Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 26 28 29 30 33 34 35 37 38, Subtema 1 Keteraturan yang Menakjubkan: Pembelajaran 3

by -
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 26 28 29 30 33 34 35 37 38, Subtema 1 Keteraturan yang Menakjubkan: Pembelajaran 3
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 26 28 29 30 33 34 35 37 38, Subtema 1 Keteraturan yang Menakjubkan: Pembelajaran 3

SEMANGATNEWS.COM – Kunci jawaban berikut merupakan materi pembelajaran 3 yang terdapat pada halaman 26 sampai 38. Pembahasan terdapat pada halaman 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 37, dan 38.

Materi dan pembahasan yang diambil berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018 untuk Kelas 6 SD/MI.

Kunci jawaban berikut merujuk pada Tema 9 Menjelajah Luar Angkasa, Subtema 1 Keteraturan yang Menakjubkan.

Materi yang dibahas berupa lain ‘mendiskusikan alat penemuan zaman dahulu dan sekarang’, ‘mendiskusikan ciri-ciri masyarakat modern berdasarkan bacaan’, ‘mewawancarai nara sumber tentang cara hidup mereka’, ‘membuat kesimpulan dari hasil wawancara’, ‘membaca cerita fiksi dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan tokoh’, ‘membandingkan karakteristik tokoh utama dan tambahan dari teks fiksi dengan menggunakan diagram’, ‘membuat ringkasan cerita dari bacaan’, ‘membaca dan menjawab pertanyaan dari bacaan tentang makna persatuan dan kesatuan’, ‘mengasosiasikan makna persatuan dan kesatuan dengan teks fiksi’.

Kunci jawaban ini dapat digunakan oleh adik-adik Kelas 6 SD/MI sebagai pedoman dalam mempelajari pembelajaran 3. Oleh karena itu, simaklah dengan saksama!

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 26

Perhatikan gambar-gambar berikut ini dengan saksama!

Amatilah dengan saksama gambar-gambar di halaman 26. Lalu, diskusikan dengan temanmu dengan mengikuti kegiatan berikut.

1. Sebutkan nama dan kegunaan benda-benda tersebut.
Jawaban:
– Bajak dan traktor digunakan untuk mengolah lahan pertanian
– Mesin ketik dan laptop digunakan untuk menulis
– Setrika arang dan setrika listrik digunakan untuk merapikan baju
– Telepon rumah dan telepon seluler digunakan untuk komunikasi

2. Jelaskan di mana kamu menjumpai benda-benda tesebut.
Jawaban:
– Bajak dan traktor sering dijumpai di sawah
– Mesin ketik dan laptop sering dijumpai di kantor-kantor
– Setrika arang dan setrika listrik sering dijumpai di rumah
– Telepon dan telepon seluler sering dijumpai di kantor atau di rumah

3. Urutkanlah benda-benda tersebut, dari yang paling sering ke yang paling jarang kamu lihat dan gunakan.
Jawaban:
Telepon seluler, setrika listrik, laptop, telepon, setrika arang, mesin ketik, bajak, dan traktor,

4. Tentukan benda-benda mana saja yang sampai sekarang ada di rumahmu dan masih digunakan.
Jawaban:
Telepon genggam, setrika listrik, laptop.

5. Pilihlah satu benda dari benda-benda di atas yang paling kamu inginkan,dan jelaskan alasanmu.
Jawaban:
Telepon seluler, karena hampir setiap hari aku menggunakannya

Seiring waktu, manusia menemukan berbagai cara untuk mempermudah hidupnya. Perkembangan teknologi merupakan salah satu upaya manusia menemukan cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan zaman menyebabkan banyak cara dan peralatan lama yang telah ditinggalkan. Semua diganti dengan cara dan alat bantu yang baru lebih canggih dan modern. Masyarakat saat ini disebut sebagai masyarakat modern sebagai hasil modernisasi.

Apakah modernisasi itu? Mari kita cari tahu mengenai modernisasi dengan membaca bacaaan berikut ini.

Ayo Membaca

Modernisasi dalam Masyarakat Indonesia

Kita mungkin sudah sering mendengar kata modern untuk menjelaskan sesuatu yang bukan bersifat tradisi, tetapi bersifat masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju.

Modernisasi yang membentuk masyarakat modern tentu akan mengubah cara pikir dan cara hidup masyarakatnya. Para ahli menyebutkan beberapa ciri masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.

Mereka memiliki keberanian untuk menyatakan pendapatnya tentang lingkungannya sendiri. Mereka juga sangat menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.

