Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4: Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan

by -
Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4: Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan
Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4: Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan

SEMANGATNEWS.COM – Kunci jawaban Tema 3 Kelas 5 SD/MI di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Tema 3 berjudul Makanan Sehat. Subtema 4 berjudul Karyaku Prestasiku. Proyek3 3 dimulai dari halaman 120.

Pada proyek 3 ini, materi yang dibahas antara lain ‘Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan’.

Materi merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017, halaman 120.

Berikut penjabaran kunci jawaban Tema 3, Subtema 4, proyek 3 untuk adik-adik Kelas 5 SD/MI.

Proyek 3

Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan

Buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi.

Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan:
1. Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan alam.

2. Proses yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Ceritakan interaksi yang terjadi antara petani dengan lingkungan sosialnya.

3. Proses yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap untuk dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut? Interaksi seperti apa yang terjadi dalam proses tersebut?

• Tambahkan informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-hari ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar.

• Lengkapi ceritamu dengan ilustrasi gambar yang mencerminkan interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosial.

Jawaban:

Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan

Sepiring nasi yang terhidang di meja makan, sebelumnya melalui perjalanan yang panjang. Seperti yang kita ketahui bersama, nasi berasal dari padi. Padi ini ditanam oleh para petani di sawah. Inilah perjalanan padi menuju nasi yang bisa kita makan sehari-hari.

Perjalanan diawali pertama kali petani mengolah tanah untuk menanam padi. Petani mengolah sawah dengan dibajak. Selain menggunakan tenaga sapi untuk mengolah tanah, banyak juga petani yang menggunakan traktor. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan alam.

Petani juga menyemai benih padi di sebuah petak sawah yang tanahnya telah diolah. Lahan penyemaian padi biasanya berupa petak-petak. Benih padi yang sudah siap tanam dikumpulkan menjadi beberapa ikatan. Kemudian tiap ikatnya akan diedarkan ke petak-petak sawah.

Benih padi siap ditanam. Biasanya para petani menanam padi dengan cara gotong-royong. Mereka bersama-sama orang sekitarnya menanam padi bersama-sama. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan manusia.

Setelah padi mulai tumbuh petani menyiangi rumput yang ada di sawah supaya padinya tumbuh dengan baik. Mereka menggunakan alat khusus, namun ada juga yang menyiangi rumput secara manual, yaitu menggunaan tangan tanpa alat khusus.

Setelah disiangi petani juga memberi pupuk pada tanaman padinya. Pupuk akan membantu pertumbuhan padi dengan baik. Selain dipupuk, padi juga perlu disemprot dengan pestisida untuk menghilangkan hama.

Ketika semua ikhtiar telah dilakukan, petani menunggu datangnya masa panen. Penungguan ini bukan masa berpangku tangan, tetapi mereka secara rutin masih menyiangi rumput, mengairi sawah, hingga menunggui sawahnya agar tidak didekati burung-burung jahil.

Setelah padi siap dipanen petani memanen padi. Ada yang melakukan kegiatan panen menggunakan sebuah alat khusus yang terbuat dari kayu. Namun ada pula petani yang sudah menggunakan peralatan panen yang menggunakan mesin.

Padi yang sudah dirontokkan kemudian dimasukan ke dalam karung-karung untuk dibawa pulang ke rumah. Pada lahan yang sulit dijangkau kendaraan petani biasanya memikul padi tersebut hingga sampai ke tempat yang dapat dijangkau oleh kendaraan.

Ketika padi sampai di rumah ada kegiatan lain yang harus dilakukan para petani, yaitu menjemur padi. Padi dihamparkan pada kain terpal yang sudah digelar. Padi diratakan agar mendapat panas yang merata. Setiap beberapa jam padi juga harus dibolak balik agar kering merata. Penjemuran padi dilakukan selama dua hari jika matahari bersinar sepanjang hari. Namun jika cuaca mendung penjemuran bisa saja lebih dari tiga hari.

Padi yang sudah kering kembali dimasukan ke dalam karung-karung agar mudah dipindahkan. Padai-padi tersebut biasanya akan disimpan untuk persediaan sampai musim panen yang akan datang. Namun bagi petani yang memiliki hasil panen yang banyak biasanya akan menjualnya kepada tengkulak. Di dini terjadi iteraksi sosial antara petani dan tengkulak.

Biasanya para tengkulak akan membeli padi para petani kemudian akan menjualnya kembali ke pemiliki penggilingan padi. Setelah padi digiling menjadi beras, pemilik penggilingan akan menjual beras tersebut ke pedagang grosir berskala besar yang memiliki gudang penyimpanan. Tengkulak dan pemiliki penggilingan padi berperan sebagai ditributor.

Kemudian pedagang grosir berskala besar ini akan kembali menjual beras tersebut kepada pedagang di pasar. Nah disinilah perjalanan padi semakin dekat dengan meja makan. Ketika ibu kita membeli beras di pasar dan kemudian memasaknya menjadi sepiring nasi yang tersedia di meja makan. Sangat panjang ternyata perjalanan padi dari sawah hingga ke meja makan.

Pada peristiwa jual beli di pasar pihak yang terlibat adalah pedagang grosir, pedagang pasar, dan pembeli. Sedangkan interaksi yang terjadi adalah interaksi sosial antara penjual dan pembeli yang terjadi di pasar.

Beberapa perbedaan ketika petani menanam padi, memanen padi dan menjualnya ke pasar antara lain. Ketika petani menanam padi petani beriteraksi dengan lingkungan alam. Ketika petani menanam padi petani melakukan interaksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan pada saat petani menjual hasil panennya ke pasar maka terjadi interaksi sosial.

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sumber:
– Buku Siswa SD/MI Kelas V Tema 3 Makanan Sehat, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Guru SD/MI Kelas V Tema 3 Makanan Sehat, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(Semangatnews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.