Walikota Padang Inginkan Generasi Muda Penghafal Al Qur’an.

by -

Semangatnews, Padang – Semenjak tahun 2015 Pemerintah Kota Padang sudah memprogramkan, dan telah menganggarkan untuk menghadirkan Kota Padang menjadi Kota penghapal Al-Quran. Berdirinya rumah tahfiz di kota Padang diharapkan Baznas berperan penting mendorong adanya rumah tahfiz untuk penguatan pendidikan penghapal Al-Quran.

Dan juga mengajak menghadirkan guru-guru penghapal Al-Quran, dan melalui bagian Kesra telah dianggarkan sebanyak Rp12 milyar untuk insentif kepada para guru pengajar Al-Quran di Kota Padang.

Hal ini dkatakan Walikota Padang H.Mahyeldi Ansarullah saat peletakan batu pertama pembangunan rumah Tahfiz Al-Quran Utsmani Padang di Perumahan Villa Sentosa Tabiang Banda Gadang Kecamatan Nanggalo, Minggu (3/2/2019).

Hadir dalam kesempatan itu kepala dinas Pariwisata dan Budaya Medi Iswandi kepala Dinas DPKPP Yenni Yuliza Kabag Kesra Jamalus dan Camat Nanggalo Tedi Antonius.

Walikota Mahyeldi menyatakan, kehadiran Yayasan Utsmani Padang dapat meningkatkan kualitas guru penghapal Al-Quran ini merupakan bagian untuk kerjasama kedepan.

Semangkin banyak guru penghapal Al-Quran di kota Padang tentu semakin memotivasi masyarakat dan generasi muda kota Padang sebagai penghapal Al-Quran.

“Oleh karena itu harus dilakukan penguatan penguatan penghapal Al,Quran itu, disamping program Padang menghapal Al-Quran menjadi bahagian memiliki hubungan yang kuat dengan pendidikan,” ungkapnya.

Walikota juga menyampaikan, pemko Padang telah menetapkan kebijakan pada tahun 2014 bahwa penghapal 3 Jus Al-Quran tamat SD dapat pilih SLTP Negeri dimana saja dikota Padang dan penghapal 4 Jus tingkat SLTP dapat pilih SLTA Negeri dimana yang disukai.

Diharapkan murid SD dikota Padang yang telah banyak hafiz Al-Quran 3 Juz dan 4 Jus karena kebijakan Pemerintah Kota Padang dengan hapalan Quran bisa masuk perguruan tinggi di kota Padang.

“Kedepan para siswa sekolah di Kota Padang penghapal Al-Quran akan menjadi harapan kemajuan pemerintah Kota Padang untuk kesejahteraan warganya,” ujarnya.

Walikota juga mengingatkan filsapah Minangkabau “adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah” memaknai tidak ada satupun yang bisa melarang untuk program penghapal Al-Quran ini.

Karena ini merupakan budaya kearifan lokal dan sudah menjadi budaya masyarakat Ranah Minang dalam keseharian telah menjadi Islam dan Al-Quran itu menjadi bagian pokok utama dalam kehidupan orang minang.

Pendidikan Al-Quran beriontasi dan mensinergikan tiga komponen yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual, tiga komponen ini menyimbolkan, “tigo tungku sajarangan”, Alim Ulama, Ninik Mamak dan Cadiak Pandai.

“Dan untuk semua diharapkan menjadi personal di Kota Padang dihadirkan dalam produk pendidikan bagi generasi masa depan,” pungkas Mahyeldi. (zal/smgt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.