Zakir Naik: Politisi Sekarang Tidak Berani Menerapkan Nilai-Nilai Agama Islam Sebaik-Baiknya

by -
Polres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, menyiagakan 1.000 lebih personel untuk mengamankan ceramah umum Zakir Naik, di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, besok malam

SEMANGAT Yogyakarta – Ribuan orang mulai mengantri sejak Senin (3/4/2017) pagi pukul 05.00 WIB untuk mendapatkan tempat di Sportorium Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), guna mengikuti kuliah umum berjudul “Religion As An Agent of Mercy And Peace” atau “Agama Sebagai Sarana Kasih dan Perdamaian” yang diberikan oleh cendekiawan Muslim asal India, Dr Zakir Naik, yang berlangsung selama lebih dari tiga jam. Dr Zakir Naik sedang melakukan lawatan ke Indonesia tanggal 2 hingga 10 April mendatang.

Di hadapan hadirin yang beragama Islam maupun agama-agama lainnya, Zakir Naik menjelaskan berbagai pemahaman yang keliru tentang Islam, seperti fundamentalisme dan jihad. Jihad, menurut dia, tidak berkaitan dengan perang tetapi berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi agen Islam yang baik.

Zakir Naik juga menanggapi berbagai pertanyaan yang disampaikan wartawan, misalnya tentang Islam dan politik.

“Mereka yang tidak memahami Islam dan Al-Quran berpikir bahwa Islam dan politik adalah dua hal yang terpisah. Islam adalah Diin. Diin berarti pedoman hidup, tentang segala aspek kehidupan, termasuk politik. Dan politisi terbaik dalam Islam adalah Nabi Muhammad SAW,” kata Dr Zakir Naik.

“Sayangnya, politik era sekarang dianggap sesuatu yang buruk, dan politisi tidak berani menerap nilai-nilai Islam dengan sebaik-baiknya,” tambah cendekiawan muslim kelahiran Mumbai 8 Oktober 1965 itu.

Kehadiran Dr Zakir Naik ke kampus UMY dan berbagai daerah di Indonesia, menurut Dr Sri Atmaja, adalah untuk memberikan penjelasan terhadap pemahaman yang salah terhadap Islam.

“Kehadiran beliau diharapkan memberikan pandangan atau wacana yang menjelaskan miskonsepsi mengenai Islam, karena bagi kelompok tertentu menjadikan Islam itu sempit sekali cara pandangnya,” jelas Dr Sri Atmaja dari UMY.

“Kita mendengarkan semua bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, sebuah pencerahan untuk perdamaian. Beliau menjelaskan dan menawarkan konsep yang sederhana bahwa Islam itu dimulai dari kalimat yang sederhana; percaya kepada satu tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya,” tambah Sri Atmaja.

Dr Zakir Naik dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Gontor-Jawa Timur, Makassar-Sulawesi Selatan, dan Bekasi-Jawa Barat. (SUMBER : RRI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.