Gubernur Terpilih Mahyeldi Silaturrahmi dengan PWI Sumbar; “Terima Kasih, Pers Banyak Membantu Saya”

by -

SEMANGATNEWS.COM – Pasca sehari keluarnya putusan MK yang menyatakan Mahyeldi-Audy adalah sah gubernur terpilih pada Pilkada Sumbar, pengurus PWI Sumbar mendapat kehormatan diterima Mahyeldi di rumah dinas Walikota Padang, Jalan Ahmad Yani, nomor 11 Padang.

Rabu tanggal 17 Februari 2021 sekitar puk 17.00 wib, rombongan PWI dengan ketua Heranof Firdaus diterima Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah didampingi Kabag Protokol Pimpinan Amrizal Rengganis, S.Sos.

Adapun yang mendampingi Ketua PWI, Dr.Ir. Basril Basyar, Ketua DKP, PWI Sumbar, Zulnadi, Sekretaris DKP yang juga ketua SMSI Sumbar, Gusfen Khairul, Edi Jarot, Jayusdi Effendi, wakil ketua bidang Kesra, Sawir Pribadi, wakil ketua bidang pendidikan dan Eko Yance wakil ketua bidang organisasi, Bambang Irianto, Wakil Sekretaris PWI.

Kesan pertama yang terlihat di wajah Buya ini, begitu panggilan warga untuk Mahyeldi tidak memperlihatkan rasa lebih lantaran sudah memenangkan pilkada gubernur Sumbar. Tidak sombong apalagi pongah.

Penampilan Mahyeldi tetap sederhana, apa adanya. Tidak ceplas ceplos dan juga tidak menyinggung kekalahan lawannya pada pilkada lalu.

Kalau adapun yang memancing, soal Pilkada Buya hanya senyum dan sedikit ketawa. Begitu juga saat ada rekan Wartawan menceritakan situasi dan kondisi sebelum pemungutan yang memprediksikan pasangan Mahyeldi bakal menang. Buya inipun hanya sedikit merespon dalam keadaan apa adanya.

Dialog dan perbincangan dengan pengurus PWI Sumbar, tentu sekitar pembangunan Sumbar ke depan. Bagaimana pula nantinya lekat tangan Buya Mahyeldi menata dan membangun Sumbar yang terdiri dari 19 kabupaten/kota.

Tentu Buya yang berpasangan dengan Audy ini akan baiyo batido dengan seluruh masyarakat Sumbar. Sejalan dengan mottonya saat pilkada lalu; ” BASAMO MAMBANGUN SUMBAR MADANI”.

Berbicara masalah pers dewasa ini, Mahyeldi tetap menyatakan pers adalah alat atau lembaga terpercaya dalam menjalankan tugasnya.

Pers di daerah ini telah berandil besar untuk kemajuan daerah. Banyak penghargaan diraih pemerintah di daerah dan banyak kepala daerah mendapat award, semuanya berkat dukungan pers.

Saya sulit menentukan apa penghargaan yang pantas diberikan kepada pers atas sumbagsihnya itu. Namun dengan setulus hati saya katakan: Terimakasih pers, teruslah membangun negeri dan teruslah menjaga idealisme. Selamat Hari Pers Nasional 2021,” tukuk Mahyeldi.

Perkembangan teknologi yang cepat juga membuat perkembangan teknologi media juga berubah pesat. Terjadi revolusi platform dari cetak ke non cetak, dari konvensional ke digital, dari paper ke paperless. Pers elektronik juga berubah dari analog ke digital,” sebut Buya.

Cara beroperasi wartawan pun berubah drastis. Hampir semua kantor redaksi media di seluruh dunia berlangsung secara daring. Wartawan mengirimkan berita dalam file digital dan dalam genggaman 5 jari, tegasnya

Lalu apa yang tak tergoyahkan oleh teknologi dari praktik jurnalisme? Saya kira yang tidak berubah oleh teknologi adalah idealisme pers. Idealisme yang akan menjaga agar bisnis media tetap terjaga praktik jurnalisme yang sehat. Teknologi juga hanya mengubah media atau platform, sedang cara menulis, kaidah-kaidah jurnalisme akan senantiasa hidup.

