Catatan Zulnadi: Naik SAN ke Bengkulu Hingga ke Kebun Teh Kabawetan

by -
Catatan Zulnadi: Naik SAN ke Bengkulu Hingga ke Kebun Teh Kabawetan
Catatan Zulnadi: Naik SAN ke Bengkulu Hingga ke Kebun Teh Kabawetan

BENGKULU, SEMANGATNEWS.COM– Tak terasa sudah seminggu saja kami menghirup udara Kota Bengkulu. Kota bersejarah yang merupakan salah satu tempat pengasingan Bung Karno saat memperjuangkan Indonesia merdeka dulunya.

Bung Karno sengaja “dibuang” ke negeri Raffelisia ini oleh penjajah belanda untuk menekan dan mengeleminir pengaruhnya yang semakin kuat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sang proklamator diasingkan ke Bengkulu selama empat tahun ( 1938 -1942). Disini pula beliau kecantol menyunting gadis Bengkulu bernama Fatmawati, Ibunda Megawati Soekarno Putri yang berasal dari Muko Muko.

Sebenarnya bertandang ke Bengkulu ini tidak asing lagi, karena anak kami bernama Triharty Fajrni ( anak ke 3 dari 5 bersaudara) begitu tamat STPDN tahun 2016 mendapat tugas di kantor Bupati Benteng Tengah, merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara.

Dikatakan sering juga tidak, tapi sudah beberapa kali kami datang. Baik awal mula Ia bertugas maupun kini sudah berumah tangga. Langkah Reski, pertemuan adalah hak veto Allah. Anak kami dipersunting putra Bengkulu (Argo Makmur) bernama Heru Pratama tahun 2019 yang sama kerja di kantor Bupati Benteng Tengah. Kini sudah dikarunia 2 anak laki laki bernama Rafasya dan Zio Naoki Idris dengan menempati rumah KPR bersubsidi di kawasan Bentering Permai Kota Bengkulu.

Berangkat Senin, 20 Januari 2025, saya dan istri (Hartini), anak Anisya Nurfatharza menumpang Bus Siliwangi Antar Nusa yang lebih dikenal dengan sebutan SAN. Biasanya kami bawa mobil pribadi lewat Muko-Muko.

SAN armada terbaik agaknya saat ini yang dapat mengantarkan kita dengan nyaman dari ke Padang-Bengkulu (pp). Pas pukul 11.30 wib Bus SAN secara perlahan meninggalkan stasiun di samping Pangeran Hotel Padang.

Sopir yang sudah berpengalaman itu terlihat begitu lihai dan cekatan membawa armada saat memotong lawan. Walaupun sesekali penumpang juga geregetan ketika sopir menyalip mendahului beberapa truk dan bus lainnya sepanjang lintas Sumatera hingga Lubuk Linggau. Sopir yang satu ini agaknya ingin cepat sampai saja di Bengkulu. Ini dibuktikan hanya berhenti satu kali di Rumah makan Omega, Dharmasraya. Disini dalam hitungan menit penumpang diperkenankan makan dan sholat ashar jamak dengan zuhur. Setelah itu tancap gass pull. Sang sopir tak peduli dengan penumpang dan waktu sholat berikutnya, sehingga magrib dan isya harus dilaksanakan di atas mobil. Tentunya ganti wudhuk adalah dengan bertayamum untuk melaksanakan kewajiban sholat magrib dengan Isya jama’ qasar.

Sebutan SAN untuk Siliwangi Antar Nusa tidak ada hubungannya SAN istilah bangsa Jepang. Hanya saja dengan sebutan SAN (sang,red) ini, penulis teringat saat “menjajah” negeri Sakura selama 40 hari di tahun 1989. Tahun itu kami bertiga ( saya dari Padang/ Harian Semangat, Masrur Ridwan, Harian Sore Wawasan, Semarang dan Wirdaningsih, Majalah Kartini, Jakarta) diutus PWI pusat mengikuti program fellowship Nihon Shinbun Kyokai (NSK)- Confederation of Asean Journalist (CAJ). Pesertanya sebanyak 15 orang dengan melibatkan 5 negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Philipina).

