Rekomendasi Saham: Free Float Penyebab Anjloknya Saham Saham Blue Chip, Berikut Tabelnya

by -
Saham Blue chip
Saham Blue chip

SEMANGATNEWS.COM – Rumus market cap free float, atau kita singkat saja market cap FF, adalah harga saham dikali jumlah saham beredar yang dimiliki oleh investor publik, alias saham free float (disebut ‘free float’, karena saham yang dimiliki publik inilah yang bebas diperdagangkan di bursa, sedangkan saham yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali biasanya hanya di-hold saja).

Yang dimaksud ‘investor publik’ disini adalah investor yang memegang suatu saham kurang dari 5% dari total jumlah saham beredar.

Nah, balik lagi ke HMSP, jumlah saham free float-nya adalah 8.7 milyar lembar. Maka market cap FF-nya adalah Rp3,400 x 8.7 milyar = Rp29.6 trilyun, atau jauh lebih kecil dari market cap-nya diatas yang Rp395.5 trilyun.

Karena itulah, berdasarkan aturan baru dimana bobot pengaruh saham terhadap indeks LQ45 tidak lagi dihitung berdasarkan market cap-nya, melainkan hanya berdasarkan market cap FF-nya, maka saham-saham dengan porsi kepemilikan publik alias free float yang kecil, itu bobot pengaruhnya terhadap pergerakan indeks LQ45 akan turun.

Sementara untuk saham-saham dengan free float yang besar, pengaruhnya akan naik. Perubahan selengkapnya sebagai berikut. Catatan: Saham yang ditampilkan adalah saham anggota indeks IDX30, yakni saham-saham anggota LQ45 yang sudah diseleksi lebih lanjut berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga jumlahnya berkurang dari 45 menjadi 30 saham.

Berikut Daftar dan tabel Free Float Saham Blue chip/LQ45:

Tabel free float LQ45
Daftar free float LQ45

Sebelumnya perlu dicatat bahwa meski pada tabel diatas total persentasenya tidak bulat 100%, tapi itu adalah karena faktor pembulatan dari persentase bobot tiap-tiap saham. Sedangkan total yang sebenarnya adalah 100% untuk bobot penuh, dan juga 100% untuk bobot free float, sehingga perubahannya adalah 0%.

Nah, dari tabel diatas tampak jelas bahwa saham yang bobot pengaruhnya turun paling signifikan adalah HMSP dan UNVR, sedangkan saham yang bobotnya naik paling banyak adalah TLKM, ASII, dan BBRI. Ini artinya, setelah nanti peraturan free float ini diberlakukan pada Februari 2019, maka pengaruh pergerakan HMSP dan UNVR tidak akan lagi se-signifikan sebelumnya terhadap naik turunnya indeks LQ45. Sedangkan sebaliknya, pergerakan TLKM, ASII, dan BBRI akan menjadi lebih berpengaruh terhadap indeks LQ45.

Berikut Analisa Saham UNVR, TLKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.