PADANG, PANJANG, SEMANGATNEWS.COM – Seniman pendiri dan perintis Sanggar Canting Buana Kreatif Batik Padangpanjang, Widdiyanti, merupakan satu dan sepuluh tokoh masyarakat menerima penghargaan dan PIN emas (Bidang Koperasi, Dunia Usaha dan UMKM) dalam rangkaian HJK (Hari Jadi kota) ke 233 yang diserahkan PJ Wako Padang Panjang Sonny Budaya Putra, Jumat (1/12/23).
Baca Juga: Yusman Pematung Nasional “Urang Awak” Menerima Anugerah Kebudayaan Sri Sultan Hamengku Buwono
Widdiyanti, Pendiri/pemilik Canting Buana yang juga asesor batik nasional dan dosen seni kriya Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang itu, kepada Semangatnews.com, Sabtu sore, 2/12/23, menyebutkan, kami tak menduga sama sekali jika dalam rangkaian HJK kota Padangpanjang di aula DPRD kota Serambi Mekkah itu namanya disebut sebagai salah satu tokoh masyarakat penerima penghargaan dan PIN Emas dari Pemko.

Selama ini, disela sela kesibukan mengajar di ISI Padang Panjang, sudah menjadi kewajiban kami untuk mengedukasi setiap pengunjung yang datang maupun belajar membatik didahului memfokuskan motif ragam hias Minangkabau yang kaya dengan nilai-nilai. Hal ini dimaksudkan selain masyarakat mengetahui seluk beluk proses pembuatan batik, juga diharapkan dapat memahami nilai-nilai dan budaya alam Minangkabau melalui ragam hias lokal yang kaya dengan nilai-nilai di dalamnya.
Ternyata apa yang kami lakukan untuk masyarakat yang berkunjung dan belajar membatik di Canting Buana Kreatif Batik Padang Panjang setiap ruang dan waktu menjadi perhatian Pemko Padangpanjang.
Penghargaan ini tentulah bukan karena Canting Buana Kreatif Batik semata, melainkan lebih ditentukan peran masyarakat, ninik mamak Bukit Suruangan Padang Panjang, insan pers, teman-teman seniman, kalangan ibu-ibu dan semua pihak yang selama ini berperan aktif untuk mengangkat citra batik Minang di tengah-tengah masyarakatnya,” ujar Widdiyanti.

Sebagaimana disampaikan PJ. Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra melalui penghargaan dan PIN Emas, menyebutkan, penerima penghargaan dan PIN Emas tersebut merupakan tokoh masyarakat yang telah berjasa ikut memberikan sumbangsih, prestasi dan dedikasi di bidangnya masing-masing untuk kemajuan kota Padangpanjang.
Kesepuluh penerima Pin Emas ini tersebut antara lain, Hamzah/seniman dan dosen seni murni ISI Padangpanjang, (Bidang Seni Budaya dan Adat Istiadat), Esa Ahmadi, (Keagamaan), H. Sehabuddin, (Sosial Kemasyarakatan), Yulastri Yanti (Lingkungan Hidup), Feri Ferdiansyah (Kepemudaan dan Olahraga), Ali Usman Suib, Widdiyanti (Koperasi, Dunia Usaha dan UMKM), Dalvi, (Bidang Pendidikan), Yosi Purwasari, (Bidang Pendidikan) dan Adrianti, (Bidang Kesehatan).
Dalam catatan kita perihal Sanggar Canting Buana Kreatif Padangpanjang, produksi batik yang dihasilaknya, selain banyak dilirik para tokoh terkemuka di republik ini, ternyata batik yang diciptakannya telah beberapa kali dikenakan diantara peserta yang hadir dalam perayaan HUT RI di Istana Negara termasuk HUT RI ke 78 belum lama ini.
Karena itu Sanggar Canting Buana Kreatif Batik di jalan Bangdes II RT X, 69, Padang Panjang, Sumatera Barat ini, tetap berkomitmen untuk menjadi kekuatan baru di Sumbar di luar pulau Jawa, terlebih setelah adanya perlindungan hak cipta batik yang dihasilkan Sanggar Batik Canting Buana Kreatif diantaranya hak cipta desain batik sebagai kekuatan tersendiri sebagaimana dipersyaratkan Dirjen Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM RI.
Kami pun tetap mengapresiasi keinginan dan minat publik dari mana pun mereka berasal untuk menekuni dunia seni batik Minang melalui pembelajaran dan latihan langsung di Sanggar Canting Buana Kreatif Batik hingga publik benar-benar memahami dan mengetahui proses pembuatan batik dari awal hingga menghasilkan batik yang sesungguhnya,” jelas Widdiyanti. (mh)