SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang, Sekolah Orang Kreatif Masa Pandemi Covid 19 Tetapi Melayani Peserta Didik

by -
Siswa SMKN 4 Padang sedang melakukan pembuatan mambatik

Semangatnews.com. Cangkeh, Padang. SMKN 4 Padang dulu dikenal dengan sebutan SSRI/SMSR Negeri Padang berlokasi di komplek kampus SMK-SK Cangkeh Lubuk Begalung, Padang, selama pandemi covid.19 hampir setahun lalu hingga kini bukan berarti tak ada aktivitas diluar jadwal Proses Belajar Mengajar (PBM).

Terdapat komitmen keluarga besar sekolah untuk terus berbenah diri disemua lini aktivitas sekolah yang dilakukan keluarga besar sekolah dengan tidak mengabaikan SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri, 7 Agustus 2020 dan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat 30 Desember 2020.

Keluarga besar sekolah (guru, karyawan, komite sekolah, peserta didik, dan alumni) bersama-sama membenahi sekolah di luar kegiatan PBM secara berhap dan berkesinambungan, diantaranya membenahi ruang praktek, ruang teori, menata seluruh peralatan peserta didik, membenahi lingkungan hingga ke pembangunan mushalla “Nurul Jamal” berukuran besar dengan kapasitas 300 jamaah mengingat tidak adanya selama ini tempat beribadah secara refresentatif untuk guru dan siswa serta karyawan sekolah yang terkenal dengan semboyan “sekolah orang kteatif”.

Sebagai sekolah menengah seni rupa tertua kedua di Indonesia SSRI/SMSR Negeri Padang yang didirikan melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No : 181/1965 dan ditandatangani, Ny. Artati Marzuki Sudirjo sebagai Sekolah Menengah Atas dengan basis kebudayaan bidang Seni Rupa di tanah air saat itu bersamaan dengan SK pendirian Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) sekarang ISI Padang Panjang jurusan Minangkabau dengan nomor dan tanggal yang sama. Kehadiran SSRI/SMSR Negeri Padang saat itu memiliki peran strategis untuk mendidik, membina dan mengajar generasi muda terhadap kebudayaan bidang seni rupa.

Selain kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar) sesuai petunjuk Pemprov Sumbar melalui Dinas Pendidikan Sumbar dengan frekwensi kegiatan tetap mempedomani aturan yang telah ditetapkan pemerintah yakni, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sesuai surat edaran Gubernur Sumbar No. 900/1961/Disdik/2020 baik dalam tatap muka atau pembelajaran jarak jauh, ujar Kepala SMN 4 Padang Taharuddin, S.Pd, MM kepada semangatnews.com, kamis (18/02)

Siswa SMKN 4 Padang sedang berada di ruang praktek tugas melukis menjelang pelaksanaan kegiatan pameran sekolah dan tugas akhir

Menurut Taharuddin, didampingi tiga wakil kepala (Wakil bidang kurikulum, Humas dan Kesiswaan) itu menyebutkan, sejak diberlakukannya tatap muka dan PJJ, jam pelajaran diperpendek dari 45 menit menjadi 30 menit kemudian pelajaran produktif/praktek sebagaimana menjadi kekuatan sekolah dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan covid.19 dimana tenaga pendidikan dan kependidikan melaksanakan test swab/rapid antigen sebelum PBM dimulai.

Peserta didik, guru, karyawan bahkan alumninya merindukan kembali sekolah seperti biasa jika covid.19 telah enyah dari muka bumi ini untuk berkumpul bersama melalui tatap muka, belajar teori dan praktek, bahkan sejumlah alumni yang terus memonitor pembangunan mushalla juga merindukan hal yang sama. Apalagi di sekolah yang cuma ada tiga di Indonesia berbasis seni budaya ini, dua di pulau Jawa SMSR Negeri Yogyakarta dan SMSR Negeri Denpasar itu, sentuhan sekolah ini berbeda dengan SMK kompetensi lain. Saat tatap muka selain teori kegiatan praktek seperti melukis, menggambar, membuat sketsa, mematung, mengolah desain komunikasi visual, animasi, kriya tekstil dan busana, desain produk dan interior dan multi multi media, menjadikan peserta didik di sekolah ini dari berbagai daerah di Sumatera Barat, bahkan dari luar Sumatera Barat membuat ke asyikan tersendiri bagi mereka terlebih saat-saat finishing pekerjaan tugas praktek, ujar Taharuddin.

Kemudian Taharuddin didampingi Wakil Kepala bidang kesiswaan, Haryani Yudha, S.Pd sebelum terjadinya covid.19 jumlah siswa untuk 7 jurusan yang ada mencapai 1.100 siswa bahkan lebih yang berasal dari berbagai daerah kabupaten/kota di Sumatera Barat termasuk dari Kota Padang sendiri. Namun saat penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2020 lalu, jumlah siswa baru masuk ke SMK Negeri 4 menurun drastis hampir 40 persen dari jumlah penerimaan siswa baru tahun sebelumnya.

Penurunan itu disebabkan, trauma peserta didik dan orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka bersekolah sebagaimana rata-rata dialami sekolah-sekolah lain di Sumatera Barat akan bahaya dan dampak covid.19 yang mungkin saja akan menghinggapi anak-anak mereka jika terjadi kerumunan massal saat tatap muka bahkan saat upacara bendera, ujar Taharuddin memberi penjelasan.

Wakil kepala Bidang Humas, Dra. Desfitriani, MM disela-sela kegiatan rutinnya mendidik dan mengajar di kelas bersama guru, karyawan dan alumni mengisi keosongan waktu bersama sejumlah guru senior yang dimotori Jasrizal Rasyid, S.Pd, MM terus melanjutkan pembangunan Mushalla Nurul Jamal yang saat ini masih berlanjut pembangunannya. Karena Mushalla yang semula di desain dan di planing pembangunan oleh Alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang melalui pengumpulan dana badoncek baik sesama alumni maupun keluarga besar sekolah hingga siapnya akan menelan biaya sebesar Rp. 1,2 Milyar rupiah lebih, sementara dana yang baru berhasil dihimpun sekitar Rp 350 juta dari sumbangan alumni dan keluarga besar sekolah.

Guru dan murid bergoro membangunan mushalla sekolah yang masih terbengkalai

Artinya masih banyak yang akan kita upayakan ke depannya dari aspek pendanaan, agar peserta didik dan keluarga besar dapat berjamaah dengan sempurna mengingat jumlah siswa dan guru serta karyawan di mushalla ini, ujar Jasrizal Rasyid memberi penjelasan.

Ketua pembangunan Mushalla “Nurul Jamal” Rahadian Defiyandara (alumni SMSR  1982 yang juga direktur PT. Tiang Tigo Warna) didampingi koordinator pembangunan mushalla sekolah, Mislendri, S.Pd sama sama bertekad untuk berjuang keras mencari sumber dana pembangunan mushalla baik dari alumni, donatur lain bahkan hingga ke kalangan eksekutif dan legislatif yang dengan ikhlas mau menyisihkan sebagian penghasilannya, ujar Rahadian Defiyandra menambahkan. IM-ZL (Bersambung)

 

Penulis Laporan : Imelda Ekawati dan Zaref Lina

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.