Saya kira media sosial tidak sama dengan pers. Pers mewakili khalayak sedang media sosial hanya platform untuk bertukar kabar antarwarga.

Legalitas, akurasi, kredibilitas dari informasi di media sosial tentu sulit untuk digaransi. Media massa adalah institusi yang menyaring hoax demi hoax. Jika media massa menyiarkan sesuatu, maka publik meyakini informasi itu dipercaya.

Saya tidak masuk dalam kategori antikritik oleh pers, bahkan berkat kritik itu semua kemajuan dicapai. Jika disimak baik-baik isi dan konten media di daerah ini, hampir 80 persen adalah mendorong orang hidup optimis, kabar kebaikan, prestasi masyarakat dan pemerintah. Hanya 20 persen saja dalam bentuk kritik.

Memang, pasangan Mahyeldi-Audy yang menang pada Pilkada Gubernur Sumbar 2020 tinggal hanya menghitung hari menunggu pelantikan sebagai gubernur definitif Sumbar periode 2020-2025.

Seperti diketahui pada pemungutan suara 9 Desember 2020 lalu, pasangan Mahyeldi-Audy unggul dalam perolehan suara dari tiga paslon lainnya.

KPU Sumbar saat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilgub Sumbar, Minggu (20/12/2020) lalu menyatakan Mahyeldi-Audy Joinaldy mendapatkan suara terbanyak yakni 32,43 persen atau sebanyak 726.853 suara.

Peringkat kedua setelah Mahyeldi-Audy, adalah pasangan Nasrul Abit-Indra Catri dengan memperoleh 679.069 suara atau 30,30 persen. Disusul paslon nomor urut 1 Mulyadi-Ali Mukhni yang mendapat 614.477 suara atau 27,42 persen.

Sedangkan pasangan Fakhrizal-Genius Umar ada di urutan paling bawah dan hanya memperoleh 9,86 persen atau 220.893 suara.

Meskipun KPU telah menyelesaikan penghitungan suara, namun lembaga penyelenggara pilkada Sumbar ini digugat oleh oleh dua Paslon yakni Nasrul Abit dan Mulyadi ke Mahkamah Konstitusi.

Karena itu pengesahan rapat pleno KPU Sumbar tentang pilkada gubernur Sumbar tentu saja tertunda menjelang keluarnya putusan MK.

Syukur pada tanggal 16 Februari 2021 keluar putusan sela Mahkamah Konstitusi (MK) RI yang menolak permohonan 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat (Sumbar). Ini berarti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar segera menetapkan Mahyeldi-Audy Joinaldy sebagai pemenang Pilkada 2020

Gugatan dari dua paslon gubernur dan wakil gubernur yaitu nomor urut 1 Mulyadi-Ali Mukhni dengan nomor perkara 129/PHP.GUB-XIX/2021 tersebut. Dan paslon nomor urut 2 Nasrul Abit-Indra Catri dengan nomor perkara 128/PHP.GUB-XIX/2021 dinyatakan NO.

Ketua MK Anwar Usman bersama 9 hakim konstitusi dan disiarkan secara online di akun resmi youtube Mahkamah Konstitusi RI itu menyatakan Putusan untuk keduanya adalah tidak dapat diterima. Maka semakin lega pasangan Mahyeldi yang tinggal menunggu tahapan berikutnya sampai pelantikan.

Yang jelas Mahyeldi yang periode Walikotanya hingga 2024 harus meninggalkan rumah dinas walikota Padang Jalan A. Yani nomor 11 dan pindah menuju rumah dinas gubernur di Jalan Sudirman Padang yang hanya berjarak 300 meter.

Di depan gubernuran berdiri megah kantor gubernur Sumbar dengan nomor bangunan Sudirman 51. Disinilah Mahyeldi dan Audy bertugas menata Sumbar 5 tahun ke depan. Tentunya setalah pasangan ini dilantik Presiden RI. (zul).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.