Sekedar referensi. Di negeri Jepang sebutan SAN adalah gelar yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan terhadap seseorang dengan menambahkan sebutan di belakang nama. Misalnya ” Zulnadi- San” untuk merujuk pada seseorang bernama Zulnadi. San dapat pula digunakan dalam berbagai konteks, seperti: Menyapa orang lain, seperti “Konnichiwa, Zulnadi-san”.*

Kembali ke Bengkulu. Biasanya kami hanya jalan jalan ke Mall Bencoolen di dekat Pantai. Setelah itu bermain ria dengan cucu dengan pantai Panjang. Makan dan sarapan di Dapur Uni Roza dengan lontong dan juga ada Soto. Dari merek yang terpampang, pemiliknya adalah urang awak dari Malalo, Muaro Labuah. Disitu terlihat Sekretariat Ikatan Keluarga Malalo Bengkulu. Bermacam menu dan kue tersedia di dapur Uni Roza ini. Jika di Padang selevel dengan sarapan Pagi Upiak Banun. Ada pula teh telurnya.

Minggu 26 Januari 2025, kami di ajak menantu jalan jalan ke kebun teh Kapahiang. Tepatnya kebun Teh Kabawetan. Jika dari kota Bengkulu sekitar 1.30.menit sampai di lokasi. Sebelum sampai di tujuan di sepanjang jalan terlihat Bengkulu ke Kapahiang banyak jualan durian, rambutan dan juga nangka hutan. Rupanya antara Sumbar dan Bengkulu bersamaan musim buah buahannya. Mulai durian, rambutan dan manggis. Kami hanya membeli rambutan untuk makan di mobil.

Kebun Teh Kabawetan adalah objek agrowisata perkebunan teh peninggalan Belanda yang terletak di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Objek ini memiliki luas 360.000 hektar. Di perkebunan teh kabawetan ini biasanya terlihat pekerja memetik daun teh. Namun saat kami tiba menjelang siang tidak ada lagi atau lagi tak musim memetik. Kebun yang berada di ketinggian sepanjang bukit barisan Sumatera memiliki suhu dingin, sama seperti kebun teh di Aro, Solok.

Dari beberapa tempat yang sudah dikomersilkan, pengunjung dapat menikmati keindahan view alam diiringi sepoi angin yang menerpa sejuk. Pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 5.000 perorang. Anak anak dibawah 5 tahun gratis. Meskipun hari Minggu, tak begitu banyak pengunjung menikmati alam kebun teh ini yang merupakan peninggalan belanda. Begitu pula dengan penjajah makanan dan souvenir. Hanya terlihat beberapa mobil pengunjung berplat nomor BG dan dominan BD. Tak ketinggalan pasangan muda mudi dengan memakai kuda jepang alias motor.

Awal mulanya perkebunan teh ini bernama N.V. Land Bovus Maatschaap yang diresmikan pada tahun 1925 dengan kantor pusat di Sumatera Selatan. Awalnya hanya ditanam kina dan kopi. Kemudian pada tahun 1933-1936, barulah mulai membudidayakan tanaman teh, sementara kopi dan kina dihentikan.

Dewasa ini Kebun Teh Kabawetan dikelola oleh dua perusahaan yakni Taiwan Oolong Tea dan Teh Kabawetan. Teh Oolong dalam bahasa Indonesia artinya adalah naga hitam dimana dalam kebudayaan Tiongkok, Naga hitam tersebut selalu identik dengan sesuatu yang baik . Dengan demikian apabila Teh Oolong diminum secara rutin dipercaya mampu membuat badan senantiasa bugar dan terbebas jauh dari segala macam penyakit. Entahlah( disadur dari berbagai sumber di google)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.