Di Surau Kapuk, Puluhan Singgang Ayam Laku Keras

by -

Semangatnews, Padang – Guna menyemarakkan suasana Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW di Bungus Timur, Panitia Pengurus Mushalla Nurul Ikhsan mengundang dua Tim Salawat Dulang Arjuna Minang dan Langkisau. Puluhan singgang ayam pun menambah kemeriahan di sana. Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu, (24/3/2019).

Ternyata penampilan salawat dulang dan lelang singgang ayam ini yang membuat jemaah, warga dan tamu undangan tak sabaran menunggu. Suara mereka sempat riuh rendah ketika malam bergerak semakin larut.

“Wak lelang singgang ayam lai? Iyoo atau indak…? (Kita lelang singgang ayamnya? Yaa apa tidak? -red)” kata Anggota DPD RI Sumbar, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH saat giliran dia memberikan sambutan.

Pertanyaan itu dijawab membahana oleh yang hadir. Terutama pemuda. Kaum ibu yang telah susah payah menyiapkan singgang ayam itu bertepuk meriah. “Alhamdulillah taubek jariah kami paaak. Batua pak dipacapek lelangnyo. Singgang ayam banyak (Alhamdulilah terbalas jerih payah kami. Betul pak dipercepat saja lelangnya. Singgang ayam banyak),” ungkap salah seorang dari mereka.

Maka sibuklah panitia menyiapkan singgang ayam pertama yang bakal dilelang oleh Senator Sumbar itu. Hadirin pun berebut menyebutkan harga tawaran mereka hingga singgang pertama itu lepas ke tangan penawar tertinggi.

Tanpa terasa dua puluhan singgang ayam beralih ke tangan pemenang lelang. Hadirin bersemangat memberikan sedekahnya untuk mushalla. Lelang berjalan, sedekahpun mengalir, amplop berisi sedekah berpindah ke panitia.

Dalam suasana gembira itulah, Leonardy menghimbau para jemaah dan tamu yang hadir untuk terus melestarikan kegiatan keagamaan di surau mereka. Penggunaan salawat dulang untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dinilainya efektif untuk masyarakat di daerah-daerah.

“Kesenian salawat dulang ini masih efektif untuk media penyampai pesan. Apakah itu pesan pembangunan atau pun pesan-pesan agama. Buktinya mereka tidak sabaran menunggu penampilan kedua grup kesenian tradisional itu. Mereka bisa request pertanyaan tentang masalah agama yang ingin mereka tahu,” ungkapnya menanggapi ketika ditanya kenapa momen pemberian sambutan berubah jadi lelang singgang ayam.

Sebagai penasehat Jemaah Syattariyah Sumbar, Leonardy mengingatkan agar jemaah Mushalla Nurul Ikhsan untuk terus melestarikan kaji/wirid yang diterima dari para guru mereka. Jika ada yang lupa apalagi kurang paham, sebaiknya ditanyakan kepada guru. Misalnya ulama setempat seperti H. Jamaril Tuanku Mudo.dan para tuanku yang hadir di mushalla itu.

“Jadi alangkah baiknya bertanya pada guru yang jelas tempat dia belajar, karakter/atau tabiatnya. Bukan hanya bertanya kepada guru youtube atau guru yang bernama google,” ungkapnya disambut tawa oleh hadirin.

Leonardy juga menyinggung tentang perlunya memikirkan cara agar mushalla yang awalnya bernama Surau Kapuk itu direnovasi hingga representatif. Bila masih memungkinkan untuk diperluas, bagusnya diperluas.

Dia mengajak agar Surau Kapuk dijadikan pusat kemajuan Islam di Bungus Teluk Kabung. Karena surau ini sepanjang yang diketahuinya dibangun Angku Pulau. Kayu untuk bangunan surau terbuat dari batang kapuk yang banyak terdapat di daerah itu dulunya. Kini hanya satu murid Angku Pulau yaitu Busyra Tuanku Malin Mudo.

Tak lupa Pimpinan DPRD Sumbar 2004-2014 ini mengingatkan agar warga tetap menjaga persatuan dan kesatuan jelang pesta demokrasi pada April nanti. Hendaknya dikembangkan sikap saling menghormati pilihan masing-masing. Terlebih lagi untuk DPRD Kota Padang ada 26 calon dari daerah itu.

Ketua Mushalla M. Yusuf menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti kekompakan warga. Bahkan Lurah Bungus Timur Jamaris dan isteri terlibat langsung dalam aktivitas memasak aneka hidangan tersebut. Dia berharap uluran tangan dari jemaah, dermawan baik di kampung maupun perantauan untuk berperan aktif menjadikan Surau Kapuk lebih baik dari mushalla atau masjid lainnya di Bungus.

Ketua MUI Bungus Teluk Kabung, Gazali, S.HI, juga mengimbau agar kegiatan Surau Kapuk ini dijadikan awal Kebangkitan Islam di Bungus Timur khususnya dan di Bungus Teluk Kabung umumnya. Gazali optimis hal ini bisa terwujud. Pengurus dan warga setempat sukses mengadakan peringatan Isra’ Mikraj setelah beberapa waktu vakum.

Gazali juga mengungkapkan keinginan itu didasarkan fakta bahwa di surau inilah dia belajar mengaji dari alif dulunya. Dan di daerah Bungus Timur itu akan didirikan cabang Pondok Pesantren Ringan-ringan.

Sementara Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah yang juga berupaya datang ke acara itu, menyatakan kegembiraannya melihat kebersamaan warga di sana. Dia berharap kebersamaan terus dibina karena dengan adanya kebersamaan atau kekompakan itulah program dan kegiatan pembangunan sukses dilaksanakan.

Ditambahkan Camat Bungus Teluk Kabung, Zulhamdi kemajuan di kecamatan yang dia pimpin. Dia berharap dengan didampingi Wakil Walikota terpilih Hendri Septa yang juga hadir, pembagunan Bungus bakal semakin baik. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.