Selain itu, masyarakat modern juga memandang perlu adanya perencanaan dan perhitungan yang matang. Rasa percaya diri yang tinggi, percaya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menghargai orang lain melalui prestasinya dalam masyarakat juga ciri masyarakat modern.

Perubahan masyarakat menjadi masyarakat modern tidak terjadi begitu saja. Perubahan pada umumnya terjadi karena adanya peningkatan jenis kebutuhan manusia yang semakin beragam. Oleh karena itu, mereka memerlukan cara-cara baru untuk memenuhinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menjadi pendorong kuat terjadinya perubahan masyarakat. Kemudahan-kemudahan yang tercipta karena adanya penggunaan teknologi, membuat masyarakat menyesuaikannya dengan cepat juga.

Sumber : IPS kelas 6, Pusbuk 2010; http://rocketmanajemen.com/definisi-modernisasi/ dengan penyesuaian

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 28

Ayo berdiskusi

Kamu telah membaca dan mengetahui tentang masyarakat modern. Bersama dengan teman dalam kelompok tentukanlah ciri-ciri masyarakat modern dari bacaan di atas.

Lalu, gambarlah atau carilah gambar yang sesuai untuk menjelaskan ciri masyarakat modern tersebut.

Jawaban:

Buatlah tabel untuk menjelaskan hasil diskusimu.
Jawaban:

No. Ciri-ciri Masyarakat Modern
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapatnya tentang lingkungannya sendiri.
3. Sangat menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu
4. Memandang perlu adanya perencanaan dan perhitungan yang matang
5. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
6. Mempercayai ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Menghargai orang lain melalui prestasinya

Lalu, presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas dengan percaya diri.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 29 dan 30

Ayo Berlatih

Lakukanlah kegiatan ini secara berpasangan. Lakukanlah wawancara terhadap orang tua atau kakek nenekmu tentang cara hidup mereka ketika mereka seusia Kamu.

Sebagai pewawancara, kamu harus mencari tahu
– Bagaimana cara mereka melakukan kegiatan belajar di rumah dan di sekolah.
– Apa saja yang mereka lakukan pada saat hari libur atau ketika tidak bersekolah.
– Apa saja yang mereka gunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

Lalu, ringkaslah hasil wawancaramu untuk dibandingkan dengan kegiatan yang sama yang kamu lakukan saat ini.
Catatlah hasil wawancaramu dengan menggunakan tabel berikut. Perhatikan contoh!

Jawaban:

Nama Narasumber: Karto Supomo (Nama orang yang kamu wawancara)
Nama Pewawancara: Udin (Nama Kamu)
Usia Narasumber: 68 Tahun (Usia orang yang kamu wawancara)
Tempat Wawancara: Rumah Kakek (Tempat kamu mewawancarai)

Kegiatan Narasumber Pewawancara
Cara belajar di rumah Belajar di ruang yang sama bersama saudara yang lain karena hanya ada satu lampu yang terang. Belajar ditemani Ayah dan Ibu di ruang yang sama Belajar di kamar masing-masing dan menggunakan penerangan lampu listrik
Cara belajar di sekolah. Guru menyampaikan pelajaran dengan menulis di papan tulis menggunakan kapur Guru menyampaikan pembelajaran dengan LCD dan Laptop
Cara menuju sekolah Berjalan kaki Menggunakan kendaraan umum
Alat yang dibawa ke sekolah Membawa alat tulis dalam tas kresek Tas dan alat-alat tulis
Kegiatan setelah pulang sekolah atau saat libur Mencari pakan ternak kambing Bermain dengan anggota keluarga dan teman
Cara melakukan kegiatan selama libur atau tidak sekolah Bermain gobak sodor dan egrang Bermain game online di Handphone
Mainan atau permainan favorit Permainan egrang Bermain game online

Buatlah sebuah tulisan dalam satu paragraf untuk membuat kesimpulan dari wawancara tersebut.
Jawaban:
Cara-cara hidup yang dilakukan masyarakat saat ini dibandingkan dengan cara hidup masyarakat di masa lalu sangat berbeda. Salah satu penyebab perbedaan tersebut adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan dan menjalankan aktivitasnya.

Masyarakat modern juga memiliki cara pemecahan masalah yang berbeda dengan masyarakat tradisional. Kehidupan masyarakat modern yang tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itulah yang membuat mereka dengan cepat dan sigap dapat memanfaatkannya untuk memecahkan masalahnya.

