Qori asal Kalimantan Timur Tampil Beda Saat MTQ Nasional di Sumbar, Mempertunjukkan Seni Beatbox

by -
Qori asal Kalimantan Timur saat tampil hari kedua MTQ Nasional ke 28 di Sumatera Barat (Sumbar), cabang cabang Syarhil Quran. | Rina/Semangatnews
Qori asal Kalimantan Timur saat tampil hari kedua MTQ Nasional ke 28 di Sumatera Barat (Sumbar), cabang cabang Syarhil Quran. | Rina/Semangatnews

SEMANGATNEWS.COM – Sebanyak 12 kelompok siap menunjukkan kebolehannya pada cabang Syarhil Quran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 28 di Sumbar, Senin (16/11/2020).

Memasuki hari kedua lomba MTQ, enam grup tampil pagi dan enam grup tampil siang.

“Semua peserta hadir lengkap dan Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat,” ungkap koordinator Venue, Efi Yoskar.

Baca juga: Sembilan Qori dan Qoriah Asal Tanah Datar Perkuat Sumbar di MTQ Nasional di Padang

Jabarnya, sebelum melenggang ke panggung peserta harus melakukan finger print untuk memastikan kesesuaian data peserta dengan data saat registrasi pertama.

Delegasi asal Kalimantan Timur dari 12 peserta itu unik dan tampil unik.

Peserta yang terdiri Zulfikar, Aji Nurferdian dan Diki Andika Putra mengiringi penampilannya dengan beatbox.

Baca juga: Payakumbuh Kirim 4 Orang Qori dan Qoriah Ikut MTQ Nasional Ke-28

Zulfikar mewarnai penampilan mereka dengan beatbox. Ia mengaku optimis untuk bisa lolos ke babak final. Mereka sudah mempersiapkan beatbox jauh-jauh hari dan ini juga yang mengantarkan mereka ke tingkat nasional.

Efi melanjutkan bahwa materi telah dipersiapkan dua bulan, karena empat materi diberikan LPTQ pusat.

“Empat materi akan kita pilih saat tampil hari ini,” terangnya.

Baca juga: Dewan Hakim MTQ Nasional Sumbar Rizali M Noor, Negatif Covid-19

Zulfikar mengaku perasaaannya campur aduk. “Aawalnya gugup tapi senang juga kita bisa membanggakan Kaltim di tingkat nasional,” ujarnya.

Etika berkomunikasi di media sosial merupakan tema yang di dapat tim, sebut Wiwik Angranti.

Baca juga: Rombongan Motor Harley Davidson Keroyok 2 Anggota Kodim 0304/Agam

Pelatih tim ini mengatakan terkait materi merujuk ke beberapa buku dan isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat.

“Media sosial itu memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya media sosial membuat seluruh akses lebih mudah dan dampaknya juga mengkhawatirkan bagi generasi muda,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.