Profil Rachland Nasidik, Politikus Demokrat yang Viral Karena Akun Twitternya Diduga Hina Pemerintah

by -

SEMANGATNEWS.COM – Rachland Nasidik, seorang Politikus Partai Demokrat mempunyai rekam jejak digital usai postingannya diduga menghina pemerintah dan melecehkan lagu Indonesia Raya. Dia juga menjadi orang yang mendalangi penjagalan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi capres tahun 2014 silam.

Pelecehan yang dimaksud itu berupa cuitan dan meme atau karikatur Presiden RI, Joko Widodo dengan mengungkap sejumlah permasalahan bangsa.

“Saya tidak tahu pihak yang bertanggung jawab terhadap perbuatan anti-demokrasi ini. Yang pasti kemungkinan besar (mereka) tidak suka dengan cuitan saya yang melancarkan kritik terhadap pemerintah, khususnya dalam penanganan Covid-19 yang menimbulkan banyak korban jiwa,” katanya.

Rachland Nasidik merupakan seorang Politikus Partai Demokrat yang terkenal nyinyir dalam urusan mengkritik pemerintah.

Sejumlah kontroversi pernah muncul dari dirinya. Pertama, cuitannya tentang tanggapan terkait pembangunan museum Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena menggunakan Anggaran Pendaqpatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur (Jatim) yang disebut-sebut memakan anggaran sebanyak Rp9 miliar.

Dia mengaku tidak masalah dengan pembangunan Museum Kepresidenan. Dia pun memberikan contoh bahwa Indonesia pernah membangun Museum Bung Karno dan begitupun dengan Amerika Serikat.

“Museum itu merupakan jejak sejarah dan rujukan bagi standar pencapaian suatu bangsa, bisa juga menjadi objek wisata yang menghasilkan pendapatan daerah,” cuitnya pada akun Twitternya yang telah dibajak hacker pada Minggu (8/8/2021) malam tersebut.

Namun, pernyataan Rachland ini berbanding terbalik tatkala dia membandingkan dengan makam KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur yang juga merupakan Presiden RI ke-4.

“Pertama, bukan museum keluarga. Kedua, inisiatif pendanaan datang dari Pemprov–itu juga cuma sebagian. Terbesar berasal dari sumbangan dan partisipasi warga. Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?” katanya.

Imbas dari cuitan tersebut, Rachland ditentang keras oleh Barikade Gus Dur, yang menyebut makam Gus Dur sepenuhnya dibiayai keluarga inti. Mereka memberikan somasi kepada Rachland dan menuntutnya minta maaf.

Kemudian, kontroversi lainnya dari seorang Rachland adalah ketika melecehkan profesi terdahulu seorang penjabat negara.

“Indonesia: Kenapa heran sales jam imitasi bisa jadi komisaris BUMN, kalau tukang mebel bisa dipilih jadi Presiden?” kata Rachland.

Tidak lama, Rachland jadi bulan-bulanan publik yang disebut-sebut juga perolehan suara Partai Demokrat anjlok karena mulut dari oknum kader partai yang tidak dijaga.

Pria yang merupakan petinggi di Partai berlambang Mercy tersebut juga pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial pada Februari 2013 lalu karena dia disebut-sebut menjadi dalang dari upaya penjegalan pencapresan Prabowo Subianto.

Akibatnya, Partai Gerindra geram. Namun, dilansir dari twitter-nya pada tanggal 22 September 2018, dia mengatakan bahwa dia siap membela Prabowo-Sandiaga.

Hal itu dia tuangkan dalam cuitan, “Pemilu 2014 saya Golput. Saya keras mendorong Partai ambil posisi tak memihak. Kini, setelah gagal membuat “poros ketiga”, saya memilih berjuang bersama Partai mendukung Prabowo-Sandi. Saya mau perubahan. Cukup sekali dan satu periode saja RI dikelola dengan gaya “semau gue”,” cuitnya.

Dia juga terkenal vokal membela Rocky Gerung yang terpilih menjadi Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.