Mahasiswa UM Berhasil Mengubah Limbah Pelepah Pisang Menjadi Glukosa

by -
Mahasiswa UM
Tim Zenius Bersama Pembimbing

Mahasiswa UM Berhasil Mengubah Limbah Pelepah Pisang Menjadi Glukosa

SEMANGATNEWS.COM – Siapa yang menyangka bahwa limbah dari pelepah pisang bisa dimanfaatkan menjadi glukosa. Penelitian ini menciptakan suatu katalis untuk mempercepat reaksi pemecahan selulosa menjadi glukosa.

Pisang atau nama ilmiahnya Musa sp. memiliki banyak tumbuh di dataran pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dengan keasaman tanah pH 4,5-7,5. Pisang memiliki batang semu yang dinamakan pelepah batang pisang. Setiap musim panen, banyak pohon pisang yang ditebang karena masa hidup pisang hanya sekali panen. Batang yang dihasilkan hanya dibiarkan begitu saja, sehingga membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.

Atas dasar tersebut, sekelompok kimiawan muda dari Universitas Negeri Malang yang disebut dengan Tim Zenius melakukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat lebih dari pelepah pisang.

Tim yang diketuai oleh Dinar Rachmadika Baharintasari beserta anggotanya, Muhammad Roy Asrori dan Yana Fajar Prakasa menciptakan suatu katalis untuk mempercepat reaksi pemecahan selulosa menjadi glukosa.

baca juga : Bertemu Prabowo dan Jokowi : Tidak Ada Lagi “Cebong” dan “Kampret”

Menurut Dr. Sumari, M.Si selaku dosen pembimbing dalam siaran persnya menyebutkan bahwa di dalam pelepah batang pisang terdapat 63% selulosa, kandungan yang tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber glukosa. Namun, reaksi pemecahan selulosa menjadi glukosa berlangsung secara sangat lambat dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga dibutuhkan suatu katalis untuk mempercepat reaksi tersebut.

“Sampel diambil dari Pantai Bajul Mati, Kabupaten Malang, kemudian kami ambil silika sebagai bahan dasar pembuatan zeolit”, tutur Dinar.

Zeolit-Y yang dibuat kemudian diterapkan dalam proses hidrolisis selulosa menjadi glukosa. Roy menambahkan bahwa Zeolit-Y yang telah dibuat dan diaktivasi akan mengandung proton (H+) yang dapat memotong ikatan dalam selulosa, sehingga dihasilkan glukosa.

baca juga : Dukung Sister City, Universitas Negeri Padang dan Universitas Ba Ria Vung Tau Siap Bekerjasama

Penelitian ini menghasilkan persen yield sebesar 0,849% setelah proses hidrolisis. “Reaksi hidrolisis selulosa dari metode kami ini sudah berhasil walaupun dengan yield glukosa yang rendah.

Namun, dengan kandungan oligomer sebagai zat perantara ke glukosa yang masih banyak, kami yakin dapat melonjakkan yield glukosa dengan metode tertentu lagi”, tutur Yana.

Roy menambahkan bahwa penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan adanya pretreatment tertentu yang dapat diupayakan menghasilkan metode yang lebih baik dari hasil penelitian ini.

Tim Zenius ini berhasil lolos didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang penelitian eksakta tahun 2019.

Mereka berharap dengan adanya dukungan serta masukan dari berbagai pihak mereka dapat maju melangkah dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 yang akan diselenggarakan di Bali bulan Agustus mendatang. (rel/yn/and/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.