Sejarah Perkembangan Etnik Minangkabau(9)

by -

Oleh Khairil Anwar

Pada tahun 1345 M,  Adityawarman dengan pasukan dari Jawa dan Dharmasraya menaklukkan Minangkabau Inti (Minangkabau Tigo Luhak), Kuntu dan Barumun. Tahun 1346 M, setelah kembali dari Kuntu dan Barumun, Adityawarman dan pasukannya menyeberangi Batang Sinamar di Sitangkai, pada saat itu muncul ribuan pasukan Minangkabau, Adityawarman dan pasukannya dibawa oleh pasukan Minangkabau ke Bukit Atar didekat Padang Gantiang. Disini dibuat kesepakatan antara Minangkabau dan  Adityawarman yang dinamakan Perjanjian Atar atau Syahifah Al Atar atau Perjanjian Padang Gantiang. Adapun isi perjanjian tersebut adalah :
1). Minangkabau bersedia menerima Adityawarman sebagai raja yang berkuasa. 2). Minangkabau bersedia membantu Adityawarman dengan pasukan dan biaya untuk menyerang ketempat lain. 3). Adityawarman tidak memerintah di Minangkabau, biarlah negeri ini diatur oleh masyarakatnya yang dipimpin oleh penghulunya.

4). Segala keputusan untuk memerintah di negeri lain, Adityawarman harus bersepakat berdasarkan keputusan bersama dengan pemuka negeri Minangkabau.

Dengan segala suka-cita Adityawarman menerima semua isi perjanjian tersebut dan menanda-tanganinya, ada yang menyebut “Sumpah Rajo Barhalo”,  dan dalam pepatah adat dikatakan “luhak bapangulu-rantau barajo”. Pada tahun ini juga Adityawarman menyelesaikan pembuatan patungnya di Sirocok Dharmasraya, patung tersebut menggambarkan  cara perbuatan moksa, cara penyembahan seorang Bhairawa Tantrayana Siwa kepada tuhannya. Amogha Pasha dan Sirocok dinamakan orang Minangkabau barhalo, sehingga Adityawarman dinamakan “Maharajo Barhalo”. Pada tahun 1347 M,  Adityawarman memindahkan pusat kerajaan dari Siguntur ke Pagaruyung, Adityawarman mengumumkan berdirinya Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung dan berada dibawah Majapahit.

Tahun 1348 M, pasukan gabungan Adityawarman dan Minangkabau menaklukkan Sumatera bagian utara sampai Danau Toba, Tapaktuan, ke selatan hingga Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan bagian barat, Kepulauan Riau, Semenanjung Melayu sampai Patani (Thailand).

Tahun 1349 M, istri Adityawarman “Puti Reno Bungsu” melahirkan anak laki-laki yang bernama Anangga Warman. Pada tahun 1352 M, pasukan gabungan  Adityawarman dan Minangkabau menaklukkan seluruh Kalimantan, sampai ke Kepulauan Sulu dan Mindanao (Filipina), dan pada tahun ini orang Minangkabau telah mendakwahkan agama Islam diseluruh daerah yang ditaklukkan oleh Adityawarman (Bersambung).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.