Bacalah cerita fiksi berikut ini dengan saksama, sebelum kamu mengerjakan kegiatan berikutnya.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 33

Ayo Membaca

Si Hitam
Oleh Diana Karitas

Kak Irma mendapati adiknya, Rina menangis tersedu di teras rumah. Kak Irma yang baru pulang kuliah segera memeluk adiknya yang masih kelas enam itu. Keadaan rumah terlihat sepi, tidak seperti biasanya. Ia tahu ayah dan ibu masih di kantor, tetapi biasanya keadaan rumah tidak sesepi ini.

“Kenapa, Dik?” tanya Kak Irma. Rina tak segera menjawab. Ia malah tersedu semakin keras. Mbak Tati, yang biasa menemani Rina bergegas datang menghampiri mereka memasuki pekarangan rumah. Mbak Tati tampak terengah dan berkeringat.

“Ada apa, Mbak? Mbak Tati dari mana? Mengapa Rina ditinggal sendiri di rumah?” tanya Kak Irma tanpa melepas pelukannya kepada adiknya.

“Ini, Kak Irma. Si Hitam tidak pulang sedari tadi. Saya tadi berusaha mencarinya ke seluruh komplek ini. Tetapi saya tidak menemukannya,” jawab Mbak Tati dengan wajah panik.

Segera Kak Irma tersadar. Rumah yang sepi, tidak ada suara manja kucing kesayangan Rina. Ternyata ini penyebab Rina sedih. Kucing kesayangannya belum kembali.

“Kak Irma, apa yang bisa kita lakukan agar Si Hitam kembali, Kak? Si Hitam pasti bersedih mencariku. Bagaimana ia akan makan? Bagaimana ia akan tidur? Pergi ke manakah kucing kecil itu?” tanya Rina masih tersedu.

“Ah, Kak Irma punya ide. Semoga berhasil. Mbak Tati, tolong temani Rina sebentar ya!” pinta Kak Irma kepada Mbak Tati sambil melepas pelukannya.

Kak Irma segera mengambil telepon genggamnya dari dalam tasnya. Ia tampak sedang mencari-cari sesuatu dari dalam telepon genggam itu.

“Rina, apakah kamu pernah menggunakan telepon genggam Kakak untuk menyimpan foto Si Hitam?” Tanya Kak Irma.

Pernah, Kak!” jawab Rina. Tampak wajahnya mulai berbinar.

“Baik, Kakak cari dulu,” kata Kak Irma sibuk mencari foto Si Hitam di dalam telepon genggamnya.

Ah, ini foto Si Hitam!” Teriak Kak Irma.

“Apa yang hendak Kakak lakukan dengan foto Si Hitam? Apakah Kakak akan menyebar foto itu?” tanya Rina penasaran. Ia sedikit lupa dengan kesedihannya.

“Tepat sekali, adikku yang cerdas! Kakak terpikir beberapa cara, Rin. Pertama, Kakak akan cetak gambar Si Hitam beberapa lembar, lalu menempelkannya di beberapa lokasi di sekitar sini. Kamu dan teman-temanmu bisa membantu menempelkannya. Kedua, Kakak bisa menyebarkannya secara digital kepada teman-teman Kakak, atau kenalan Ayah dan Ibu melalui telepon genggam ini. Dengan begitu, banyak orang akan ikut mencari kucingmu!” jelas Kak Irma dengan bersemangat.

Kak Irma mulai sibuk menekan-nekan bagian telepon genggamnya. Setelah beberapa lama, ia masuk ke dalam rumah dan mulai membuka komputer jinjingnya. Ia terlihat sibuk.

Ia menyalakan mesin pencetak, dan tak lama kemudian beberapa lembar kertas dengan gambar Si Hitam dan keterangan di bawahnya mulai muncul. Rina bergegas mengambil kertas-kertas itu.

Rina bergegas menuju pesawat telepon di dekat televisi. Ia menelepon beberapa temannya yang tinggal tidak jauh dari rumah mereka. Ia meminta mereka untuk membantunya menempelkan kertas berisi keterangan tentang Si Hitam, kucingnya yang hilang.

Tidak berapa lama, tiga teman Rina datang dengan menggunakan sepeda. Tanpa menunggu lama, mereka mengambil kertas-kertas yang telah dicetak gambar Si Hitam. Mereka bergegas berangkat bersama Rina. Sementara, Kak Irma juga tak henti menelepon teman-temannya untuk meminta bantuan mencari kucing adiknya.

