Mengunjungi Seniman Seni Rupa “Urang Awak” di Yogyakarta dan Bandung Lukisan Gusmen Heriadi Representasi Pengalaman dan Jiwa Penciptanya Sebagai Identitas

by -

Catatan : Muharyadi (Laporan Kedelapan)

SEMANGATNEWS.COM – Sudjojono pernah berujar, persoalan identitas dalam karya seni merupakan representasi jiwa seniman berupa akumulasi pengalaman, pandangan, lingkungan dan latar belakang seniman.

Karena seniman mengolah bentuk dan rupa yang sangat identik adalah hasil kreativitas dan proses penjelajahan panjang dari seniman tersebut. Perwujudan identitas di dalam karya seyogyanya merupakan gambaran seniman, agar pelukis harus bertolak dari jiwanya sendiri karena lukisan adalah jiwa yang nampak, ujar S. Soedjojono.

Gusmen Heriadi pelukis urang awak kelahiran Pariaman,  Sumatera Barat,  18 Agustus 1974 lalu mencoba bertutur tentang persoalan duniawi melalui penjelajahan kreativitasnya yang mengalir disetiap tarikan goresan karyanya sebagai sebuah identitas melalui pesan simbolik yang direfresentasikannya kepermukaan. Baik yang bersumber dari fantasi, imajinasi maupun di luar itu berasal dari dunia bathin berisikan tentang intuisi dan nurani dalam estetik visual rupa.

Tetapi dalam melukis atau mencipta karya dalam seni murni bukanlah sekedar menuangkan ide/imajinasi kepermukaan menjadi karya tanpa menyentuh subtansi konsep dan makna karya secara utuh. Konsep dapat ditelisik dari persoalan kakikat seni rupa, serta aspek-aspek lain di dalamnya. Makna identitas merupakan representasi pencipta, misalnya apa yang ditawarkan kepada penikmat atau publik hingga pemahaman karya benar-benar komunikatif antara karya seni dan penikmat.

Dua karya yang cukup menggelitik saya yakni berjudul, Dipanggang Naung, 200 x180 cm, mixed media, 2019 dan Nafas Semesta No.2, 200×220 cm, Mixed media Gusmen Heriadi, Nafas Semesta No.2, 200×220 cm, Mixed media on canvas, 2018 -2020 ada hal menarik yang bisa digali dan kita telusuri, dua karya ini memiliki pesan soal nyali, rasa, perih, senang bahkan kebenaran yang disamoaikan dalam bahasa visual rupa secara simbolik.

Dalam dalam perjalanannya pelukis Gusmen Herisadi mengakrabi persoalan identitas menjadi hal yang esensial dalam proses berkreasi dalam ranah estetik. artinya tak hanya mengedepankan persoalan kekinian, tetapi juga mengedepankan otentisitas.

Mengutip kembali S. Sudjojono mengapa identitas dalam karya seni dianggap penting, artinya : “Kecakapan disini tidak berarti teknis saja, tetapi juga diarti tampak “aku” di tiap-tiap corak kuas yang ada. Tampak pada “aku’ inilah seyogyanya terletak kebagusan tiaptiap lukisan atau gambar. Kalau ‘aku’ tadi tidak terlihat, maka dengan sendirinya lukisan-lukisan atau gambar-gambar tadi tidak akan menambah banyaknya bunga lukisan yang ada di dunia ini.

Gusmen Heriadi salah seorang seniman kontemporer saat ini yang menetap dan berkarya di Yogyakarta. Dalam perjalanan kepelukisannya kerap mengadakan berbagai pameran seni baik di kancah seni lokal maupun global. Kemudian ia juga mendapatkan beberapa penghargaan atas karya-karyanya.

Sebagaimana yang banyak ditulis sejumlah pengamatan dan kurator banyak hal menarik ditemui pada karya Gusmen Heriadi diantaranya menyertakan prosa dalam setiap karya. Bukan tanpa alasan, namun lebih kepada bentuk untuk memberi ruang pengunjung memahami karyanya.

“Gusmen Heriadi tidak mau menggiring orang untuk memahami karya-karyanya. Karena Gusmen mengambil prosa lebih melihat kitab suci. Kitab suci di dalamnya satu ayat dan tidak dijelaskan, biar manusia berproses secara sendirinya,” ujar Gusmen Heriadi.

Sebagaimana yang pernah kita tulis beberapa waktu lalu di semangatnews.com beberapa waktu lalu, Gusmen Heriadi alumni jurusan seni lukis SMSR Negeri Padang dan ISI Yogyakarta, merupakan satu diantara sedikit seniman urang awak yang karya-karyanya senantiasa mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.

Karena membicarakan dunia seni lukis yang digeluti Gusmen dan banyak perupa urang awak pendahulunya, seangkatan maupun di bawahnya di daerah istimewa Yogyakarta sejak puluhan tahun silam tak ada batasan tersendiri dan juga tak akan habis-habisnya untuk dibahas dan didiskusikan setiap ruang dan waktu.

Sejumlah karya-karya lukis yang pernah dihasilkan Gusmen Heriadi selama ini dalam pengamatan Semangatnews.com baik yang bersumber dari fantasi, imajinasi maupun di luar itu berasal dari dunia bathin berisikan tentang intuisi dan nurani dalam estetik visual rupa.

Perihal karya-karya Gusmen Heriadi yang telah puluhan kali berpameran kolektif dan beberapa kali berpameran tunggal itu, pelukis Gusmen Heriadi  berperilaku terhadap alam dan lingkungan sosio-kultural mereka sendiri maupun di luar dirinya.

Yang lahir kemudian diketengahkan sejumlah nilai-nilai yang melingkupi hidup dan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dimana pelaku seni berada di dalamnyayang dapat mengetengahkan sejumlah nilai-nilai yang melingkupi hidup dan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dimana pelaku seni berada di dalamnya. (Bersambung).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.