SEMANGATNEWS.COM – Untuk keempat kalinya kembali Dangaustudio bekerja sama dengan dengan Pustaka Steva Padang dan Tangkelek kembali menggelar “Art Teraphy” untuk kalangan milenial kota Padang di Pustaka Steva, Jalan Jamal Jamil Nomor 77, Surau Gadang, Kecamatan Nanggalom Padang, Sabtu (24/04/21)
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 Wib itu dan bersambung siap sholat tarawih itu makin mengukuhkan keinginan “Dangaustudio” untuk mencapai target 1000 milenial di tahun 2021 ini, karena di acara kempat tersebut sejak Art Teraphy pertama telah berhasil dihimpun 450 milenial yang didata oleh Dangaustudio dari berbagai disiplin untuk berproses dalam art teraphy sebagai bentuk pengenalan awal proses berkarya seni rupa sekaligus lebih mendekatkan diri kepada dunia seni sebagai bagian dari kebudayaan yang ada di Sumatera Barat.
Owner “Dangaustudio” Padang, Budi Irwandi, dalam keterangannya kepada Semangatnews.com di lokasi kegiatan menyebutkan, kegiatan terapi seni (art teraphy) keempat ini diikuti tidak kurang dari 150 anak muda sebagai peserta itu bermaterikan berkarya seni rupa, bedah karya, akustikan, pembacaan puisi, pantomin dan performance art yang kesemuanya berkreasi sebagai bagian budaya yang ada sekaligus merupakan ajang silaturrahmi diantara anak-anak muda untuk berkarya dan berinovasi dalam dunia seni sebagai ajang ekpresi dan wadah menyalurkan bakat terpendam, ujar Budi Irwandi.
Hal yang menarik terapi seni tidak hanya diikuti mahasiswa dan siswa berlatar belakang pendidikan seni semata, melainkan juga juga dari berbagai disiplin ilmu, diantara dari mahasiswa UIN Padang, mahasiswa Bung Hatta, Unand, STIKES Padang berlatarbelakang non seni dan sejumlah mahasiswa ISI Padangpanjang, ISI Jogjakarta dan mahasiswa seni rupa UNP dan anak-anak sekolah SD dan SMP terdekat, ujar Budi Irwandi.
Sejak empat kali kegiatan tanpa mengenyampingkan protokoler kesehatan covid.19, Dangaustudio telah berhasil menjaring sedikitnya 450 anak muda berbakat, meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan seni serta didukung belasan komunitas anak muda, ujar Budi lagi
Sementara pengamat seni rupa dan kurator, Muharyadi, yang turut hadir dalam kegiatan terapi seni keempat ini, ketika diminta pendapatnya di lokasi kegiatan, menyebutkan kegiatan yang digerakkan anak-anak muda di Sumatera Barat perlu kita apresiasi dan dorong bersama sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban dalam seni dan budaya.
Karena bicara soal seni, pada prinsipnya semua manusia memiliki jiwa seni secara individual sesuai kadar dan kapasitas masing-masing. Tinggal sekarang bagaimana menyalurkan atau mengekspresikan ke publik dengan seperangkat nilai-nilai yang mucul di dalamnya. Art teraphy merupakan proses menarik untuk memperkenal seni lebih awal kepada generasi milenial, ujarnya.
Terlebih aktivitasnya terapi seni bukan semata untuk mengisi waktu luang, melainkan juga memiliki dampak secara psikologis bagi yang melakukan dan digerakkan oleh dorongan-dorongan bawah sadar sebagai media untuk melakukan terapi psikologis yang dikenal sebagai terapi seni (Art Therapy) merupakan kombinasi antara teknik-teknik terapi psikologis dan proses kreatif untuk memanfaatkan proses kreatif guna membantu seseorang mengeksplorasi diri, sehingga nantinya akan membantu orang tersebut dalam menghadapi beragam permasalahan yang mucul masing-masing individu, ujar Muharyadi mengakhiri pembicaraan. (FR)