NGERI! TAK TERBAYANGKAN BILA PSBB BOBOL, AMERIKA SAJA KEOK

by -

NGERI! TAK TERBAYANGKAN BILA PSBB BOBOL, AMERIKA SAJA KEOK

Oleh Zulnadi

Virus corona adalah suatu benda ciptaan Allah. Sekecil apapun atau sehelai rambut dibelah seribu-pun, tetap tak luput dari Penglihatan-Nya.

Allah yang Maha Kuasa. Tiada yang berkuasa selain Dia. Dialah penciptanya. Kun fa ya kun!

Amerika dengan Adidayanya, keok. Itali dengan gang mafianya, berantakan. Spanyol, Inggris, Belanda, negara Eropa lainnya dengan total footballnya berantakan. Tak berkutik, lesu, tak berdaya di lapangan.

Benda kecil ini telah memer-malukan Amerika, Inggris, Itali, Sovyet di mata dunia.
Presiden AS yang sok hebat, pongah, angkuh dan selalu mendaulat  presiden dunia, kini bersimpuh di hadapan corona yang tak bisa dilihat secara kasat mata.

Benda kecil itu telah menggegerkan dunia. Even apapun, olahraga dengan segala jenisnya, musik dengan ragam pesona, pertemuan apapun, mulai tingkat RT, RW,  sampai nasional- internasional, terhenti.

Roda perekonomian global, nasional, regional macet. Usaha skala besar, menengah, apalagi kecil tak berdaya. Transportasi dibatasi.

Disini negara diuji  memang, termasuk Indonesia dalam mengatasi pandemi ini.
Disini pula akan terlihat negara mana yang kuat dan mapan  pondasi ekonominya. Dan negara mana yang keropos dan keteter kondisi keuangannya menghadapi bencana ini.

Sejauhmana cadangan devisa, kondisi APBN, APBD mampu  rasa sosial mampu mengatasi ekonomi masyarakat?

Mengintip negara tetangga, Malaysia misalnya. Malu kita. Mereka lakukan lockdown, namun semua penduduk disuplay sekitaran Rp 6 jutaan sebulan.

Diam di rumah jadi enak. Hanya sebagian kecil saja yang tak terima, yakni pejabat tinggi kerajaan yang take home paynya besar.

Di Indonesia lockdown tidak, karantinapun tidak. Tapi namanya Pembatasan Sosial Berskala Besar- PSBB.


Entah siapa yang membisikan istilah ini ke istana. Tak tahulah, karena pembantunya banyak. Ada profesor, doktor, Insinyur dan anak muda milenial.

Jika dalam kelakar minang  istilah ini namanya “ganggam-ganggam baro”.
(Genggam-genggam bara) yang artinya selagi bisa di genggam/kendalikan akan tetap diremas.

Namun begitu terasa panas dan akan menghanguskan, tak telap-dilepas.

Sindirannya  kira kira begini; berbuat mau bertanggungjawab tidak.!

Tapi sudahlah, itulah kita Indonesia yang suka eksprimen dari dulu hingga sekarang.

Corona memang telah menggoncang berbagai aspek kehidupan dunia. Apakah ini ujian atau azab. Tergantung jawaban pada posisi mana kita berada.

Jika selama ini, perbuatan kita cendrung banyak keliru dan  salah. Ini adalah azab. Sebaliknya bila kita selama ini berbuat baik dengan senantiasa menghambakan diri kepada-Nya, maka peristiwa ini adalah ujian.

Dalam meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah memang perlu dan harus diuji.( maaf  masuk ranah agama, saya bukan ustad apalagi ulama).

Apa itu virus Corona dan bagaimana unsur pengembangbiakannya, biarlah ilmuan yang menggalinya.

Kita cukup mengikuti anjuran pemerintah saja bagaimana cara memutus rantai di lapangan.
Penerapan PSBB adalah sebuah sistem yang harus kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Di rumah, ya jangan keluar. Jika keluar, pakai masker, jaga jarak psycal dan sosial disanting.

“Perang lawan virus corona itu di lapangan. Rumah Sakit adalah benteng terakhir”,sebut Dr.dr.Andani Eka Putra , Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakdok Unand.

Gagal di lapangan akan lebih parah dari pada Amerika. Dengan segala fasilitas dan SDM yang handal. Toh, negara Paman Sam ini keteter. Apalagi dengan Indonesia yang serba canggung dan menanggung. Tak terbayangkan, kata Andani, berapa juta yang terpapar nantinya. Ngeri!.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.