Lapangan Multi Fungsi Bagi Desa Tangguh Bencana

by -

Lapangan Multi Fungsi Bagi Desa Tangguh Bencana

Semangatnews, Mentawai – Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai membangun lapangan multi fungsi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2019. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Sesui Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Perka BNPB) nomor 1 tahun 2012 tentang program Destana.

Bertujuan untuk memberikan panduan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan Destana sebagai upaya Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK).

Selanjutnya, memberikan acuan pelaksanan pengembangan Destana bagi aparatur pelaksana pemangku keputusan PRB.

Hal itu sesui dengan Undang Undang Nomor 24 tahun 2007. Tentang penanggulangan bencana memberi amanat untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana.

Menurut Kepala Desa Sipora Jaya, Mujiyanto bahwa, selain tempat berolahraga, Lapangan ini di fungsikan untuk tempat menampung warga dan mendirikan tenda pengungsian apabila terjadi bencana.

Serta untuk menampung Masyarakat yang tergabung dari Desa Tangguh Bencana yakni Desa Sipora Jaya, Desa Tuapejat dan Desa Goisoinan.

“Pada tahun 2007, Masyarakat Desa Goisooinan mengungsi di Rumah Bupati atau Pondopo. Dan sebagian masyarakat Desa Tuapejat mengungsi di lapangan ini,” ungkapnya usai acara akhir masa kerja ASB di Desa Goisooinan. Kamis, (08/08/2019).

Maka melalui itu, pihaknya memperluas lapangan bola kaki yang sebelumnya kurang dari 1 Ha menjadi 2 Ha. Dengan anggaran senilai Rp. 289.346.000,- dari anggaran Belanja Desa ditambah dengan dana Transportasi langsung dengan total keseluruhan senilai Rp. 392.000.000,-.

“Kami targetkan tahun ini untuk pendataran selesai. Dan untuk penataannya dilanjutkan pada tahun 2020,” tambah Mujiyanto.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Arbaiter Samariter Bund yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan tentang Bencana kepada Masyarakat. Khususnya, Masyarakat Desa Sipora Jaya dalam antisipasi dan Mitigasi Bencana.

“Apabila Gempa datang, ASB memberitahu untuk setiap rumah memiliki Peta Jalur Evakuasi, persiapan untuk pengungsian dan tentang kesepakatan titik kumpul apabila ada Tsunami,” terangnya.

Dengan begitu, Masyarakat ketika gempa tidak saling mencari. Karena setiap orang dalam keluarga memiliki aktifitas yang berbeda. Seperti Bekerja, Sekolah dan Dirumah.

“Maka disinilah peranan Lapangan multi fungsi sebagai titik kumpul dan tempat pengungsian Masyarakat bila terjadi bencana,” tutup Mujiyanto.(Erik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.