Sanggar Batik Canting Buana Kreatif Memberikan Pelatihan Ecoprint Salah Satu Program Unggulan di Kota Payakumbuh

by -
Sanggar Batik Canting Buana Kreatif Memberikan Pelatihan Ecoprint Salah Satu Program Unggulan di Kota Payakumbuh
Widdiyanti, Narasumber pelatihan Ecoprint di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh

PAYAKUMBUH, SEMANGATNEWS.COM – Selain batik tulis dan batik cetak, kini batik ecoprint menjadi salah satu alternatif batik kontemporer yang sejak hampir satu dekade silam terus berkembang pesat di tengah tengah masyarakat dengan mengikuti gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan.

Baca Juga : Made Gadis dan RR Nadia Marfath Menggelar Pameran Batik Kontemporer Memperingati Hari Kartini 2025

Apalagi batik eco-print,  bisa dibuat dalam waktu singkat dengan motif motif desain bersumber dari alam yang tidak kalah menariknya ketimbang batik tulis dan batik cap. Sesuai namanya, eco dari kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak, batik ini dibuat dengan cara mencetak bahan-bahan yang ada di alam, salah satunya daun.

Diantara hasil pelatihan ecoprint oleh kaum perempuan kota Payakumbuh
Diantara hasil pelatihan ecoprint oleh kaum perempuan kota Payakumbuh di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh yang berlangsung selama 4 hari sejak selasa 22.04.25

Hal ini Widdiyanti sampaikan nara sumber yang juga pimpinan Sanggar Batik Canting Buana Kreatif, Padangpanjang, di sela sela memberikan pelatihan eco print di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Rabu Siang (23/04/2025).

Menurut Widdiyanti didampingi sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Doni Saputra, pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama 4 hari tersebut sejak Selasa (22/04/25) diikuti 16 peserta terdiri dari Ibu ibu rumah tangga dan remaja putri dari berbagai lokasi di Payakumbuh dengan materi merupakan tingkat lanjutan setelah pelatihan pertama tahun lalu berlangsung sukses.

Dari pelatihan yang baru berlangsung selama dua hari, diakui banyak masyarakat terinspirasi untuk membangun bisnis batik eco-print mengingat harga jualnya yang cukup tinggi dengan motif yang bersumber dari alam dengan cara mencetak bahan-bahan yang ada di alam, salah satunya daun.

Kemudian, proses pembuatan batik ini diawali dengan pengolahan kain atau mordanting. Dimana sebelum dibatik, kain direndam terlebih dulu dengan menggunakan air campuran tawas beberapa saat guna mempertahankan warna dasar kain, dan membuka pori-pori kain agar gambar dapat tercetak hingga berlanjut pengeringan di bawah sinar matahari.

Widdiyanti berharap kegiatan pelatihan ecoprint ini mampu memberdayakan kaum perempuan yang sebagian besar merupakan pelaku usaha kecil, ibu rumah tangga, remaja putri dan anggota kelompok usaha perempuan yang ada di Payakumbuh kedepannya,” jelas Widdiyanti asesor batik nasional yang juga Dosen ISI (Institut Seni Indonesia) Padangpanjang menambahkan.

Sementara sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Doni Saputra menyebutkan, kegiatan pelatihan ecoprint yang telah dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Payakumbuh Ny. Yeni Elzadaswarman didampingi Kepala Disnakerperin Yunida Fatwa serta sejumlah pejabat OPD terkait, diproyeksikan menjadi salah satu program unggulan dengan upaya meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat, khususnya di sektor industri kecil dan menengah yang Insya Allah akan dilakukan louncing kain Ecoprint produk Payakumbuh sebagai target 100 hari jabatan Walikota, nantinya. (mh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.