Telepon genggam Kak Irma pun berbunyi beberapa kali. Kak Irma sibuk menjelaskan ciri-ciri Si Hitam melalui telepon genggamnya.

Tak lama berselang, Rina dan teman-temannya telah kembali pulang. Kak Irma dan Mbak Tati meminta mereka tetap menemani Rina yang terlihat cemas. Lalu, telepon Kak Irma kembali berbunyi.

“Halo. Ya, betul dengan saya sendiri,” jawab Kak Irma melalui telepon genggamnya.

“Benarkah? Ya, betul, itu kucing kami. Kucing itu memiliki tanda pengenal di kalungnya. Wah, terima kasih, Pak! Kami tunggu di rumah, ya Pak. Ya, alamatnya ada di kertas yang kami sebar tadi. Terima kasih banyak, Pak!” Kak Irma menutup pembicaraan dengan lawan bicaranya dengan wajah gembira.

Melihat itu, Rina dan teman-temannya bersorak kegirangan! Kucing Rina telah ditemukan dan akan segera diantarkan!

“Terima kasih teman-teman. Kalian telah membantuku menemukan kucing kesayanganku! Apa jadinya kalau tidak ada kalian semua!” kata Rina sambil memeluk teman-temannya.

Jangan khawatir, Rin. Itulah gunanya teman,” jawab salah satu teman Rina.

“Terima kasih juga, Kak Irma! Kakak memang hebat!” seru Rina sambil memeluk kakaknya.

“Sama-sama, Rin. Berkat teman-teman kamu, juga berkat telepon genggam kakak ini, masalah kita bisa diselesaikan dengan lebih cepat!” kata Kak Irma sambil menunjukkan telepon genggamnya dengan bangga.

“Wah, berarti kapan-kapan aku bisa pinjam telepon genggam Kakak, untuk mencari barang-barangku yang hilang!” seru Rina sambil mengedipkan matanya ke arah kakaknya

“Hmm… Kamu belum cukup umur untuk menggunakan telepon genggam ini! Bahaya!” goda Kak Irma sambil berlalu dari Rina.

Perhatikan baik-baik cerita fiksi di atas untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut.

1. Bagaimana menurutmu cerita fiksi di atas? Apakah kamu menyukai ceritanya? Mengapa?
Jawaban:
Cerita fiksi pada bacaan di atas sangat menarik karena terjadi pada kehidupan sehari-hari. Cerita tersebut menunjukkan bahwa teknologi mempermudah pekerjaan manusia.

2. Masih ingatkah kamu tentang tokoh utama dan tokoh tambahan dalam sebuah cerita fiksi? Menurutmu apakah perbedaan keduanya?
Jawaban:
Tokoh utama merupakan tokoh yang banyak diceritakan di dalam sebuah karangan. Sedangkan tokoh tambahan merupakan tokoh yang mendukung tokoh utama.

3. Bagaimanakah caramu untuk menentukan tokoh utama dan tokoh tambahan dari cerita tersebut?
Jawaban:
Cara menentukan tokoh utama adalah dengan mencari tokoh yang senantiasa ada dalam setiap peristiwa, dan banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan paling banyak terlibat dengan tema cerita. Sedangkan untuk mencari tokoh tambahan adalah mencari tokoh yang berperan sebagai pelengkap dalam cerita.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 34 dan 35

Ayo Menulis

Berdasarkan cerita fiksi Si Hitam, lakukanlah kegiatan berikut ini.

1. Gunakan diagram di bawah ini untuk menjelaskan tentang tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita Si Hitam.

2. Jelaskanlah gambar tersebut dengan menuliskan beberapa kata kunci tentang sifat dan ciri fisiknya dan mengapa kamu menggambarkannya demikian. Gunakan dua kotak berikut ini untuk mengerjakannya.
Jawaban:

Judul Cerita Fiksi: Si Hitam

Penulis: Diana Karitas

Sifat dari Tokoh Utama : Cerdas, peduli, dan suka menolong,

Tindakan yang Dilakukan : Membantu adiknya mencari kucing yang hilang dengan menghubungi teman lewat telepon dan menyebar gambar kucing

Pendapatmu tentang Tokoh Utama : Kak Irma mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan efisien.

