alumni SSRI/SMSR (SMKN 4) Padang Dan Dukungan Pemerintah Daerah Berperan Strategis Majukan Pendidikan di Sekolah Senirupa di Indonesia

by -
Kepala sekolah SMKN 4 Padang Taharuddin,S.Pd.MM diskusi ringan dengan Alumni saat persiapan HUT ke 54 tahun lalu

SEMANGATNEWS.COM – Keberadaan Himpunan Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang se Indonesia dimanapun berada saat ini tentulah tak bisa dipandang sebelah mata, karena Alumni di usia sekolah yang berusia 56 tahun 25 September 2021 mendatang memiliki peran strategis untuk memajukan sekolah. Artinya ada peran pemerintah daerah, sekolah, orang tua murid, masyarakat dan para alumni saling bersinergi bahu membahu membangun dan memajukan sekolah.

Terlebih di usia saat ini SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang yang tidak lagi terbilang muda, jumlah alumni dari berbagai jurusan/kompetensi sejak sekolah ini didirikan 25 September 1965 lalu itu tak terhitung lagi jumlahnya berkonstribusi besar terhadap berbagai sektor pembangunan, seperti pembangunan kebudayaan seni rupa dan seni kriya, industri kreatif, UMKM, dan berbagai sektor lain, karena banyak tercatat alumni memiliki usaha mandiri dibanyak kota dan propinsi di tanah air.

Hal itu dikemukakan Kepala SMKN 4 Padang, Taharuddin, S.Pd, MM didampingi Wakil Kepala Bidang Humas. Dra/ Desfitriani, MM saat ditemui semangatnews.com, di ruang kerjanya, Sabtu (27/02/21) siang.

Yang paling terasa bagi pihak sekolah sejak lama, ujar Taharuddin, saat peserta didik melakukan praktek Magang/Praktek Kerja Industri keberbagai daerah di Indonesia, para alumni yang sebagian besar menjadi seniman besar di berbagai daerah di tanah air, menjadi pelukis, pematung, pengusaha industri kreatif atau percetakan dan lainnya mereka dengan tangan terbuka menerima adik-adik mereka sebagai peserta magang.

“Bahkan sejumlah perusahaan atau tempat peserta didik magang, disediakan berbagai fasilitas, tempat penginapan dan banyak lagi. Tempat magang itu selain di berbagai daerah di Sumatera Barat, juga banyak terdapat di Yogyakarta seperti di studio pematung Nasional Yusman, pematung Yulhendri, Arland Kamil, Harry Maizul, Studio patung Syahrizal Koto, Sakato Art Community dan banyak lagi di Yogyakarta, demikian juga di Jakarta, Bandung, di provinsi Riau, Bengkulu dan lainnya,’ ujar Taharuddin memberi penjelasan.

Tahar juga katakan, begitu juga terhadap berbagai hal pembangunan sekolah di luar bantuan pemerintah, seperti pembangunan mushalla “Nurul Jamal” melalui pengurus alumni kami tak segan-segan menghubungi teman-teman alumni. Bahkan pohon pelindung di sekolah ini selain bantuan Pemprov juga banyak dibantu alumni melalui loby sekretaris umum alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, Muharyadi.

“Hanya melalui hitungan jam uang terkumpul untuk dimanfaatkan sekolah. Semua itu tentulah memiliki nilai-nilai yang luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan sekolah dan menjadi ladang amal bagi teman-teman alumni. Kongkritnya tak terhitung jumlah bantuan alumni untuk sekolah ini”, kata Taharuddin haru dan senang.

Tahar juga mengungkatkan , untuk ulang tahun SSRI/SMSR/SMKN 4 ke 54 tahun 2019 lalu sekolah dan peran alumni untuk mendatangkan para petinggi dan pejabat publik untuk menghadirinya langsung sangat dirasakan sebagaimana yang dilakukan alumni dan rekan kami Zardi Syahrir, Muharyadi, Jasrizal Rasyid, Yasrul Sami Batubara, dan lain.

