SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy membuka Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam, Jumat (27/1/2023) di Pangeran Beach Hotel Padang.
Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam ini bertajuk “Merekat Kebersamaan untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan”.
Seminar ini mulai dari tanggal 27-28 Januari 2022. Tanggal 28 Januari ada Tabligh Akbar di Masjid Al-Hakim Pantai Padang.
Ada tokoh-tokoh besar dan ulama nasional, seperti mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, Wasekjen MUI Ahmad Fahrur Rozi, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gahazar, serta puluhan tokoh-tokoh dan akademisi nasional lainnya.
Audy Joinaldy menyampaikan bahwa ia miris dengan stigma bahwa Sumatera Barat adalah provinsi intoleran. Wagub mengatakan 97 persen dari 5,7 juta penduduk Sumatera Barat beragama Islam, dan tidak pernah ada kasus pengrusakan rumah ibadah agama lain di Sumbar. Semua hidup rukun dan damai.
“Darimana stigma Sumatera Barat adalah provinsi intoleran?, masyarakat perantau Minangkabau tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dan dunia. Mereka menyatu dengan masyarakat setempat,” ujarnya.
Ia menambahkan, tiga dari empat founding fathers Republik Indonesia berasal dari Sumatera Barat yaitu Tan Malaka, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Muhammad Yamin merupakan satu dari tiga perumus Pancasila berasal dari Ranah Minang.
“Pendiri bangsa ini termasuk orang Minang. Pencetus pancasila itu juga orang Minang. Karena itu, tidak mungkin orang Minang ini tidak pancasilais dan sangat tidak mungkin orang Minang akan berkhianat terhadap bangsa ini,” ungkap Wagub Audy.
Menurutnya, kontribusi orang Minang dalam membangun Indonesia tidak perlu dipertanyakan. Orang Minang banyak bergerak di sektor perdagangan, menjadi pengusaha di berbagai provinsi di Indonesia dan ikut membangun daerah rantaunya.
“Gini ratio di Sumbar bagus, orang-orang kaya dari Sumbar banyak berada di provinsi lain, ikut membangun daerah di sana,” katanya lagi.
Panglima TNI perioden 2015-2017, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengapresiasi kekuatan Adat dan Budaya Minangkabau. Mampu menjaga tatanan dan keberlangsungan hidup serta melindungi masyarakat. Wajar minangkabau banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang hebat.
“Tatanan adat yang terjaga, sehingga ninik mamak dapat mendidik anak kemenakannya dengan baik. Harta kaum teratur dengan baik dan sangat jelas penggunaannya, apakah untuk rumah gadang, perempuan yang belum beristri atau rumah gadang yang rusak, barulah harta kaum itu digunakan,” ungkap Gatot.
Ia menambahkan, apabila pemimpin bangsa ini melakukan apa yang ada pada masyarakat Minang, maka Bangsa ini akan hebat dan kuat.
“Kita harus belajar banyak dengan orang Minang. Adat dan agama yang kuat, sehingga sukses melahirkan tokoh-tokoh pendiri dan pemikir bangsa ini sampai sekarang. Saya banyak belajar dengan orang minang,” ujarnya.
Bachtiar Chamsyah menyampaikan bahwa seminar yang banyak menghadirkan tokoh-tokoh nasional itu akan mengulas kondisi bangsa saat ini dari berbagai sisi.
“Kita menyatukan umat islam,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Seminar, Ustadz Solsafar melaporkan, bahwa seminar kebangsaan yang dihadiri hampir 30 yang tokoh nasional, maupun organisasi masyarakat.
“Ini semua menunjukkan kita mau bersama, lintas ormas, lintas tokoh terlihat hadir,” ujar Ustad Solsafar. (*)
(MC Pemprov Sumbar)