Siswa-Siswi SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang Magang Setiap Tahun Membentuk Pola Pikir yang Konstruktif Membuka Peluang Kerja Masa Depan

by -
Siswa lokal seni lukis SMKN 4 Padang persiapan Parkerin di berbagai instansi, lembaga, usaha dan perusahaan

SEMANGATNEWS.COM  – Ratusan siswa dari tujuh jurusan — seni lukis, seni patung, Desain Komunikasi Visual, Animasi, Kriya Tekstil, Desain Interior, dan Multi multi media setiap tahun melakukan kegiatan magang/prakteks kerja industri di berbagai diberbagai Dunia Usaha dan Dunia Inddustri (DU/DI)  di Sumatera Barat sendiri maupun di Sumatera bahkan hingga ke pulau Jawa yang biasanya dilakukan minggu pertama Maret hingga Mei/Juni setiap tahunnya tergantung kesepakatan sekolah dengan.

Kegiatan rutin yang dilakukan setiap trahunnya ini tentulah dimaksudkan sebagai upaya mensosialisasikan pendidikan guna Penyelarasan (Link and Match) antara Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan SMK yang memungkinkan untuk melakukan kerjasama melalui pola ‘pernikahan sebagaimana dimandatkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan Link and match ini bisa jadi dilaksanakan melalui tatap muka Tatap Muka dan Daring (online) melalui Cisco Webex dengan peserta tergantung kondisi covid di tanah air pada saat kegiatan berlangsung.

Alumni SMSR Padang Yusman Pematung Nasional dengan karya-kaarya nya

Kepala SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang, Taharuddin, S.Pd MM didampingi Waka Humas Dra. Desfitriani, MM dan Ketua Prakerin Maizal Fitra, S.Pd, saat diminta penjelasannya perihal kegiatan magang/praktek kerja industri bagi siswa SMK N 4 Padang menyebutkan setidaknya saat ini terdapat 90 Dunia Usaha/Dunia Industri yang tersebar di Sumatera Barat, provinsi Riau, Bandung, Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sesuai Undang-undang pendidikan No. 20 tahun 2003 dan PP No, 13 tahun 2015 tentang standard Naional Pendidikan, diperkuat Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri Paket link and match meliputi beberapa strategi yakni kurikulum disusun bersama DUDI, guru tamu dari industri, penyerapan lulusan SMK dan guru-guru SMK mendapatkan pelatihan di dunia industri” serta Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No. 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian disusul Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan, maka kegiatan magang/prakerin merupakan kegiatan wajib bagi siswa SMK melalui belajar dengan objek dan tempat langsung di Dunia Usaha / Dunia Industri. Dalam Kurikulum 2013 (rev 2017) pelaksanaan PKL selama 120 hari / 24 minggu / 6 Bulan, ujar Taharuddin.

Proses Pembelajaran di dunia kerja (DUDI) disebut dengan magang/praktek kerja industri Praktik kerja lapangan (PKL) untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi/ahli yang berpengalaman di bidangnya melalui pembimbingan praktik melalui pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize) iklim kerja positif berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja diikuti etos kerja bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global. Dan yang terpenting guna memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan dan, memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI), jelas Taharuddin lagi.

lokasi produksi batik Canting Buana Padang Panjang, tempat parkerin siswa SMKN 4 padang yang pengelolanya juga tamatan alumni SMSR Padang

Karena SMKN 4 Padang (SSRI/SMKN 4 Padang) berbeda dengan SMK Teknologi, pertanian dan lainnya maka DU/DI yang tersebar di sejumlah daerah tentulah dianggap DU/DI yang benar-benar profesional di bidangnya sesuai jurusan yang ada di sekolah. Hal ini dimaksudkan guna mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah, menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang tinggi, memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari ditempat magang serta mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri, kongkritnya bagaimana sekolah, peserta disik dan DU/DI dapat bersama-sama saling berainteraksi guna kemajuan baik sekolah, peserta didik dan DU/DI diantaranya memperoleh masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDI, mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan serta dapat meningkatkan citra positif DUDI sebagai bentuk implementasi dari Inpres No 9 tahun 2016

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peserta Prakerin tahun pelajaran 2020/2021 terdiri dari kelas XI jurusan seni lukis, seni patung, animasi, desain komunikasi visual, kriya tekstil dan multi media. Khusus jurusan Desain Interior dan Furniture peserta prakerin merupakan kelas XII dengan jumlah peserta sebanyak 48 orang selebihnya jurusan lain, karena khususnya jurusan Desain Interior dan Furniture lama pendidikan sejak tiga terakhir menjadi 4 tahun dari sebelumnya 3 tahun.

Menurut Taharuddin, dari kegiatan Prakerin ini diharapkan peserta didik dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik serta diharapkan dapat membentuk pola pikir yang konstruktif hingga dapat melihat peluang di masa depan. Kegiatan ini disertai pembekalan kepada peserta prakerin baik oleh narasumber relevan maupun guru-guru peoduktif yang berpedoman kepada kebutuhan DU/DI/

Hal yang tidak kalah penting lainnya melalui kegiatan Prakerin ini diharapkan dapat melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja/industri,tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi, membentuk etos kerja dan menjadi sosok lulusan dan berkualitas, menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar, menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia usaha/industri, ujar Taharuddin.

Siswi SMKN 4 Padang sedang proses membatik massal

Ditempat terpisah ketua pelaksana Prakerin, Maizal Fitra, S.Pd dan Wakil Kepala Bidang Humas, Dra. Desfitriani, MM menyebutkan, peserta prakerin sebelum terjun ke dunia usaha/industri dapat memilih/menentukan lokasi prakerin sesuai jurusan yang diampu di sekolah yang kemudian memperoleh keuntungan selama di lapangan, baik teori maupun praktek yang relevan  dengan jurusan di sekolah.

Artinya peserta didik bisa leluasa mencari tempat Prakerin yang kemudian dibantu guru-guru pembina saat finalisasi tempat prakerin, misalnya seperti apa track record dan keuntungan yang diperoleh jika peserta didik prakerin sesuai tempat yang diinginkannya selama lebih kurang 3 bulan di lapangan. Namun sebelum terjun ke lapangan peserta prakerin mengikuti pembekalan di sekolah, baik keilmuan, sikap dan mental di lapangan serta keterampilan relevan,  ujar Maizal Fitra.

Saat ditanya beberapa lokasi prakerin yang pernah dilaksanakan selama ini di Yogyakarta khususnya, disebutkan diantaranya studio patung pamatung nasional Yusman, Studio patung Arland Kami, Yulhendri dan Komunitas Sakato Art Comunity Jogjakarta, dan pernah juga di P4TK Seni Budaya Yogyakarta yang hasil sangat memuaskan, ujar Desfitriani memberi penjelasan tambahan. IM/ZL (Bersambung).

Laporan : Imelda Ekawati dan Zaref Lina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.