Oleh : Muharyadi
SEMANGATNEWS.COM – Munculnya ide pemerintah kota Padang untuk mendokumentasikan perjalanan dan perjuangan proklamator Bung Hatta sebagai pahlawan nasional dan bapak bangsa Indonesia dalam bentuk relief secara visual dengan melibatkan pematung nasional “urang awak” Yusman untuk pertama kalinya di Sumatera Barat, persisnya di SMP Negeri 1 Padang, patut kita apresiasi.
Mengingat SMP Negeri 1 Padang merupakan sekolah menengah pertama negeri berlokasi di Jalan Jend. Sudirman No. 3, Kota Padang yang memiliki sejarah penting berkaitan dengan gerakan militer rakyat dalam mengusir penjajahan Belanda di kota Padang.
Saat zaman penjajahan, lokasi sekolah yang semula bernama MULO zaman penjajahan Belanda dan kemudian berubah nama menjadi Permindo ini pernah dijadikan basis gerakan militer rakyat. Setelah Indonesia merdeka akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Padang.
Sederetan tokoh penting di tanah air pernah bersekolah disini diantaranya proklamator RI Bung Hatta, mantan Perdana Menteri Indonesia, Mohammad Natsir, Burhanuddin Harahap hingga mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan lainnya.
Karena itu relief merupakan bagian dari karya tiga dimensi yang kini diwujudkan dalam literasi perjalanan dan perjuangan proklamator Bung Hatta sebagai pahlawan nasional dan bapak bangsa Indonesia di SMP Negeri 1 Padang tersebut merupakan karya seni yang menyimpan makna, cerita, atau simbol di balik kehadirannya.
Dalam relief tersebut yang didampingi patung potret Bung Hatta di sampingnya berukuran 2,25 m tema atau cerita yang dikemukakan Yusman berupa penggalan cerita tentang Bung Hatta mulai sejak berusia remaja hingga tokoh proklamator menjadi Wakil Presiden dan menerima bintang Indonesia sepanjang 19 meter dalam 5 panel.
Kelima panel relief tersebut berisikan : (1). Masa kedaulatan remaja di ranah Minang. (2) Masa mahasiswa di Negeri Belanda (3) Saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 (4). Saat penyerahan kedaulatan kepada rakyat Indonesia dan (5). Masa kegiatan sebagai wakil presiden pertama RI.
Dari kelima relief yang bertutur tentang perjalanan dan perjuangan Bung Hatta baik sebagai proklamator dan bapak bangsa, masyarakat terutama generasi penerus dapat mengenali dan meresapi nilai-nilai serta kearifan yang dimiliki oleh masyarakat pada masa lampau.
Hal ini juga selaras dengan apa yang disampaikan Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar saat peresmian relief perjalanan dan perjuangan Bung Hatta, Minggu 10 November 2024 kemarin, bahwa relief ini bukan sekedar dijadikan pajangan semata, melainkan dapat menjadi simbol dan pengingat bagi masyarakat apalagi generasi muda untuk pemicu semangat dan prinsip-prinsip Bung Hatta sebagai teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal yang tidak kalah menariknya kehadiran relief bernilai seni tinggi tersebut tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga memperkuat identitas dan kebanggaan terhadap warisan budaya.
Kemudian melalui ke lima panel relief ini pematung Yusman juga mengilustrasikan dan menceritakan peristiwa-peristiwa Bung Hatta masa lampau sejak masih berusia remaja hingga Indonesia merdeka yang perjalanan dan perjuangannya diabadikan dalam bentuk visual yang pada gilirannya dapat dipahami dan diapresiasi generasi muda saat ini dan seterusnya.
Pada akhirnya suatu karya seni berbentuk relief dapat dijadikan koleksi dan investasi bagi masyarakat dan generasi mudanya yang menghargai keunikan dan keindahan akan karya relief bernilai estetika dan artistik tinggi yang didalamnya bermuatan nilai nilai sejarah, sebagai sebuah peradaban (***)