Buatlah sebuah ringkasan dari cerita Si Hitam dalam satu paragraf. Tuliskanlah di tempat yang telah tersedia berikut ini.
Jawaban:
Kak Irma mendapati adiknya sedang Rina menangis. Rina menangis karena tidak mendapati kucingnya si Hitam di rumah. Rina kuatir jika si Hitam tidak pulang kembali. Kak Irma membantu adiknya dengan mencetak foto, dan meminta teman-temannya menyebarkan foto si Hitam. Kak Irma juga menghubungi teman-temannya untuk mencari keberadaan si Hitam. Beberapa saat kemudian salah satu teman memberitahukan keberadaan si Hitam. Temannya tersebut mengantarkan si Hitam ke rumah Irma. Rina dan Kak Irma gembira dan bersyukur karena teknologi dapat menyelesaikan permasalahannya.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 37

Ayo Membaca

Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Semboyan Negara Indonesia

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata “satu” yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Kata persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai hal menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh.

Persatuan dan kesatuan memiliki makna “bersatunya beraneka ragam Suku Bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.” Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa atau negara yang menduduki wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

Persatuan dan kesatuan bangsa memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang tinggal dalam negara kepulauan memiliki keragaman budaya, agama, suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat.

Namun demikian, mereka terikat satu sama lain karena memiliki kesamaan-kesamaan yang memengaruhi kehidupan masyarakatnya. Kesamaan-kesamaan dan keterikatan yang terbangun dari sejak zaman nenek moyang telah disebutkan dalam kitab yang ditulis Mpu Tantular, yaitu Kitab Sutasoma. Di dalam kitab tersebut menyebutkan tentang Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang digunakan Mpu Tantular yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit. Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda tetapi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan.

Begitu dalamnya makna di dalam kalimat tersebut, sehingga Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan menjadi bagian dari lambang Negara Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia yang sangat beragam ini terus mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai bangsa yang utuh dan berdaulat.

Di dalam perkembangannya, masyakarat Indonesia terus berusaha mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perubahan yang terjadi di seluruh dunia. Namun demikian, semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih tetap sesuai dengan zaman modern saat ini. Bahkan, bangsa lain mengakui kemampuan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mengatasi perbedaan dalam kehidupan masyarakat saat ini.

Sumber : PPKn Kelas 5, Pusbuk 2008 dengan penyesuaian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika?
Jawaban:
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan

2. Bagaimana peran semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa?
Jawaban:
Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan atau moto bangsa Indonesia dan menjadi bagian dari lambang Negara Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia yang sangat beragam ini terus mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai bangsa yang utuh dan berdaulat.

3. Mengapa persatuan dan kesatuan bangsa dianggap penting bahkan oleh nenek moyang kita?
Jawaban:
Sejak dahulu, bangsa Indonesia yang tinggal dalam daerah kepulauan memiliki keragaman dalam budaya, agama, suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat.

4. Mengapa semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih sesuai dengan masyarakat modern saat ini meskipun pemikiran tersebut telah dituliskan sejak zaman Kerajaan Majapahit?
Jawaban:
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih tetap sesuai dengan zaman modern saat ini karena bangsa Indonesia masih terdiri dari beragam suku dan tersebar di pelosok nusantara.

5. Bersama dengan seorang temanmu, carilah sebuah peristiwa dari koran atau majalah. Peristiwa tersebut yang menjelaskan peristiwa yang dapat memengaruhi makna persatuan dan kesatuan bangsa di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jelaskanlah judul peristiwa, tempat peristiwa, sumber berita dan gambar, dan makna persatuan dan kesatuan melalui gambar tersebut. Jelaskanlah hasil pemikiranmu di depan kelas dengan percaya diri.

Jawaban:

Judul Peristiwa : Penuh Sampah, Warga Gotong-royong Bersihkan Sungai Ledeng

Tempat Peristiwa : Mojokerto , Jawa Timur

Sumber berita dan gambar : news.detik.com

Makna persatuan dan kesatuan pada gambar : Secara swadaya, Warga Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto bergotong royong membersihkan Sungai Ledeng yang dipenuhi sampah dan limbah. Gotong royong warga Desa Modopuro meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 38

Ayo Berlatih

Lakukanlah kegiatan berikut ini di dalam kelompok yang terdiri atas 3 orang.

1. Perhatikan kembali cerita fiksi berjudul Si Hitam. Bacalah dengan saksama. Lalu, carilah peristiwa persatuan dan kesatuan yang ada dalam cerita tersebut.
Jawaban:
Peristiwa persatuan dan kesatuan dalam cerita fiksi Si Hitam adalah saat Kak Irma dan teman-temannya membantu Rina mencari kucingnya yang hilang.

