Daftar Sponsor Kompetisi Sepak Bola Indonesia dari Masa ke Masa, Dari Perusahaan Rokok, Apparel, Perbankan hingga E-Commerce

by -

SEMANGATNEWS.COM – Kompetisi Sepakbola Liga 1 musim 2021/2022 segera bergulir. Dijadwalkan olahraga yang paling populer di Indonesia itu akan memulai kick-off pada tanggal 20 Agustus 2021.

Berbicara kompetisi Sepakbola, tentu tidak akan pernah lepas dari sponsor karena mereka saling terkait dan berhubungan.

Sepakbola sebagai sarana dan sponsor sebagai pendana, bak dua sisi mata uang tak tak terpisahkan. Sejumlah perusahaan dengan berbagai latar belakang usaha pun pernah menjadi ‘pendonor’ olahraga paling digandrungi masyarakat tersebut, seperti rokok, bank, apparel hingga e-commerce.

Musim 2021/2022, Liga 1 akan kembali berganti sponsor. Bank BRI menjadi sponsor utama kompetisi di tengah ketidakpastian jadwal kompetisi karena dampak pandemi Covid-19 yang masih menghantui Indonesia.

BRI menggantikan Shopee setelah selama beberapa tahun belakangan, perusahaan E-Commerce itu menjadi tonggak utama keberlangsungan sepakbola di Tanah Air.

Berikut sejumlah sponsor yang pernah menjadi sponsor kompetisi teratas sepakbola Indonesia :

1. Dunhill (1994-1996)
Perusahaan rokok asal Inggris ini menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan perdana Liga Indonesia pasca penggabungan kompetisi Galatama dan Perserikatan. Dunhill bertahan selama dua musim dan menjadi saksi hidup Persib Bandung (1994-1995) serta Bandung Raya (1995-1996) menjadi juara.

2. Kansas (1996-1997)
Setelah Dunhill, giliran merek rokok asal Belgia, Kansas, yang menjadi sponsor Liga Indonesia edisi ketiga. Tidak lama memang, hanya satu musim mereka menjadi pendana kompetisi. Pada saat itu, Persebaya menjadi kampiun usai mengalahkan Bandung Raya dengan skor 3-1 di partai final.

3. Reebok (1998-1999)
Perusahaan Apparel asal Inggris, Reebok mendukung Liga Indonesia di masa reformasi tahun 1998-1999 pada masa Indonesia mengalami krisis moneter. Di musim itu, PSIS Semarang menjadi juara setelah mengalahkan juara bertahan musim lalu, Persebaya.

4. Bank Mandiri (1999-2004)
Memasuki awal 2000-an, Bank Mandiri, perusahaan perbankan milik negara ini resmi menjadi sponsor Liga Indonesia. Bahkan Mandiri hanya satu-satunya perusahaan yang bersedia membiayai seluruh operasional kompetisi hingga pemberian hadiah.

Selama lima musim menjadi sponsor, Bank Mandiri bisa menyaksikan lima klub bergantian naik podium, dimulai dari PSM Makassar (1999-2000), Persija Jakarta (2001), Petrokimia Putra (2002), Persik Kediri (2003) dan Persebaya Surabaya (2004).

5. Djarum (2005-2014)
Lagi-lagi, pabrik rokok kembali menjadi pendana bagi keberlangsungan kompetisi teratas sepakbola di Indonesia. Namun, bukan perusahaan rokok dari luar negeri, melainkan Djarum, perusahaan rokok legendaris milik Hartono bersaudara ini menjadi sponsor utama kompetisi dari bernama Divisi Utama (2005-2008) hingga berganti nama menjadi Indonesia Super League (2009-2014).

Perusahaan pabrik rokok asal Kudus, Jawa Tengah ini menjadi saksi tangguhnya Persipura Jayapura menjadi tim yang paling disegani dengan juara sebanyak tiga kali di musim 2008-2009, 2010-2011 dan tahun 2013. Menyusul setelahnya, Arema Malang (2009-2010), Sriwijaya FC (2011-2012) dan Persib Bandung di tahun akhir kerjasama mereka pada tahun 2014.

6. QNB (2015)
Setelah Djarum undur diri, perusahaan bank raksasa asal Qatar, QNB resmi menjadi sponsor utama ISL. Namun, kerjasama tersebut hanya seumur jagung meskipun kontrak hingga 2017 dengan opsi tambahan kerjasama telah disepakati. Penyebabnya karena konflik antara PSSI dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora.

Tak sampai di sana, FIFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola Indonesia pun menjatuhkan larangan melakukan kompetisi meski akhirnya dicabut lagi beberapa tahun setelahnya.

7. Gojek-Traveloka (2017)
Berganti tahun, berganti sponsor. Jika sebelumnya perusahaan perbankan dan rokok mendominasi pembiayaan sepakbola di Indonesia, di era milenial pun Liga Indonesia juga kedatangan sponsor baru, yakni Gojek yang bergerak di bidang transportasi online dan Traveloka yang menyediakan layanan jasa traveling.

Pada masa kedua perusahaan start-up beken ini menjadi sponsor, juara kompetisi juga direbut oleh pendatang baru, Bhayangkara FC.

8. Gojek (2018)
Semusim setelahnya, Traveloka pun pamit, namun tidak halnya dengan Gojek. Mereka menjadi sponsor tunggal di musim ini. Di musim ini pula, dahaga selama 17 tahun bagi Persija dan The Jakmania (sebutan fans Persija) terbayarkan dengan menjadi juara pada tahun tersebut.

9. Shopee (2019-2020)
Lagi-lagi, perusahaan start-up kembali menjadi sponsor di kompetisi sepakbola Indonesia. Shopee, perusahaan yang bergerak di bidang jual-beli online ini menjadi sponsor utama pamungkas sebelum Liga 1 dihentikan pada tahun 2020 karena dampak pandemi Covid-19.

Pada tahun awal Shopee menjadi sponsor, mereka menyaksikan Bali United yang merupakan pergantian nama dari Persisam Samarinda ini keluar sebagai juara.

10. BRI (2021)
Inilah sponsor teranyar kompetisi sepakbola Indonesia. BRI resmi menjadi sponsor Liga 1 menggantikan Shopee.

Kepastian itu didapat setelah perusahaan perbankan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut diumumkan menjadi sponsor inti oleh Vice President Strategic Media Business Surya Citra Mandiri (SCM) yang merupakan grup dari EMTEK tersebut, Bea Krisnasari.

Dengan demikian, BRI akan menggantikan Shopee yang telah menopang operasional kompetisi.

“Namun, pengumuman resminya baru akan dilangsungkan tanggal 12 Agustus 2021 nanti, saat konferensi pers,” katanya.

Untuk menegaskan nama sponsor, kata Bea, nama kompetisi pun ikut diganti.

“Intinya, titel kompetisi sepak bola tahun ini adalah BRI Liga 1. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.