Hari Ini Gempa Tektonik Dua Kali Guncang Sumatera Barat, Tidak Ada Susulan

by -
Basarnas dan BPBD Kepulauan Mentawai memonitoring pusat gempa melalui Warning Receiver System (WRS) New Generation (NewGen). | Semangatnews
Basarnas dan BPBD Kepulauan Mentawai memonitoring pusat gempa melalui Warning Receiver System (WRS) New Generation (NewGen). | Semangatnews

SEMANGATNEWS.COM – Gempa tektonik mengguncang Sumatera Barat, Selasa (17/11/2020) dua kali terjadi pada hari ini.

Gempa pertama terjadi Pukul 08.44.07 WIB dan selanjutnya Pukul 08.50 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan parameter awal dengan magnitudo M=6,3 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=6,0.

Jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, pada kedalaman 13 Km.

Baca juga: Hari Ini Gempa Tektonik Dua Kali Guncang Sumatera Barat, Tidak Ada Susulan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ), dekat dengan batas tumbukan lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).

Sementra dampak gempabumi dirasakan daerah Kota Padang, Painan, Sipora dengan tingkat III-IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian daerah Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang tingkat II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Baca juga: Gempa M 6,0 Guncang Mentawai, Nasrul Abit Mengimbau Rakyat Tetap Waspada

“Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” terangnya.

Selanjutnya daerah Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, Solok Selatan I-II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Rahmat Triyono.

Baca juga: Gempa Mengguncang Kepulauan Mentawai Sumbar, BMKG: TIdak Berpotensi Tsunami

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.