SEMANGATNEWS.COM – Praktek budaya melukis keluar sekolah, atau studi sketsa bahkan studi seni budaya guna mengunjungi berbagai tempat seperti museum, galeri seni dan lain diperkuat dengan iven pameran yang dilakukan siswa SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang keberbagai tempat dan lokasi di luar sekolah merupakan kegiatan penyeimbang siswa dengan dunia luar sebagai bentuk aktivitas yang dimaksudkan agar siswa lebih dekat dengan alam, lingkungan serta seisinya guna berkolabirasi dan berinteraksi dengan obyek-obyek yang dapat dijadikan materi karya kelak dikemudian hari.
Sebagai bagian kompetensi induk sesuai muatan kurikulum di sekolah berbasis seni budaya ini dalam kurikulum terbaru yang dikenal dengan istilah kurikulum 2013 terdapat empat tingkat kompetensi, yaitu berupa komptensi yang berkaitan dengan ; sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang dituangkan pada mata pelajaran sejak kelas X (1), kelas XI (2) dan kelas XII (3) dimana untuk tingkat keberhasilan dan pencapaian kompetensi, siswa wajib menyelesaikan setiap kelas/tingkat yang terurai dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Menurut Kepala Sekolah SMKN 4 Padang, Taharuddin, S.Pd, MM didampingi Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Belira Verian, S.Pd dan Jasrizal Rasyid, S.Pd MM mantan Waka Kurikulum menyebutkan, secara hirarki struktur muatan kurikulum nasional untuk SMK kelompok seni budaya untuk semua keahlian di tanah air dapat dibagi d alam empat kelompok mata pelajaran yakni : (1) Kelompok A (wajib) seperti Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia dan Bahasa Inggris. Kelompok B (wajib) meliputi Seni Budaya, Tinjauan Seni, Kewirausahaan dan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelompok peminatan (C) Dasar bidang keahlian meliputi dasar-dasar desain, dan pengetahuan bahan berada dalam kelompok C1.
Kemudian diperkuat program keahlian seperti wasasan seni dan desain, sketsa, gambar bentuk, gambar ilustrasi dan lainnya serta simulasi digital dan yang paling vital seperti paket keahlian pada masing-masing jurusan yang ada diperkuat dengan Bimbingan Konseling serta muatan lokal, ujar Waka Kurikulum Belira Verian memberi penjelasan.
Menggambar atau membuat sketsa, menurut catatan yang dihimpun Semangatnews.com di ruang kerja Waka Kurikulum (24/02/21) memiliki ruang lingkup diantaranya sketsa sebagai sarana ekspresi, sketsa sebagai rancangan kreatif disertai gambar alam benda, gambar flora/fauna, gambar makhluk hidup, ilustrasi dan ornamen. Tapi semua itu tergantung bagaimana guru-guru produktif piawai mengimplikasikannya di lapangan, ujar Belira Verian menambahkan.
Dalam beberapa kali perubahan dan penyempurnaan kurikulum studi keluar sekolah itu, tentulah bukan merupakan sesuatu yang baru dilakukan sekolah ini, tutur sejumlah guru-guru produktif di sekolah seni rupa dan kriya yang cuma ada satu di Sumatera dan tiga di Indonesia, membenarkan saat dikonfirmasikan semangatnews.com.
Membuat sketsa suasana alam, keramaian, suasana bangunan, suasana pantai dan lainnya langsung ke lapangan, dengan pena sketsa bagi peserta didik melirik, melihat, mengamati dan mengenali obyek alam atau pemandangan yang ada di hadapannya. Tak berapa lama, jadilah sketsa tersebut sebagaimana yang diucapkan Afdal salah seorang siswa kelas XI jurusan seni lukis.
Inilah salah satu aktivitas siswa menyeket keluar sekolah yang punya ketertarikan dengan sketsa langsung alias live sketching. “Kami semua jika keluar sekolah biasa berburu lokasi untuk nyeket sendiri atau beramai-ramai,” ujar Afdal lagi menambahkan.
Saat ditanya perihal menggambar sketsa ke luar sekolah atau minimal di perkarangan sekolah jika suasana tidak memungkinkan disebutkan, bagi mereka membuat sketsa berarti sebuah lukisan kasar yang terdiri dari garis besar atau rancangan sebuah gambar. Sepintas, sebagian gambarnya seolah memang belum selesai atau sengaja tidak diselesaikan. Sketsa jamaknya adalah rancangan awal untuk sebuah lukisan atau gambar dan bisa juga sketsa menjadi karya berdiri sendiri, ujar mereka.
Beberapa orang guru produktif yang dikonfirmasi perihal kegiatan menggambar atau membuat sketsa ke luar sketsa bahkan sampai ke sejumlah daerah lain di luar kota Padang, menyebutkan banyak obyek menarik di beberapa tempat di luar sekolah, terutama obyek pemandangan alam, suasana pasar, bangunan, pantai atau setidaknya pohonan dan bunga beraneka ragam dan lainnya disana yang mereka amati dengan serius seraya bersenda gurau dan berdiskusi antar sesama
Bagaimanapun menyeket pemandangan alam, suasana pasar, pohon/tumbuhan maupun bunga langsung ke lapangan adalah menanamkan jiwa mereka untuk lebih mencintai alam dan seisinya. Di ruang kelas mereka belajar menggambar bentuk, illustrasi sebagai cikal bakal ilmu untuk dibawa kelapangan dengan baik dan sempurna, ujar Harnimal salah seorang guru produktif memberi penjelasan. IM/ZL (Bersambung)
Laporan : Imelda Ekawati/Zaref Lina