SEMANGAT Padang – Keruntuhan ibadah dan akidah cenderung membuat orang lupa diri hingga menyelewengkan ilmu, kecerdasan, pangkat serta jabatan yang diamanahkan kepadanya. Tidak sedikit persoalan yang mengapung dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara lantaran manusia tidak mampu menjaga dan memanfaatkan kecerdasan, pangkat dan jabatan untuk hal-hal yang bermanfaat.
Bertolak dari realita tersebut, perlu pemahaman terhadap keyakinan beragama guna mencegah bermacam penyelewengan yang dampaknya tidak hanya merugikan diri yang bersangkutan, namun juga masyarakat di sekitarnya.
Ketua Mejalis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang H. Duski Samad mengatakan,tugas bersama untuk mengingatkan sesama agar membangun akidah dan ibadah serta menjadikan ilmu pengetahuan sebagai sarana mempermudah pekerjaan manusia.
”Penyelewengan keilmuan umumnya terjadi karena fondasi ibadah yang tidak lagi kuat menahan beban dan diperparah oleh akidah yang dirusak bermacam pengaruh dari dalam maupun di luar diri yang bersangkutan,” ujar Duski dalam perbincangannya dengan RRI, Minggu (23/4/2017).
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah momen mukjizat untuk mendekatkan diri dan meyakini kebesaran Allah SWT. Apa pun bentuk kehidupan di muka bumi, ada Allah yang selalu mengawasi sehingga umat dituntut senantiasa meningkatkan ibadah dan akidah.
Isra’ Mi’raj adalah momen memperbaharui kualitas untuk terus belajar dari alam yang begitu luas. Dari proses belajar tersebut manusia dapat mengetahui kebesaran ayat-ayat Tuhan dan berupaya meningkatkan pengetahuan dengan bekal iman yang kuat. (RRI)