Kembali Naik Bitcoin Dan Teman Teman, Tapi Terlalu Banyak Masalah

by -
Picture By genpi.co

SEMANGATNEWS.COM – Akhirnya hari Minggu ini crypto currency mengalami kenaikan sebanyak 6%, tapi jangan senang dulu kemungkinan untuk turun bisa saja terjadi.

Update harga Bitcoin naik Sebesar 6,08% $ 34.468,5/koin, dan mengalami penurunan saat pukut 8:43 ke $ 34.072,38/koin dari Data yang diambil dari Refinitiv.

Di waktu yang sama, ethereum menguat 5,33% ke US$ 2.149,46/koin, ripple naik 1,9% ke US$ 0,5995/koin.

Sementara itu berdasarkan data dari Coin Market Cap, doge coin dan cardano dalam 24 jam terakhir naik tipis 0,46% US$ 0,1932/koin dan 0,04% ke US$ 1,21/koin.

Bitcoin, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar pada Selasa (20/7/2021) lalu ambrol lagi ke bawah US$ 30.000/koin, sebelum perlahan kembali bangkit. Meski demikian banyak analis memprediksi kemerosotan bitcoin dan pasar kripto masih belum akan berakhir.

Bitcoin digerakkan oleh sentimen serta minat terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar. Ketika sebuah aset yang digerakkan oleh faktor tersebut mulai menurun, maka ke depannya akan lebih mudah mengalami kemerosotan,” kata Peter Hank, analis di DailyFX, sebagaimana dilansir Wall Street Journal (WJS)akhir Juni lalu.

Pernyataan Hank terbukti, bitcoin jeblok lagi ke bawah US$ 30.000 di pekan ini.

WJS mengutip Visual Capitalis menyebutkan sejak tahun 2021, bitcon sudah mengalami 14 kali aksi jual (selloff) yang membuatnya jeblok hingga 30%, enam kali anjlok 50%, dan tiga kali ambrol lebih dari 80%.

Semakin dalam bitcpon ambrol, maka setelahnya harga bitcoin akan cenderung mendatar dalam waktu yang panjang atau yang dikenal dengan crypto winter.

Pada Desember 2017 bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 19.458,19/koin, tetapi kurang dari 2 bulan malah ambrol 70%. Bitcoin kemudian mengalami crypto winter. Pada Desember 2018, bitcon menyentuh US$ 3.201/koin, dari rekor tertinggi ambrol 84%.

Bitcoin baru bisa bangkit dan melewati rekor tertinggi sepanjang masa pada akhir 2020 lalu, dan terus melesat setelahnya berkali-kali memecahkan rekor. Tertinggi, bitcoin mencapai US$ 64.899,97/koin pada 14 April lalu.

Dari rekor tersebut, bitcoin terus merosot hingga ke US$ 28.800/koin pada 22 Juni, artinya ambrol lebih dari 55% dari rekor tertinggi sepanjang masa.

Hank memprediksi bitcoin bisa merosot hingga ke US$ 20.000/koin, dan jika level tersebut ditembus maka crypto winter akan terjadi lagi.

“Saya pikir bitcoin hampir pasti akan terus mengalami pelemahan. Dengan level US$ 30.000 sudah dilewati, maka target selanjutnya ke US$ 20.000. Jika itu juga dilewati, maka crypto winter kan terjadi lagi,” kata Hank.

Tidak hanya Peter Hank, beberapa analis juga memproyeksikan bitcoin masih akan turun jauh ke bawah US$ 30.000/koin.
“Saya pikir kita akan melihat penurunan lebih jauh, mungkin ke US$ 22.000 hingga US$ 17.000, dan bitcoin akan kembali ke level Desember 2020. Dari level tersebut, saya pikir akan ada kenaikan lagi,” kata Delano Saporu, founder New Street Advisors, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (20/7/2021).

Sementara itu, Vijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis di bursa kripto Luno memprediksi bitcoin akan ke kisaran US$ 22.000 hingga US$ 24.000, dan setelahnya akan bergerak dalam rentang tertentu (ranging).

“Saya melihat bitcoon akan ke kisaran US$ 20.000 hingga US$ 40.000 sementara waktu, sebelum sentimen bullish kembali,” kata Ayyar.

Analis JP Morgan, Nikolaos Panigirtzoglou, mengatakan masalah yang dihadapi bitcoin tidak hanya pelarangan yang dilakukan China serta kicauan Elon Musk yang kerap membuat harganya naik turun, ada masalah yang lebih besar yakni keluarnya aliran modal dari bitcoin dan pasar kripto.

“Setiap siklus reli didorong oleh para pembeli yang baru, dan setiap selloff mereka akan keluar dari pasar kripto. Itu mungkin terjadi lagi,” kata Panigirtzoglou sebagaimana dilansir WJS.

“Lebih dari sebulan pasca crash pada 19 Mei lalu, aliran dana terus keluar dari bitcoin. Investor institusional belum menunjukkan keinginan untuk membeli bitcoion saat harganya anjlok (buy on dip),” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.