“Sejumlah pejabat saat itu hadir, mulai dari Wakil Gubernur, Nasrul Abit, Nurnas Sekretarus dan anggota DPRD Sumbar, H. Nurnas, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri, Kepala Dinas Kebudayaan, Gemala Ranti, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Zirma Yusri dan banyak lagi”,  ujar Taharuddin memberikan illustrasi.

Yusman Ketua Umum Alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang se Indonesia, yang juga pematung nasional terkemuka.

Ketua umum alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang se Indonesia, Yusman (55 th) alumni SMSR Negeri Padang tahun 1985 asal Pasaman Sumatera Barat yang pematung nasional dan kini bermukim dan berada di Yogtakarta saat dikonfirmasi Semangatnews.com perihal pengalamannya membina adik-adik peserta magang, menyebutkan, bagi saya di sela-sela kesibukan di studio dalam mengerjakan berbagai proyek dan kegiatan, ia masih menyisihkan waktu untuk mendidik dan melatih adik-adik siswa SMKN 4 Padang selama sekian bulan di studio.

“Mendidik dan melatih itu meliputi pembinaan mental, sikap berseni rupa dengan baik dan sempurna, mengelola usaha seni rupa hingga praktek menggambar dan membuat sketsa hingga merejka benar-benar mahir, baru mereka saya perkenalkan membuat karya secara profesional. Alhamdulillah mereka rata-rata paling tidak memperoleh bekal kelak dikemudian hari, apakah mereka setelah tamat langsung berekerja atau bahkan ada yang melanjutkan ke pendidikan tinggi ISI Yogyakarta dan perguruan tinggi seni lain di Indonesia”, ujar Yusman di tempat terpisah.

Sementara alumni senior dan angkatan ke 3 SSRI Negeri Padang, Risman Marah (71 th) dan Syaiful Adnan  (65 th) yang dihubungi via telepon di Yogyakarta, sekaitan peran alumni juga menyebutkan, kerjasama sekolah dengan alumni selama ini hendaknya dijadikan momentum penting untuk kemajuan sekolah kebudayaan berbasis seni rupa dan seni kriya dan teknologi multimedia itu yang dalam sejarahnya cuma ada tiga di Indonesia, di luar Yogyakarta dan Bali.

Risman Marah Sesepuh Alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, mantan Dosen ISI Yogyakarta Fotografer Nasional

Menurut Risman Marah, fotografer kondang nasional dan mantan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, saat ia menempuh pendidikan di SSRI Negeri Padang dulu tahun 1968 – 1971 atau siswa angkatan ke 3 bersama teman seangkatannya seperti Darvies Rasyidin, Ardha, Armansyah Nizar (Mangkutak Raun Sabalik), Yose Rizal, Darman Moenir, Misrawati  ketiganya almarhum dan kawan-kawan, banyak pengalaman berharga yang diperolehnya, berkaitan dalam pembentukan sikap dan karakter siswa berkaitan dengan dunia seni rupa.

Pembentukan sikap dan karakter itu, kemudian terus berkembang di lapangan setelah menamatkan pendidikan di SSRI Negeri Padang, baik bagi teman-teman yang melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun mandiri di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. ujar Risman Marah.

“Saya ingat, saat itu bahwa pendidikan seni di sekolah merupakan media pengembangan kreatifitas dan pengembangan bakat seni terutama seni rupa. Pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siwa yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Melalui kesenian ungkapan perasaan seseorang dapat dituangkan kedalam kreasi dalam  bentuk seni salah satunya seni rupa yang mengandung unsur-unsur keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan orang lain”, ujar Risman Marah lagi

Bagaimana pun para seniman seni rupa yang ada saat ini sebagian besar di tanah air, desainer, pekerja seni rupa dan industri kreatif, pengusaha bidang seni rupa dan industri kreatif diberbagai daerah di tanah air adalah lulusan SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang yang itu artinya, Sumatera Barat memiliki aset SDM bidang seni rupa handal yang harus dipupuk dan dijaga secara berkesinambungan, ujar Syaiful Adnan mengakhiri. (IM/ZL) Bersambung

Dilaporkan Oleh : Imelda Ekawati dan Zaref Lina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.