Cara Menyimpan Daging Kurban Idul Adha Di kulkas, Supaya Tahan Lebih Lama Dan Tidak Berubah Rasa

by -
foto: Sutterstock

SEMANGATNEWS.COM – Pada perayaan hari Raya Idul Adha hampir semua umat Islam yang akan menerima pembagian daging dari hewan yang dikurbankan. Penyembelihan hewan biasanya dilakukan di lapangan terbuka ataupun di halaman masjid.

Tetapi jika kita mendapatkan daging kurban dan  belum ingin mengolah daging tersebut tentu harus di simpan dengan benar supaya lebih tahan lama dan tentunya kualitasnya tidak berkurang.

Perlu diketahui bahwa cara menyimpan daging sapi bisa memengaruhi kualitas dan kebersihannya. Tak hanya berpengaruh pada rasanya, rupanya kesehatan keluarga di rumah bergantung pula pada cara kita menyimpannya.

Beberapa mikroorganisme dapat berkembang pada daging mentah jika penyimpanannya tidak tepat. Sebut saja salmonella yang merupakan bakteri penyebab penyakit tifus, hingga E. coli yang menyebabkan infeksi usus serius.

Faktanya, pertumbuhan bakteri-bakteri tersebut dapat dicegah dengan menyimpan daging mentah pada suhu tertentu.

Suhu freezer yang tepat untuk mengawetkan daging adalah di bawah 0° F (-18° C). Suhu tersebut memang tidak membunuh bakteri, namun dapat memperlambat pertumbuhannya.

Tapi bukan berarti kita juga bebas menyimpan tipdaging dalam freezer terlampau lama. Ini dikarenakan kualitas daging seperti rasa yang berubah hingga keempukannya bisa berkurang.

Cara menyimpan daging sapi yang tepat

Berikut adalah cara menyimpan daging sapi di kulkas yang cukup sederhana tapi memberikan dampak yang cukup signifikan pada kualitasnya.

1. Segera Masukkan Kulkas

Daging mentah, baik daging sapi maupun daging ayam sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua jam dalam suhu ruangan. Bahkan, jika suhu di luar lebih dari 32° C, kita harus segera memasukkan daging ke dalam kulkas paling lambat setelah satu jam.

Seperti yang telah diulas sebelumnya, suhu sangat memengaruhi pertumbuhan bakteri. Idealnya, jangan serta merta langsung menyimpan daging di freezer. Masukkan dulu ke bagian chiller yang bersuhu sekitar 4° C. Tujuannya adalah agar daging tidak mengalami perubahan suhu yang drastis yang juga bisa merusak kualitasnya.

2. Membungkus Daging dengan Rapat

Membungkus atau mewadahi daging juga memegang peranan penting, khususnya untuk daging dengan kadar lemak yang tinggi. Alasannya daging berlemak lebih mudah mengalami freezer burn, yaitu sebuah kondisi dimana permukaan daging diselimuti kristal es yang berasal dari molekul air yang menguap.

Freezer burn akan membuat daging mengeras dan kualitasnya berkurang. Daging yang mengalami freezer burn masih dapat dikonsumsi, tapi kualitas rasanya sudah sangat berkurang. Untuk mencegahnya, kita bisa membungkus daging dengan bahan yang aman. Gunakan bahan yang tidak mudah rusak dalam suhu yang sangat rendah, juga tidak mengandung bahan kimia yang dapat meracuni makanan.

Kini sudah banyak plastik ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk membungkus makanan di dalam kulkas. Semakin rapat dan tidak banyak udara dalam wadah, semakin baik.

3. Tidak Mencuci Daging Terlebih Dahulu

Punya kebiasaan mencuci daging sebelum memasukannya ke kulkas? Sebaiknya kebiasaan tersebut dihentikan. Daging yang telah dicuci mengandung banyak air dan menyimpan daging yang berair akan membuatnya mudah mengalami freezer burn.

Selain itu, bakteri tidak akan hilang dengan hanya dibersihkan dengan air. Bakteri hanya akan mati ketika dimasak dalam suhu tertentu. Yang terjadi malah daging terkontaminasi bakteri lain dari tempat pencucian atau dari air itu sendiri. Kenyataannya, air mentah bisa jadi mengandung banyak bakteri.

4. Memberikan Catatan Tanggal

Lupa kapan memasukkan daging ke dalam kulkas? Atasi dengan pemberian catatan setiap kali membeli daging. Tulis tanggal pada wadah atau pembungkus daging. Catatan ini akan menjadi pengingat kita untuk memilih mana daging yang harus dimasak terlebih dahulu.

Daging sapi dan ayam memiliki daya tahan yang berbeda. Daging sapi bisa disimpan di freezer dengan suhu di bawah -18° C selama maksimal 6-12 bulan. Sedangkan daging ayam bisa lebih lama, yakni satu tahun asalkan dimasukkan ke dalam freezer dalam keadaan segar.

Beda bagian daging, beda pula daya tahannya. Untuk bagian daging has dalam bisa mencapai 12 bulan, tapi untuk bagian lidah atau jeroan hanya bisa bertahan maksimal 4 bulan di freezer. Namun untuk penggunaan di rumah, tentu idealnya tidak perlu selama itu dan bisa segera dipakai untuk kegiatan masak sehari-hari.

5. Memastikan Temperatur Kulkas

Temperatur atau suhu kulkas memegang peranan paling penting dari sekian cara menyimpan daging sapi ataupun daging lainnya. Atur suhu saat daging dimasukkan ke dalam kulkas dan pastikan suhu freezer di bawah -18° C. Selain itu, isi kulkas sebaiknya tidak boleh penuh ataupun terlalu kosong. Jika terlalu penuh, sirkulasi udara tidak akan mengalir dengan baik. Tapi jika terlalu kosong, kulkas akan berusaha lebih keras untuk mendinginkan makanan sehingga menarik daya listrik yang besar.

Jika mati lampu, kita bisa menyimpan thermometer di dalam kulkas, tapi pastikan thermometer yang digunakan tahan suhu ekstrim. Jangan membiasakan juga membuka tutup pintu freezer bila tidak ada keperluan karena akan memengaruhi suhu di dalamnya. Cek thermometer saat listrik menyala kembali. Jika masih dalam kisaran suhu optimal, berarti semua makanan aman.

Lima cara menyimpan daging sapi di atas akan terasa lebih ringan jika kita terbiasa melakukannya. Dengan memberikan perhatian lebih untuk hal sederhana, kesehatan keluarga jadi lebih terjaga dan rasa masakan yang dihasilkan tentu semakin lezat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.