Tragedi 1975, Taburan Bunga Dirgahayu Bhayangkara ke 73

by -

Tragedi 1975, Taburan Bunga Dirgahayu Bhayangkara ke 73

Semangatnews, Siberut – Dalam rangka HUT Bhayangkara ke 73 tahun 2019 ini, Polres kepulauan Mentawai menggelar Ziarah laut serta tabur bunga mengingat jasa dan pengorbanan Kapolsek Muara Siberut, Safari Mamundirjo pada tahun 1975 silam hilang di perairan Desa Peipei, kecamatan, Siberut barat daya sampai tahun ini 2019 belum di temukan.

Menurut Kapolres Mentawai, AKBP. Hendri Yahya bahwa tabur bunga di lakukan di depan perairan Tuapejat guna mengingat jasa para pahlawan yang telah gugur dalam membela kemerdekaan republik indonesia.

“Dalam menumbuh kembangkan kinerja Polri. Dimana tentang peranan Polri pada tahun 1975 yaitu Almarhum Kapolsek Muara Siberut yang telah Wafat demi memperjuangkan keselamatan Anggota dan Masyarakat saat menjalani tugas ketika bertolak dari Desa Peipei menggunakan Boat,” ungkapnya, Rabu, (10/07).

Ia menambahkan, ziarah laut dan tabur bunga itu bertujuan untuk mengenang jasa almarhum serta memanjatkan doa agar Almarhum berada di tempat mulia disisi Tuhan yang Maha Kuasa.

“Karena berkat perjuangan dan pengorbanan beliau itu, menjadi tolak ukur dalam menjalani tugas kami,” terang AKBP. Hendri Yahya.

Sementara itu, menurut Rina Afriyanti, Anak Kandung Alm. Kapolsek muaro siberut mengatakan, pada waktu tragedi 1975 itu, Ia masih dalam kandungan.

“Namun menurut cerita ibu (Alm) dulu, waktu itu bapak sedang melaksanakan tugas Operasi Masyarakat terkait konflik antar suku di Desa Peipei. Bapak saya pergi bersama Angota satuannya dan masyarakat atau Tim menggunakan boat,” ucap Rina Afriyanti dengan sapaan Yanti itu.

Tragedi tenggelamnya kapal disebabkan oleh gelombang tinggi. Akibatnya boat terbalik. Saat terbalik Almarhum menyelamatkan Tim dengan Jiregen sebagai alat pelampung.

“Kebetulan saat itu bapak memiliki senjata api. Lalu menembakkan keatas sebagai tanda minta pertolongan. Empat jam kemudia pertolongan datang dari sebuah Kapal jenis tunda. Kemudian bapak membantu Tim untuk naik ke kapal. Setelah semuanya naik tim tidak melihat bapak lagi,” Tambahnya.

Tim berupaya mencari Almarhum. Namun tidak juga ditemukan. Sehingga memutuskan untuk pulang. Setiba dirumah, Tim bermusyawarah agar tidak menceritakan kejadian itu kepada Ibu.

“Sehingga ibu hanya tahu setelah Tim gabungan Polres Padang Pariaman ikut mencari selama 2 minggu lamanya. Namun tidak ada hasil sampai sekarang,” terang Yanti.

Pada tahun 1975 itu Mentawai masih bagian dari kecamatan kabupaten padang Pariaman. Jumlah Polsek ada 3 di setiap Pulau besar di Mentawai yakni, Polsek Muars Siberut, Polsek Sioban, dan Polsek Sikakap.

Moment Hut Bayangkara ini, Yanti satu dari sekian banyak anak Pahlawan yang telah berjasa kepada Daerah, Nusa dan Bangsa mengucapkan, Selamat hari bhayangkara ke 73, semoga Polri selalu jaya dalam membela bangsa dan negara.

“Kepada Polri Republik Indonesia khususnya, Polres Kepulauan Mentawai, tetap semangat dimanapun bertugas demi menjalani amanah negara kesatuan republik indonesia.(Erik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.