2. Gambarkan peristiwa dari dalam cerita tersebut sesuai dengan imajinasimu dalam kertas karton ukuran A4 yang dibagi dua.
Jawaban:

3. Pada bagian samping gambar, buatlah sebuah gambar lain yang menceritakan peristiwa persatuan dan kesatuan yang terjadi di sekolahmu.
Jawaban:

4. Gunakan gambar tersebut untuk menceritakannya di depan kelompok lain.

Ayo Renungkan

– Bentuk kehidupan modern seperti apakah yang kamu lihat di sekitarmu?
Jawaban:
Salah satunya adalah gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Contohnya adalah munculnya smartphone dan media sosial yang membawa perubahan terhadap kehidupan di segala bidang.

– Bagaimana kamu menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan modern saat ini?
Jawaban:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman Suku, Agama, Ras, serta Antar Golongan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ikka dapat diterapkan dengan cara menghormati, saling mencintai, dan saling menyayangi tanpa memandang darimana asala mereka.

– Apakah tantangan terbesarmu dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di sekitarmu?
Jawaban:
Menurut saya tantangan terbesar menjaga persatuan adalah isu-isu SARA yang sering terjadi di sekitar kita

Kerja Sama dengan Orang Tua

Bersama orang tuamu, carilah sebuah cerita fiksi untuk anak yang sesuai dengan umurmu dari surat kabar atau majalah. Mintalah ayah atau ibumu untuk membacakannya untukmu. Lalu, diskusilah bersama orang tuamu untuk menentukan tokoh utama dan tokoh tambahannya. Adakah perbedaan pendapat dalam menentukannya? Mengapa? Bagaimana mengatasinya?

Jawaban:

Judul Cerita : Keledai dan Penjual Garam
Tokoh utama : Penjual Garam
Tokoh pembantu : Keledai

Keledai dan Penjual Garam

Si penjual garam merupakan seseorang yang dikenal baik dan dermawan. Setiap hari dia membagikan hasil penjualannya kepada tetangga dan fakir miskin meskipun hidupnya juga tidak bergelimang harta. Setiap kali berhasil menjual garam, dia akan belikan pakaian dan makanan untuk di sedekahkan.

Pedagang garam tersebut memiliki seekor keledai yang digunakan untuk mengangkut garam ke kota terdekat. Ia sangat menyayangi keledai tersebut sampai makanan dan tempat tinggal keledai selalu disediakan. Keledai tersebut sudah dianggap keluarga dan menjadi teman hidup satu-satunya pedagang garam tersebut. Akan tetapi keledai tersebut tampaknya tidak puas dengan perlakuan pedagang garam.

Si keledai beranggapan bahwa mengapa tuannya tidak membelikan gerobak untuk mengangkut barang dagangannya menuju ke kota daripada harus ditaruh di atas punggungnya setiap hari. Alhasil, keledai tersebut selalu mencari cara agar ia dapat terbebas untuk tidak membawa beban berat saat pergi ke pasar. Akhirnya, dia menyusun rencana untuk berpura-pura terjatuh ke dalam sungai dan merendam garam tersebut. ia berpikir dengan cara tersebut beban yang dibawanya akan semakin ringan setiap harinya. Namun, lama-kelamaan tuannya juga mengetahui bahwa keledainya hanya berpura-pura kepadanya agar tidak dibawakan beban yang berat

Suatu hari, dinaikkan lah kapas pada punggung keledai. Petani tidak memberitahukan bahwa yang dibawa bukanlah garam melainkan kapas. Hal ini untuk memberikan pelajaran kepada keledai yang suka mengeluh padahal sudah sangat dikasihi. Setiba di jembatan, keledai tersebut tanpa menunda waktu langsung menjatuhkan diri ke dalam sungai dan kapas kemudian menyerap air sungai.

Bukannya ringan, justru beban yang dibawa keledai semakin berat karena kapas yang dia bawa menyerap air. Petani kemudian menjawab dengan bijaksana. Si penjual garam berkata bahwa sebenarnya yang keledai bawa bukanlah garam melainkan kapas yang menyerap air. Si penjual garam telah mengetahui bila keledai hanya berpura-pura terjatuh agar bebannya tidak berat akan tetapi si penjual garam menilai bahwa perbuatan keledai sungguh merugikanya. Keledai tersebut kemudian sangat malu karena selama ini ia seperti tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih kepada si pedagang garam.

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sumber:
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 9 Menjelajah Angkasa Luar, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 9 Menjelajah Angkasa Luar, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(Semangatnews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.