KPI: Penyiaran Harus Membawa Spirit Nasionalisme

oleh -
Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke 84 yang berlangsung di Bengkulu untuk memunculkan semangat nasionalisme

SEMANGAT Bengkulu – Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke 84  diharapkan mampu memunculkan kembali semangat nasionalisme, membangkitkan tayangan lokal. Harapan itu disampaikan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis pada peringatan hari Penyiaran Nasional ke 84 yang dipusatkan di Bengkulu, Sabtu 1/04.

Andre menceritakan kegigihan dan tekad seorang tokoh nasional bernama Mangkunegara VII yang berjasa dengan mendirikan  Solosche Radio Vereneging. Peristiwa itu terjadi pada 1 April 1933. Untuk menghadirkan Solosche Radio Vereneging,  Mangkunegara VII menyumbangkan uang 6.000 gulden dan tanah seluas 6.000 meter.

“Memberikan uang sebanyak 6.000 gulden dan 6.000 meter untuk tanah dan selanjutnya diberikan yang disebut Solosche Radio Vereneging, radio pertama di Indonesia. Ini membawa spirit nasionalisme, membangkitkan tayangan lokal. Inilah yang kita harapkan. Konsolidasi bersama di Hari Penyiaran Nasional ke 84,” kata Yuliandre.

Kala itu Solosche Radio Vereneging memiliki konten penyiaran yang menggambarkan keindahan Indonesia, mengangkat kearifan lokal masyarakat Indonesia dan menghadirkan musik tradisional masyarakat.

“Membawa semangat  bagaimana radio  menyampaikan gagasan pribumi dengan entitas semangat pribadi yang lebih kuat, menciptakan indahnya Indonesia waktu itu. SRV memberikan program berita, kearifan lokal, musik tradisional, dongeng-dongeng. Oleh sebab itu, tidak terasa sudah 84 tahun semangat itu hadir di Indonesia. Tetapi apakah semangat itu sama dengan Napak tilas yang kita ceritakan dalam perjalanan penyiaran nasional kita?” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengajak insan penyiaran Indonesia untuk berkonsolidasi, melepas atribut, kepentingan pribadi dan melepas ego demi kemajuan penyiaran Indonesia yang mendidik, mencerdaskan dan sehat. (SUMBER : RRI)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.