Keluarga Samawa Menjadi Dambaan Setiap Orang.

by -

Semangatnews, Bukittinggi – Gubernur Irwan Prayitno yang didampingi Istri Nevi Zuairina melakukan dialog tentang Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah (Samawa) dengan Sukses Pesona Media Televisi (SPM TV) di Gedung Tri Arga Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (14/4/2019).

Di awal dialog, Irwan Prayitno menyampaikan sejarah kehidupannya. Seorang Irwan Prayitno kelahiran Yogyakarta, 20 Desember 1963 sejatinya memiliki darah Minang dari kedua orang tuanya, Djamrul Djamal dan Sudarni Sayuti. Saat masih kecil, Irwan tinggal di Semarang, kemudian pindah ke Cirebon dan melanjutkan pendidikan di SDN 4 Kebon Baru, Cirebon, Jawa Barat.

Setelah lulus Sekolah Dasar, ia dengan orang tuanya kembali ke Padang, dengan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Padang dan SMA Negeri 3 Padang. Di sekolah Ia aktif dalam kepengurusan OSIS. Lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan strata satu ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Semasa kuliah Irwan Prayitno aktif dalam organisasi kampus dan berdakwah, mengajar beberapa SMA swasta, dan menjadi konselor bimbingan belajar di yayasan Nurul Fikri.

“Karena kuliah di UI dan sering berdagwah, disitulah saya ketemu dengan Nevi Zuairina, adan akhirnya pada tahun 1985, saya menikah dengan Nevi Zuairina,” kata gubernur.

Dengan aktif di dunia pendidikan dan dakwah mengantarkannya ke dunia politik. Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia tiga periode berturut-turut (1994-2004, 2004-2009 dan 2009-2014) dari Partai Keadilan Sejahtera dan menjadi Gubernur Sumatera Barat dua kali, pada periode pertama 2010-2015 dan kedua 2015 sampai sekarang.

Dulu sempat menjadi kontroversi dengan kelahiran Yogyakarta ini di bursa pencalonan Gubernur Sumatera Barat pada tahun 2005 karena dia disinyalir bukan berasal dari Minang, dengan nama Prayitno belakangnya dan tempat kelahirannya, menjadi pertanyaan oleh masyarakat Sumbar.

Namun setelah ada pernyataan bahwa Irwan Prayitno adalah asli dari keturunan Minangkabau yaitu dari Kuranji, Padang dan bahkan memperoleh Gelar Kebesaran dari Suku Tanjung, kecamatan Pauh, kota Padang, Datuak Rajo Bandaro Basa.

SPM TV menanyakan, “Bagaimana cara seorang Gubernur Irwan Prayitno bisa mengatur waktu dengan kesibukannya saat ini dengan keluarga?”.

“Rata-rata setiap hari mulai dari jam empat subuh aktifitas sudah dimulainya dengan shalat tahajjud, berzikir, shalat subuh berjamaah, membaca Al Quran dan berkumpul dengan semua anggota keluarga, satu-persatu saya menanyakan mulai kegiatannya di pendidikan sampai hal-hal yang sifatnya pribadi, setelah itu setiap anak wajib setor satu ayat. Ini saya lakukan setiap hari,” ujarnya

“Kalau ada kesempatan, setelah sarapan saya bersama istri mengantarkan anak-anak kesekolah,” tambahnya.

“Kita harus bisa menfaatkan waktu, karena waktu tidak bisa diulang lagi, kita contohkan bagaimana menghargai waktu, yaitu waktu sholat, kalau kita tunda-tunda pahalanyapun berkurang, tetapi kalau kita tepat waktu pasti Allah memberikan kita pahala yang besar, bahkan kitapun akan diangkat derajatnya. Begitu juga yang saya lakukan terhadap keluarga, walaupun kesibukan apapun, keluarga tetap nomor satu,” tegas Irwan Prayitno.

Memanfaatkan waktunya lebih berharga dari apapun, beribadah, mengelola keluarga, dan pekerjaan. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditunda, waktu detik demi detik dimanfaatkan secara efisien.

