Sederatan Guru di SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang dengan Prestasi Nasional dan Internasional

by -
Taharuddin,S.Pd.MPd Kepala Sekolah SMKN 4 Padang

SEMANGATNEWS.COM – Keberhasilan suatu lembaga pendidikan seperti sekolah, tentulah banyak dipengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalamnya, baik tenaga pendidik maupun kependidikan. Tak terkecuali di SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang sejak mulai didirikan hampir 56 tahun lalu (25 September 1965) hingga sekarang selalu ada prestasi yang diraih para guru yang ada di dalamnya.

Demikian dikemukakan Kepala SMKN 4 Padang, Taharuddin, S.Pd, MM didampingi Waka Humas Dra. Desfitriani, MM saat dikonfirmasi Semangatnews.com perihal preatasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah berbasis seni budaya itu selama ini di ruang kerjanya, Cangkeh, Lubuk Begalung, Padang, Rabu (04/03/21).

Menurut Taharuddin dari catatan yang ada, saat didirikan sekolah berbasis seni budaya ini, dalam catatan sejarah yang ada guru paling senior adalah Hasan Basri DT. Tumbijo, satu-satunya mahasiswa pertama dari Sumatera Barat yang menempuh pendidikan di ASRI Yogyakarta, disusul kemudian Asnul Kabri, Arby Samah, Salahuddin dan sejumlah nama lain yang mendirikan sanggar kinantan yang kemudian berubahan menjadi SSRI Negeri Padang.

Saat menjadi guru di SSRI/SMSR Negeri Padang, Jalan Klenteng 319 Padang, HB. DT Tumbijo, merupakan satu diantara sejumlah guru praktek seni lukis yang dikagumi dan di senangi murid-muridnya, karena konsep mendidik dan mengajarkan ilmunya kepada peserta didik, keterampilan melukis, keterampilan mengurai bahan dan alat melukis, berbagai kecendrungan melukis, tokoh-tokoh pelukis Indonesia bahkan sampai ke belahan dunia hingga membuat diktat untuk peserta didik yang berkaitan dengan dunia seni rupa, apalagi seni lukis dengan uraian dan analisisnya yang gampang dicerna dan dipahami dengan mudah saat era 70, 80 an itu.

Tapi semua itu merupakan masa lalu sebagai catatan penting sekolah. Hingga beberapa tahun belakangan ternyata masih banyak tenaga pendidik atau guru di sekolah ini meraih banyak prestasi yang dapat dijadikan barometer keberhasilan sekolah. Apalagi di sekolah ini guru-guru produktif/praktek kelompok seni murni dan seni kriya, selain menjadi pendidik juga berprofesi sebagai seniman seperti pelukis, pematung dan kriayawan yang karya-karya mereka menjadi perhitungan dalam kancah nasional, ujar Taharuddin.

Karya lukisan Zirwen Harry

Zirwen Hazry (52 th), pendidik dan juga pelukis nasional itu pada tahun  2008 lalu pernah menjadi juara pertama dimana guru kompetensi produktif bidang seni lukis SMKN 4 (SSRI/SMSR) Negeri Padang ini berhasil menyisihkan ratusan karya dari sabang hingga merauke, Karya yang berhasil menjadi pemenang pertama tersebut berjudul “Menguji Kesabaran”, akrilik-ballpoint, 145 x 290 cm dan dikoleksi langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dipajang di kantor Kementerian hingga saat ini.

Zirwen lelaki kelahiran Taratak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat,  21 Maret 1968 itu selain guru pruduktif kompetensi seni lukis di sekolah juga sering terlibat berpameran dalam skala nasional, diantaranya pameran tunggal tahun 2012    –  Solo “To See Inside” di Vivi Yip Art Room Jakarta dan puluhan kali pameran berskala Nasional.

Sementara tenaga kependidikan komptensi produktif seni lukis di sekolah ini, Herisman Tojes, juga mencatat rekor tak kalah menarik, menjadi guru dan juga seniman dan puluhan kali meraih prestasi ditingkat nasional dalam dunia seni lukis, diantaranya dalam satu dekade terakhir menjadi pemenang 5 (lima) besar lomba lukis guru seni budaya se Indonesia di Yogyakarta, karya 5 besar “Sumatera Bienalle”, Finalis Indofood Art Award Indonesia, guru pembina terbaik “Lomba Keterampilan Siswa” (LKS) bidang seni lukis yang membimbing siswa kelompok seni lukis sekolah berbasis budaya atas nama Ricky Antoni sebagai pemenang pertama di Indonesia di Denpasar Bali. Herisman Tojes dalam tiga tahun terakhir berpameran tunggal di Sumatera Barat 2019 lalu serta puluhan kali pameran kolektif berskala nasional.

beberapa karya lukisan Herisman Tojes

Sementara Muharyadi, pendidik di SMKN 4 Padang yang juga seniman serta kurator seni rupa, sejak tahun 2016 hingga 2017 lalu satu-satunya guru bidang studi seni budaya SMK Indonesia yang mendapat kepercayaan kemdikbud RI untuk mengolah, membuat dan membahas silabus dan spektrum kompetensi Seni Budaya kelompok SMK se Indonesia hingga dijadikan silabus dan spektrum Seni Budaya kurikulum nasional. Ia juga pernah menjadi pembicara/narasumber di galeri nasional dalam pameran nusantara di Jakarta, peserta kongres kebudayaan dari devisi seni rupa di Bandung, peserta seni instalasi dalam Festival Seni Internasional di Yogyakarta 3 tahun silam yang karyanya bersama Ardim juga SMKN 4 Padang mendapat perhatian publik Internasional dan banyak lagi  prestasinya.

Dua guru muda, yakni Yulinafri (guru animasi) dan Desfitriani (Guru Desain Komunikasi Visual) SMKN 4 Padang, tahun 2019 lalu juga mendapat kepercayaan Kemdikbud RI dari 1000 guru SMK Indonesia magang keluar negeri diantara ke Belanda, Australia, New Zealand, Korea Selatan, Beijing, Jepang, India dan Singapura dalam kompetensi yang diampu selama 1 bulan penuh. Yulinafri dikirim ke Beijing dan Desfitriani ke New Zealand dengan materi sesuai yang diampu di sekolah dan sekaligus studi seni budaya pada masing-masing negara.

Dalam catatan sekolah, tentulah apa diraih dan diperoleh teman-teman  guru dalam skala nasional bahkan internasional tersebut, tentulah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan sekolah selama ini yang juga didukung puluhan teman-teman tenaga pendidik dan kependidikan yang ada sekaligus sebagai barometer keberhasilan sekolah selama ini, ujar Taharuddin dalam penjelasannya kepada Semangatnews.com mengakhiri pembicaraan. IM/ZL

Dilaporkan oleh : Imelda Ekawati/Zaref Lina

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.