Gubernur Sumbar: Perkuat Iman dan Perbanyak Amalan di Bulan Ramadhan

by -

Semangatnews, Padang — Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno kembali memberikan tausiyah kepada ASN jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang bertajuk “Indahnya Islam” penyejuk hati penguat iman yang dilaksanakan di halaman istana Gubernur di Gubernuran Jalan Sudirman Padang, Senin (22/4/2019).

Tausiyah pagi ini dihadiri Staf Ahli, Asisten pada Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumbar dan jajaran OPD Dinas Inspektorat Sumbar. Sesi pertama berjudul “Amalan Istimewa di Bulan Ramadhan” dan untuk sesi kedua berjudul “Ukuran Keberhasilan Ibadah di Bulan Ramadhan”.

Pada sesi pertama ini ustadz Irwan Prayitno menjelaskan tentang Amalan Istimewa di Bulan Ramadhan.

Ada lima pondasi bagi Agama Islam yang disebut dengan Rukun Islam, yaitu : Pertama, syahadatain (mengucap dua kalimah syahadah), Kedua, shalat lima waktu sehari semalam, Ketiga, berpuasa di bulan Ramadhan, Keempat, membayar zakat, dan, Kelima, naik haji ke Baitullah bagi yang mampu.

Di antara lima rukun Islam tersebut terdapat kewajiban puasa pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh, maka wajib bagi setiap muslim berpuasa.

Setiap bulan Ramadhan sering dibacakan, dikumandangkan, bahkan dihafal oleh kaum muslimin, yaitu surat Al Baqarah ayat 183, yang membahas tentang ibadah puasa. Yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

“Ayat ini mengandung banyak pelajaran berharga berkaitan dengan ibadah puasa, untuk itu tidak ada alasan bagi kita umat muslim tidak mengerjakannya,” kata Irwan Prayitno.

Jadi puasa Ramadhan merupakan sebuah kewajiban yang tidak ada alasan untuk tidak dilaksanakan oleh seorang muslim yang menghirup udara Allah di bumi ini. Sebagaimana juga sholat, membayar zakat, dan naik haji sama-sama kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh setiap ummat Islam.

Apalagi Ramadhan yang hanya setahun sekali saja datang maka tidaklah memberatkan ummat Islam untuk melaksanakannya karena dilakukan hanya untuk satu bulan saja.

“Marilah kita laksanakan puasa di bulan Ramadhan, karena pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Bahkan tidur di bulan Ramadhan juga ibadah,” ucap ustadz Irwan.

Irwan Prayitno menjelaskan, banyak pahala di bulan Ramadhan mulai dari bangun tidur sahur sampai berbuka puasa. “Carilah amalan sebanyak mungkin, karena amalan bulan Ramadhan bisa menghapus dosa-dosa kita,” jelasnya.

Seperti sahur, setiap orang yang melaksanakan puasa jangan sampai meninggalkan sahur. Karena di dalam sahur itu tersimpan ‘berkah’ dan menyegerakan berbuka termasuk dalam amalan penting selama puasa. Segerakan buka jika telah sampai waktunya.

“Apalagi disertai dengan sedekah kepada orang faqir adalah salah satu perbuatan mulia dan bermanfaat. Maka, dari sekarang siapkan harta kita untuk Ramadhan yang akan tiba,” tambah Irwan.

Selain itu gubernur juga mengajak kepada seluruh yang hadir untuk hindari perusak puasa, karena puasa tak sekadar menahan haus dan dahaga plus hubungan intim dengan pasangan. Namun puasa juga harus mampu membentengi diri dari pelanggaran terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Lalu gubernur juga menyampaikan, perbanyak membaca Alqur’an sama artinya membaca Kalamullah, pahalanya pun banyak.

“Dengan semangat dan sungguh-sungguh lakukan tarawih, sholat sunnah istimewa, maka, jangan sekali-kali meninggalkannya, selain itu, sebisa mungkin kita ikhtiar mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Lalilatul Qadar,” ujarnya.

Selanjutnya pada sesi kedua dengan judul “Ukuran Keberhasilan Ibadah di Bulan Ramadhan” Irwan Prayitno

Kembalinya bulan Ramadhan, sejatinya menjadikan umat muslim juga introspeksi diri. Introspeksi terhadap sifat dan kelakuan yang tidak bermanfaat bagi umat.

Misalnya korupsi dan berbagai nafsu duniawi yang membawa kesengsaraan diri sendiri dan masyarakat. “Banyaknya kasus korupsi yang diperlihatkan pada kita membuat bangsa ini menjadi kritis kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan.

Apalagi saat ini banyak pejabat dan tokoh masyarakat yang sejatinya menjadi panutan malah terjerat berbagai kasus, dari mulai korupsi hingga tindak kriminal.

Pertobatan dan menahan hawa nafsu diharapkan dapat menjadi momentum pada bulan penuh ampunan ini. Menahan hawa nafsu tidak hanya pada persoalan menahan makan dan minun, tetapi mulai dari sikap dan prilaku kita.

“Datangnya Ramadhan harus menjadikan kita semua dapat bercermin tidak hanya pada diri sendiri tapi juga perilaku orang lain. Itulah makna yang sesungguhnya dari puasa, bagaimana kita menyerahkan diri tidak hanya dalam mencari ridha Ilahi tapi juga menahan berbagai bentuk hawa nafsu,” pungkasnya.

“Melatih menahan hawa nafsu agar senantiasa tidak dimanjakan akan nafsu duniawi. Mendidik untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Irwan mengatakan, di bulan puasa diperbanyak pula dengan silaturrahmi, karena orang yang suka bersilatutahmi memperpanjang umur, memudahkan rezeki, dimudahkan semua urusannya, dan dijamin masuk surga.

“Menyambut bulan Ramadhan ini, saya menghimbau pada seluruh aparat ASN agar selalu menjaga silatutahmi dan perbanyak amalan,” ucapnya.

Kemudian Gubernur menutup tausiyah dengan mengajak, agar kita perbanyak amalan di bulan Ramadhan yang akan datang, semoga menambah ilmu kita dan semangat dalam ibadah. Marhaban ya Ramadhan, Marhaban Syahras-Shiyam. Wallahu A‘lamu bis-Shawab.(rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.