“Semasa Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dua periode ini dikenal dengan sangat ratusan penghargaan, bagaimana cara gubernur memotivasi bawahannya bisa bekerja maksimal,” tanya reporter SPM TV.

“Pertama saya melakukan melakukan pembenahan dan pemetaan potensi terhadap SDM yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumbar. Mereka yang berpotensi, memenuhi persyaratan penilaian, psikotest dan juga sesuai dengan aturan serta penilaian Baperjakat akan ditempatkan sebagai pimpinan di eselon 2, 3 maupun 4. Semua kepala SKPD wajib mengaktifkan HP 24 jam, artinya siap menerima tugas dan ditugaskan kapanpun, termasuk di hari libur,” papar Irawan.

Setiap eselon harus memiliki inovasi, setiap ide dan gagasannya harus didiskusikan bersama-sama.

Selanjutnya penempatan orang sesuai pada tempatnya, memberikan reward dan punishment, membuat satuan kerja di lingkungan Pemprov Sumbar makin solid dan lebih efektif. Situasi inilah yang kemudian membuat prestasi Pemprov Sumbar makin mencuat ke permukaan dan banyak mendapatkan penghargaan.

Sudah lebih 200 penghargaan diberikan oleh Pemerintah Pusat, Lembaga Swasta dan Internasional atas prestasi yang diraih Pemprov Sumbar. Ini sejarah baru bagi Sumbar, dengan sistem kerja yang terstruktur dan terencana yang dikerjakan dengan bersungguh-sungguh terbukti membuahkan hasil.

Beruntunglah Irwan Prayitno ini memiliki seorang istri yang tangguh dan sholeha dengan memiliki sepuluh anak yang hafiz Alquran semuanya, bagaimana cara mendidik anak bisa hafal Alquran?

Sesibuk-sibuk apapun orang tua harus memiliki tanggungjawab, peduli dengan anaknya.

“Kalau dirumah, antara Magrib ke Isya memang saya berpesan ke ajudan tidak boleh diganggu. Itulah masanya saya sholat berjemaah dengan keluarga memulai setor hafalan Qur’an dihadapan anak cucu. Sekurang-senang 1 juz setiap hari,” jelasnya

“Saya punya anak sepuluh yang sudah nikah tiga, ada yang di UI, IPB dan ada juga di SMA, kita selalu komunikasi,” ucapnya.

Bagi Irwan pendidikan agama sangat penting dan utama sekali dalam mendidik anak mulai dari kecil, kalau sudah agamanya baik, Insya Allah tidak ada lagi kecemasan orang tua.

Dengan tahu agama mereka jadi baik kepada orang tua. Mereka tahu cara belajar dengan sungguh-sungguh. Jadi tidak perlu diatur, disuruh-suruh, cukup dengan pengwasan orang tua mereka tidak ada macam-macam, ini semua karena agama.

“Anak-anak saya mulai dari sekolah dasar dan menegah sudah masuk pesanten, kalau di sekolah hanya baru dua sampai emapat juz, kitalah meneruskannya di rumah menjadi hafiz 30 juz. Tinggal memotovasi mereka, kita harus memulai membaca Alquran terlebih dahulu,” jelas Irwan lagi.

Salah satu Kunci sukses seseorang dalam kehidupan adalah pada dukungan dari istri dan ibunya. Sesuai dengan pepatah bijak mengatakan bahwa jika ada seorang pria yang sukses, maka ada wanita hebat dibelakangnya. Apapun kehebatan pria itu, cobalah tengok istri dan ibunya. Pasti ada peran besar yang menyebaban pria tersebut menjadi sosok yang hebat.

Sungguh luar biasa yang sudah dicapai oleh Irwan, selain rumah tangga yang harmonis, keluarga yang kokoh dilandasi oleh pendidikan agama yang kuat.

Makanya Irwan Prayitno dan Istrinya Hj Nevy Zuairina layak menjadi pasangan yang saling menenteramkan, saling mencintai dan juga saling menyayangi satu sama lain, ini contoh keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah (Samawa). Semoga kita dapat mengikuti jejak Irwan Prayitno dan Nevy Zuairina dalam mendidik anak anak kita kelak. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.