10 Kumpulan Puisi Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H

by -
10 Kumpulan Puisi Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H

SEMANGATNEWS.COM – Peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal menjadi momentum untuk membangkitkan dan menjaga ruh Nabi di tengah-tengah umat.

Berikut adalah kumpulan puisi untuk memperingati Maulid NAbi Muhammad SAW.

Akhir dari semua Nabi, yang menyempurnakan ajaran Ilahi.

Kami berharap, puisi ini semakin menggugah hati kita untuk terus beribadah kepadanya, menulis untuknya dan selalu meneladani akhlak mulianya. Semoga bermanfaat

Berikut Kumpulan Puisi singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Ya Muhammad

Engkau Sebagai Penerang Dunia

Kala Gulita Menjelma

Engkau Datang Sebagai Rahmat

Disaat Jahiliyah Merambah

Di Tengah Kebedohan Umat

Yang Semakin Mencuat

Hadirmu Laksana sebatang Lilin

Yang Menerangi Dinding-dinding Kegelapan

Hingga Terang Menggantikan

Ya Muhammad

Engkaulah Akhir dari Segala Nabi

Yang Mengajari Kami Ajaran Suci

Lewat Kalam Illahi

2. Muhammad Rasulullah Kekasih Allah

Oleh: Ratu Rimba Niagara

Penghuni langit dan bumi

Mengucapkan kesyukuran

Di subuh Isnin 12 Rabiulawal Tahun Gajah

Bumi Mekkah Al-Mukarramah

Lahir seorang khalifah Allah kekasih Allah, Muhammad Rasulullah
Di hari kelahiran Muhammad Rasulullah

Di ufuk barat cahaya

Di ufuk timur cahaya

Di ufuk utara cahaya
Di ufuk selatan cahaya

Bercahaya-cahaya di langit

Kanan cahaya, kiri cahaya

Segenap penjuru cahaya
Subhanallah terlalu indah cahayaNya

Merayakan kelahiran Muhammad Rasulullah kekasih Allah.

3. Puisi Maulid

Oleh: Norman Adi Satria

Lahir dengan begini begitu
Lahir di sini di situ
Lahir kini atau kala itu
Tak jadi soal
Karena sosok
Selalu dibutuh
Tiap tempatnya
Tiap zamannya

Mungkin kini tiada lagi Nabi yang akan terlahir
Namun akan ada sosok pengingat yang hidup
Meneladani dan mengingatkan kisahnya sebagai setapak yang baik
Yang akan membawa kita berpulang balik
Ke hadirat-Nya, rumah abadi kita

Tuhan toh tak pernah berhenti berkarya
Ini belum lagi akhir dunia

4. Rebana Cinta Rasul

Oleh: YS Sunaryo

Nyanyian cinta di atas pentas
Di mulut harum tunas-tunas bangsa
Cintamu ya Rasul, katanya
Cinta bersahaja dalam hidupkan nilai-nilai agama

Aku terpesona menangkap cahaya Rasul di wajah-wajah beliau
Maulid Nabi kenduri imani
Rebana memukul gulita malam
Dendang bening generasi Rabbani

Aku membendung air mata
Betapa agung cinta mereka pada Rasulnya
Padahal tiap hari mereka tersandera
Gegar budaya menggerus buhul 

Ya Rasul … cinta mereka padamu terlunta-lunta
Syafaatmu berharap memeluk tiada jeda
Karena mereka, yatim-yatim kasih sayang
Diterjang gelombang barat bersama embus angin buritan

5. Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW

Oleh: Bayangan Cermin

Tabuh rebana
Mengalun indah seirama
Sholawat salam junjungan kami
Nabi Muhammad SAW
Sepenuh hati

Sholawat ibu-ibu
Rancak rebana menggebu
Teriring lagu-lagu Islami syahdu
Terdengar sedari rumah
Merdu indah

Selatan masjid
Panggung pengajian megah
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad
Sholawat untuk beliau
Jamaah berduyun

Wahai umat
Hadir mari merapat
Rajin ibadah ucap sholawat
Berharap dapat syafaat
Nabi Muhammad

Penuh kesantunan
Nabi akhir zaman
Suri tauladan memberi tuntunan
Mari pertebal iman
Jalankan kebaikan

6. Kekasihku

(Oleh: KH. A Mustofa Bisri)

Bagaimana aku menirumu, o kekasihku
Engkau mata air
Aku di muara
Dimana kucari jernihmu

Bagaimana aku menirumu, o kekasihku
Engkau samudra
Aku di pantai
Hanya termangu

Engkau merdeka
Aku terbelenggu

Engkau ilmu
Aku kebodohan
Engkau bijaksana
Aku semena-mena

Diammu tafakkur
Diammu mendengkur

Bicaramu pencerahan
Bicaraku ocehan

Engkau memberi
Aku meminta

Engkau mengajak
Aku memaksa

Engkau kaya dari dalam
Aku miskin luar-dalam
Miskin bagimu adalah pilihan
Miskin bagiku adalah keterpaksaan

Bagaimana aku menirumu, o kekasihku

7. Nabi Muhammad SAW

Karya Taufik Ismail

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..

8. Rindu Rasul

Karya taufik Ismail

Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Besahaja

9. Rasulullah Menyuruh Kita

Karya Taufik Ismail

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana

10. LEMBAR-LEMBAR CAHAYA

Lembar-lembar cahaya
dibuka satu demi satu
menyibak rahasia
ke rahasia berikutnya

Dayang-dayang malam
mengipasi bumi dengan hujan buatan:
hujan bintang-bintang,
dan serbuk cahaya bulan
Aku membuka lembaran

Pada halaman ke-11 almanak kamariah
rehat sejenak, seteguk dzikrayat
perjamuan untuk syaikh dari Jilan
tapi harus kubuka selembar lagi
agar tiba di tanggal lahir sang Nabi

Hai,
kini aku tiba di lembar cahaya itu
saat ada bayang-bayang tak terlihat
melintas di atas puadai bulan Maulid
mengiringmu membacakan puisi tak sembarang puisi
burdah-barzanji, puisi shalawat nabi
Shallu ‘ala Muhammad!
Allahumma shalli wa sallim wa barik alaih

Semoga contoh puisi pendek maulid Nabi Muhammad SAW dapat menghibur dan menginspirasi Anda untuk menulis puisi religi islami atau syair islami yang indah dan menarik.

(s/n)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.